Pemain Premier League Belum Ada yang Potong Gaji, Mengapa?
Richard Andreas | 3 April 2020 11:20
Bola.net - Mantan striker Timnas Inggris, Gary Lineker, mencoba menenangkan banyak pihak yang sedikit kesal karena pesepak bola Premier League dikabarkan menolak gagasan pemotongan gaji di tengah pandemi virus corona ini. Dia yakin para pemain tidak bermaksud seperti itu.
Saat ini, di tengah penghentian sementara sepak bola karena krisis virus corona, klub-klub mulai menghadapi ancaman finansial yang bisa jadi masalah besar. Pengeluaran terus berjalan, tapi tidak ada pemasukan karena tidak ada sepak bola.
Akibatnya, sejumlah klub -- bahkan klub-klub terbesar -- sudah mengambil keputusan memotong gaji pemain inti sementara. Sebut saja Juventus dan Barcelona, pemain-pemain mereka sepakat memotong gaji demi membantu staf lain yang lebih kesulitan.
Kendati demikian, sampai saat ini klub-klub Premie League belum membuat keputusan ekstrem seperti itu. Para pemain belum tertarik memotong gaji mereka, khususnya pemain klub-klub besar seperti Manchester United, Liverpool, Chelsea, Arsenal, dan Manchester City.
Apa yang akan mereka lakukan? Baca selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!
Respons Pemain
Lineker tahu sikap diam pemain-pemain Premier League ini bisa jadi masalah. Mereka terkesan abai, tidak peduli dengan staf yang lebih kecil. Lineker tahu saat ini bola ada di kaki pemain.
Klub tidak bisa memaksa, hanya bernegosiasi. Jika pemain sendiri mau gajinya dipotong, jelas semua prosesnya akan jadi lebih mudah.
"Sekarang tergantung pada para pemain, bagaimana mereka akan merespons. Mari beri mereka kesempatan untuk merespons sebelum mulai menghakimi mereka, ujar Lineker kepada Sky Sports.
"Sepak bola selalu jadi sasaran yang mudah, tapi di mana para pebisnis besar, di mana CEO perusahaan raksasa, apa yang mereka lakukan sekarang?"
Tunggu Saja
Intinya, Lineker merasa para pemain lebih mudah dikritik karena pekerjaan merka yang selalu dinilai publik. Dia tahu bahwa mereka pun sebenarnya ingin membantu, hanya belum membuat keputusan itu.
"Sepertinya tidak ada yang memedulikan bos-bos besar itu, hanya pesepak bola yang sebenarnya sudah melakukan banyak hal untuk komunitas tapi jarang disorot, yang melakukan banyak hal untuk meningkatkan kesadaran di tengah masa-masa sulit," lanjut Lineker.
"Jadi, mari menunggu dan melihat, apa yang akan mereka lakukan. Saya akan jadi orang pertama yang mengkritik merka jika mereka tidak melakukan apa pun," tandasnya.
Sumber: Sky Sports
Baca ini juga ya!
- Ranking 31 Rekrutan MU setelah Sir Alex Ferguson Pensiun, Alexis Sanchez Posisi Buncit
- Tajir Melintir! Ini 10 Pemilik Klub Terkaya di Dunia: Bos Man City, Juventus, dan Dinasti Red Bull
- Tentang David Beckham: Dari Skandal Cinta Hingga Gelar Pria Paling Seksi di Dunia
- Momen-Momen Menarik yang Tercipta di Kompetisi Eropa Musim Ini Sebelum Dihentikan
- Virus Corona, Nyawa, dan Sepak Bola yang Mungkin Tidak Akan Sama
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Chelsea Punya Senjata Rahasia untuk Rekrut Alex Telles, Apa Itu?
Liga Inggris 2 April 2020, 21:20 -
Maurizio Sarri Ajak Willian Gabung Juventus
Liga Italia 2 April 2020, 18:40 -
Mau Matias Vecino, Chelsea Diminta Siapkan Uang Segini
Liga Inggris 2 April 2020, 17:00
LATEST UPDATE
-
MU dan Man City Dihantam Skandal Pemalsuan Usia Pemain Akademi
Liga Inggris 19 Maret 2025, 23:03 -
Hasil Lengkap Pertandingan Swiss Open 2025, 18-23 Maret 2025
Bulu Tangkis 19 Maret 2025, 22:45 -
Jamu Timnas Indonesia, Pelatih Australia Waspadai Pemain Natusalisasi Garuda
Tim Nasional 19 Maret 2025, 21:26 -
Anti Imbang! Timnas Indonesia Targetkan Kemenangan di Kandang Australia
Tim Nasional 19 Maret 2025, 21:03 -
Patrick Kluivert Pastikan Timnas Indonesia 100% Siap Hadapi Timnas Australia
Tim Nasional 19 Maret 2025, 20:51
LATEST EDITORIAL
-
5 Target Alternatif untuk Man Utd Setelah Gagal Rekrut Geovany Quenda
Editorial 19 Maret 2025, 12:40 -
6 Calon Pengganti Thiago Motta di Juventus
Editorial 19 Maret 2025, 11:59 -
Slot & Arteta Berikutnya? 4 Manajer yang Pernah Finis di Atas Pep Guardiola
Editorial 18 Maret 2025, 16:58 -
Deretan Puasa Gelar Terlama di Inggris dan Momen Berakhirnya
Editorial 18 Maret 2025, 15:56