Mourinho Membandingkan antara MU dan Real Madrid

Haris Suhud | 22 Maret 2017 02:13
Mourinho Membandingkan antara MU dan Real Madrid
Jose Mourinho (c) AFP

Bola.net - - Jose Mourinho mengatakan Manchester United terdiri dari pemain yang berbeda dengan pemain ketika ia melatih Real Madrid. Ia menyebut pemainnya di MU lebih lambat. Melihat fakta tersebut, Mourinho harus melakukan penyesuaian dalam menerapkan permainannya.

Ketika melatih Real Madrid, Mourinho punya pemain bintang di antaranya Cristiano Ronaldo, Karim Benzema, Angel di Maria, dan Gonzalo Higuain. Ketika Mourinho menjuarai La Liga bersama Los Blancos pada musim 2011/12, Real Madrid mencetak 121 gol di mana gol tersebut merupakan rekor baru di liga Spanyol pada saat itu.

Selain itu, Real Madrid juga mencatatkan rekor kemenangan tandang terbanyak dalam satu musim. Rekor ini kemudian disamai Barcelona pada musim berikutnya.

Kemudian ketika melatih Manchester United, Mourinho harus melakukan penyesuaian berdasarkan pemain yang dimiliki. Ia menjelaskan tak akan melakukan strategi serangan balik seperti yang kerap digunakan di Real Madrid. Sebab jika ia menerapkan cara tersebut di MU, Mourinho mengatakan akan membunuh potensi pemainnya.

Di Real Madrid, saya punya tim yang memecahkan rekor mencetak gol di liga Spanyol: 121 gol dalam satu musim. Tim tersebut adalah tim terbaik di dunia dalam transisi permainan, efektif dalam pemulihan, dan dalam mengalirkan bola ke gawang lawan, jelas Mourinho pada France Football.

Cristiano Ronaldo 27 gol, [Angel] Di Maria 23, Karim Benzema dan Gonzalo Higuain 23 atau 24. Itu adalah tim yang bisa membunuh siapa saja. Kenapa saya harus melakukan perubahan? Karena Manchester United berbeda. Lebih lambat. Mereka tak punya pemain cepat dan bergairah untuk menguasai bola untuk mendominasi permainan.

Tim saya saat ini bermain dengan cara seperti ini atau seperti itu melihat pemain yang saya milik. Simpel seperti itu. Jika saya menerapkan serangan balik di Manchester United, saya akan mendapat masalah. Jika Anda ingin tim banyak menguasai bola sementara para pemain banyak menggiring bola, mengambil risiko besar, memaksa cepat ketika maju, saya akan membunuh potensi pemain, paparnya.

Manchester United saat ini berada di peringkat lima klasemen Premier League, berjarak empat poin dari zona terakhir Liga Champions. Harapan MU menjadi juara FA Cup musim ini sudah sirna setelah takluk dari Chelsea.

Bagaimanapun, MU sudah merasakan dua gelar musim ini yaitu ketika mengangkat trofi Community Shield dan EFL Cup. Selain dua gelar ini, MU berpeluang besar menjadi juara di Liga Europa dan telah memastikan langkahnya hingga perempat final.