Mengenal Steven Caulker, Solusi Darurat Klopp Untuk Badai Cedera Liverpool

Editor Bolanet | 13 Januari 2016 17:29
Mengenal Steven Caulker, Solusi Darurat Klopp Untuk Badai Cedera Liverpool
Steven Caulker (c) LFC
- Pada hari Senin (12/1) kemarin Liverpool resmi mengumumkan meminjam Bek Queens Park Ranger, Steven Caulker hingga akhir musim nanti. Menurut penuturan Jurgen Klopp, Caulker didatangkan sebagai solusi sementara dari badai cedera yang diderita oleh The Reds, khususnya pada sektor bek tengah.


Sebagian besar fans Liverpool mempertanyakan transfer ini. Pasalnya nama Steven Caulker bukanlah sosok bek yang tenar di Inggris sehingga banyak Liverpuldian yang meragukan kemampuan sosok 25 tahun ini. Untuk mengenal lebih jauh Bek QPR ini, ada baiknya Bolaneters membaca ulasan kami berikut.


Caulker adalah produk asli akademi Tottenham Hotspurs. Ia disebut-sebut sebagai salah satu talenta terbaik yang dimiliki oleh akademi The Lillywhites, di mana ia sukses menembus tim U-18 Tottenham di usianya yang masih 15 tahun. Sadar bahwa Caulker punya bakat yang bagus, manajer Tottenham saat itu, Redknapp memutuskan untuk meminjamkan Caulker untuk menambah jam bermainnya ke Yeovil Town, Bristol City, dan Swansea City selama tiga musim berturut-turut sebelum menjualnya ke Cardiff City di musim 2014/2015.


Meski karirnya tergolong cemerlang bersama Cardiff, namun secara mengejutkan ia dijual ke Queens Park Ranger pada musim 2014/2015 silam seiring terdegradasinya Cardiff. Ia menjadi pilihan utama Harry Redknapp di lini pertahanan QPR sebelum ia dipinjamkan ke Southampton pada awal musim ini.


Jika dibandingkan dengan para bek tengah yang dimiliki Liverpool seperti Kolo Toure, Mamadou Sakho, Dejan Lovren, dan Martin Skrtel ada beberapa poin positif dan negatif yang harus diperhatikan Jurgen Klopp agar Caulker dapat memenuhi ekspektasinya mengisi kekosongan para bek-bek tengah senior Liverpool.


Kita mulai dari poin positif Caulker. Menurut catatan statistik , Caulker adalah sosok bek yang disiplin. Ini terlihat dari catatan pelanggarannya, dimana ia belum sekalipun membuat pelanggaran selama membela Southampton. Catatan ini unggul jauh dari bek-bek Liverpool yang rata-rata membuat 0.6 pelanggaran per pertandingan. Catatan kartunya juga bersih, di mana ia belum sekalipun mendapat kartu kuning maupun merah di musim ini.


Secara kemampuan bertahanan, Caulker bisa dikatangan masih di bawah bek-bek tengah Liverpool lainnya. Sebagai contoh, ia hanya mampu membuat 1.67 intersep per laga, di mana ia hanya unggul dari Mamadou Sakho yang hanya mampu membuat 1.55 intersep per laga. Catatan Clearancenya juga berada di posisi terbawah, di mana ia hanya mampuy membuat 5.33 clearance per laga, sedangkan para bek tengah Liverpool rata-rata membuat 6.77 clearance per laga.


 Ia juga berada di peringkat terakhir dalam membuat tekel, di mana ia hanya mampu memenangkan 0.67 tekel yang ia buat. Caulker juga tidak begitu ahli dalam duel udara, di mana ia hanya mampu memenangkan 37.5% duel udara yang ia lakukan, sedangkan para bek tengah Liverpool lainnya rata-rata memenangkan 68.81% duel udara yang mereka lakoni.


Jika dilihat dari catatan-catatan statistik tersebut, sejatinya Caulker bukanlah solusi yang terbaik untuk mengisi lubang di lini pertahanan Liverpool. Akan tetapi Caulker bukanlah pilihan yang buruk sebagai solusi sementara pertahanan Liverpool hingga akhir musim ini.[initial]



 (bola/dub)