Melihat Cahaya di Ujung Terowongan, 4 Alasan Performa Manchester United Makin Moncer

Asad Arifin | 14 Januari 2021 10:30
Melihat Cahaya di Ujung Terowongan, 4 Alasan Performa Manchester United Makin Moncer
Bruno Fernandes memeluk Marcus Rashford untuk merayakan gol ke gawang Leicester City di pekan ke-15 Premier League (c) AP Photo

Bola.net - Manchester United berada di puncak klasemen pada pekan ke-17 Premier League 2020/2021. Setan Merah meraih posisi tersebut setelah sempat berada di situasi sulit pada 2020 lalu.

Pada 22 Januari 2020, Manchester United dicemooh di lapangan oleh penonton di Old Trafford yang hanya terisi separuh gara-gara kekalahan 0-2 dari Burnley. Hasil itu membuat United tertinggal 30 poin dari pemuncak klasemen, Liverpool.

Advertisement

Hampir setahun berselang, Rabu (13/1/2021), Manchester United menghadapi tim yang sama. Setan Merah menang 1-0 dan meransek ke puncak klasemen, unggul tiga poin atas Liverpool. Untuk kali pertama sejak September 2017, United bercokol di puncak klasemen Liga Inggris.

United banyak berubah selama 12 bulan. Kekalahan 0-2 dari Burnley tahun lalu bisa disebut sebagai titik terendah Red Devils era Ole Gunnar Solskjaer. Kini United seperti melihat cahaya di ujung terowongan. Manchester United bukan hanya berubah seadanya, tapi makin ganas.

Apa saja faktor yang membuat United tampil lebih baik? Berikut beberapa di antaranya, seperti dilansir Mirror.

1 dari 4 halaman

1. Kedatangan Bruno Fernandes

1. Kedatangan Bruno Fernandes

Bruno Fernandes (c) Pool Reuters via AP Photo

Salah satu jawaban yang tak terbantahkan adalah faktor Bruno Fernandes. Kedatangan pemain Portugal itu dari Sporting Lisbon pada Januari 2020 telah menyulut perubahan signifikan.

Fernandes datang hanya delapan hari setelah kekalahan kontra Burnley, dan sejak itu menimbulkan keajaiban yang menakjubkan.

Bukan hanya statistik luar biasa di lapangan yang menarik perhatian, Fernandes tetapi juga punya jiwa kepemimpinan mumpuni, dan memiliki pengaruh terhadap anggota tim yang kurang berpengalaman.

Dia muncul berkali-kali untuk berkontribusi ketika United sangat membutuhkannya. Hanya orang konyol yang berani bilang United bisa sampai di posisi ini meskipun tanpa Bruno Fernandes.

2 dari 4 halaman

2. Temukan Duet Bek Tengah Tangguh

2. Temukan Duet Bek Tengah Tangguh

Kapten Manchester United, Harry Maguire (c) Pool AFP via AP Photo

Namun, bukan hanya Fernandes yang menjadi katalis kebangkitan Manchester United. Solskjaer akhirnya menemukan rekan duet yang tepat untuk Harry Maguire di posisi bek tengah. Setelah berulang kali bereksperimen, Solskjaer yakin memercayai Eric Bailly sebagai partner Maguire.

Duo bek tengah itu bersinar dalam beberapa pekan terakhir. Mereka bisa membuat tim menjadi tenang dan makin memahami satu sama lain.

3 dari 4 halaman

3. Faktor Solskjaer

3. Faktor Solskjaer

Manajer Manchester United Ole Gunnar Solskjaer. (c) AP Photo

Solskjaer juga harus mengambil pujian untuk dirinya karena tidak pernah kehilangan kepercayaan pada kemampuannya. Padahal, dia terus menerus diragukan banyak pihak dan kerap didorong untuk mundur dari jabatannya.

Sikapnya yang tangguh dan tidak pernah menyerah sering terwujud di lapangan. United beberapa kali bangkit dari belakang untuk memenangkan pertandingan di menit-menit akhir.

Dia juga membuat sejumlah rekrutan cerdas selain Fernandes. Salah satu contohnya adalah Edinson Cavani, yang menunjukkan mampu berkontribusi signifikan meski didatangkan dengan status bebas transfer.

4 dari 4 halaman

4. Manchester United Kembali Menikmati Bermain Sepak Bola

4. Manchester United Kembali Menikmati Bermain Sepak Bola

Manchester United merayakan gol yang dicetak Anthony Martial saat menghadapi Aston Villa dalam laga lanjutan Premier League, Sabtu (2/1/2021). (c) AP Photo

Di atas segalanya, Manchester United terlihat seperti tim yang menikmati sepak bola mereka lag. Yang pasti, Setan Merah menjadi salah satu tim paling menghibur untuk ditonton musim ini.

Tentu saja, ada pasang surut di tahun lalu. Mereka masih tampak sebagai tim yang kuat dan tidak terkalahkan, tapi kemudian tiba-tiba tampil buruk.

Tetapi di musim Liga Inggris yang paling tidak terduga ini, modal itu mungkin saja sudah cukup untuk menjadi juara.

Sumber: Mirror

Disadur dari Bola.com (Penulis: Yus Mei Sawitri, 14 Januari 2021)