Mau Sampai Kapan Bersembunyi di Balik Sejarah, Manchester United?
Richard Andreas | 2 Juni 2019 08:00
Bola.net - - Liverpool baru saja menjuarai Liga Champions 2017/18, yang juga merupakan gelar Liga Champions nomor enam yang mereka raih. Minggu (2/6) dini hari WIB, The Reds menaklukkan Tottenham Hotspur di partai pamungkas dengan skor meyakinkan 2-0.
Sebelumnya, Liverpool berjuang ketat di Premier League. Mereka mengoleksi 97 poin di musim 2018/19 ini, sayangnya masih kalah dari Manchester City yang jadi juara dengan 98 poin.
Man City begitu tangguh di Inggris. Pasukan Pep Guardiola itu melanjutkan dominasi musim lalu. Di musim 2018/19 ini, Man City meraih treble domestik: Premier League, Carabao Cup, dan FA Cup.
Di tempat lain, Chelsea bersua Arsenal di Final Liga Europa 2018/19, Kamis (30/5) dini hari WIB kemarin. Dua tim itu sama-sama menjalani perubahan dengan pelatih baru. Kali ini, Chelsea yang keluar sebagai pemenang.
Lima tim kuat Inggris menjalani musim yang layak diceritakan. Man City dengan treble domestiknya, Liverpool dengan trofi Liga Champions dan runner-up Premier League, Chelsea dengan Liga Europa, lalu Arsenal dan Tottenham yang jadi runner-up Eropa.
Bagaimana dengan Manchester United? Klub yang dikenal sebagai klub terbesar di dunia itu tampaknya sedikit terasingkan dari The Big Six musim ini. MU hanya bisa finis di peringkat keenam Premier League. Sudah, hanya itu.
Tidak ada cerita dari MU musim ini selain kegagalan. Ketika Liverpool dan Man City semakin kuat, MU justru berjalan mundur. Benarkah klub terbesar di dunia?
MU sekali lagi harus 'memulai dari awal', kali ini bersama Ole Gunnar Solskjaer. Entah sudah berapa kali mereka memulai dari awal, larut dalam repetisi.
Nahasnya, MU (dan fans mereka) seakan-akan mengabaikan fakta itu. Mereka tidak melihat perkembangan tim lain, justru menengok ke belakang pada sejarah gemilang klub. Baca ulasan selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!
Bersembunyi di Balik Sejarah
Ketika Manchester City mempertahankan gelar Premier League musim ini, MU menolak panik. Setan Merah tetap bangga dengan jawaban membosankan: "Kami tim tersukses di Inggris dengan 20 trofi liga!"
Tak hanya itu, MU selalu membandingkan kesuksesan tim lain dengan sejarah mereka. Ketika Man City berpeluang meriah treble Eropa musim ini - sebelum diusir Tottenham dari Liga Champions - entah dari mana tiba-tiba muncul cerita treble luar biasa MU pada 1999.
"Pencapaian kami saat itu (1999) sangat spesial. Saya tidak akan berbohong dan mengatakan kami bermain fantastis dan layak juara. Ketika anda melihat lagi bagaimana cara kami menjuarai tiga kompetisi itu [Liga Champions, Premier League, dan FA Cup], kami tampil sangat bagus, bekerja sangat keras, kami tahu persis apa yang perlu kami lakukan," ujar mantan kiper MU, Peter Schmeichel kepada tribalfootball.
MU seakan-akan menolak mengakui kekuatan Man City yang berpeluang meriah treble - meski gagal - dengan cara bersembunyi di balik sejarah mereka. MU masih menolak mengakui bahwa tim lain terus berkembang, dan tim mereka terus merosot.
Menyoraki Kegagalan Liverpool
Reaksi serupa juga terlihat ketika Liverpool gagal menjuarai Premier League musim ini. MU seakan-akan jadi pihak yang paling gembira atas kegagalan Liverpool, padahal mereka sendiri hanya bisa mengamankan posisi keenam.
MU seharusnya tidak hanya melihat kegagalan Liverpool. James Milner dkk. gagal jadi juara dengan 97 poin, MU hanya di peringkat keenam dengan 66 poin. Mereka tertinggal 31 poin!
Kini, Liverpool berhasil menjuarai Liga Champions. Trofi itu adalah langkah pertama dan bukti perkembangan Liverpool dalam beberapa tahun ke depan. Bagaimana dengan MU? Ketika menelan kekalahan memalukan, MU selalu memberikan jawaban khas: "ini bukan identitas kami". Kembali bersembunyi di balik sejarah.
Ketika Manchester City dan Liverpool terus mengembangkan kekuatan untuk jadi salah satu tim terkuat di Eropa, MU masih dengan dalih sejarah, dahulu dan dahulu.
Baca Juga:
- Pemain Ajax Ini Resmi Jadi Pembelian Pertama Manchester United
- Tolak Arsenal, Thomas Meunier Selangkah Lebih Dekat Gabung MU
- Masuk Daftar Belanja Manchester United, Begini Respon Richarlison
- Jerome Boateng Diskon 50%, Manchester United Siaga Satu
- Bukan Duo Manchester, Bruno Fernandes Lebih Tertarik Perkuat Tim Inggris Ini
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Man City Relakan Ilkay Gundogan Bebas Transfer Musim Depan
Liga Inggris 1 Juni 2019, 23:05 -
Tottenham vs Liverpool, Gelandang Man City Dukung Siapa?
Liga Champions 1 Juni 2019, 03:00 -
PSG Ikhlaskan Kylian Mbappe ke Real Madrid?
Liga Inggris 31 Mei 2019, 16:40 -
Manchester City Tolak Tawaran Perdana Bayern Munchen untuk Leroy Sane
Bundesliga 31 Mei 2019, 15:40
LATEST UPDATE
-
Franck Ribery Ungkap Hampir Kehilangan Kaki Setelah Pensiun
Liga Eropa Lain 23 Maret 2025, 00:32 -
Arsenal Tak Punya Alasan Gagal Juara Jika Datangkan Pemain Ini
Liga Inggris 23 Maret 2025, 00:01 -
Patrick Kluivert Tak Punya Pilihan, Timnas Indonesia Harus Kalahkan Bahrain
Tim Nasional 22 Maret 2025, 23:16 -
Media Belanda Ikut Analisis Peluang Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026
Tim Nasional 22 Maret 2025, 23:02 -
Hadapi Bahrain, Rizky Ridho Disebut Cocok Kembali Berduet dengan Jay Idzes
Tim Nasional 22 Maret 2025, 22:55 -
Rekor Pertemuan Timnas Indonesia vs Bahrain: Saatnya Garuda Bangkit!
Tim Nasional 22 Maret 2025, 22:34 -
Belajar dari Kekalahan, Ini Solusi Pertahanan Timnas Indonesia vs Bahrain
Tim Nasional 22 Maret 2025, 22:19 -
3 Pemain Bahrain yang Bisa Jadi Mimpi Buruk Timnas Indonesia
Tim Nasional 22 Maret 2025, 22:06 -
Pujian Setinggi Langit Bos Inggris untuk Myles Lewis-Skelly
Piala Dunia 22 Maret 2025, 21:16
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain dengan Harga Lebih Mahal dari Kylian Mbappe di 2025
Editorial 21 Maret 2025, 08:42 -
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39