Manchester United Disarankan untuk Tidak Kalap Belanja Pemain di Bulan Januari

Yaumil Azis | 25 Desember 2020 01:48
Manchester United Disarankan untuk Tidak Kalap Belanja Pemain di Bulan Januari
Manchester United (c) AP Photo

Bola.net - Ada banyak cara buat sebuah tim untuk menambah kualitas di dalam skuadnya. Untuk beberapa kasus, seperti yang pernah dialami Manchester United, membeli pemain anyar adalah salah satu langkah membenahi tim.

Pada musim kemarin, Manchester United sempat berkutat di papan bawah cukup lama. Namun secara perlahan, klub berjuluk the Red Devils itu mampu merangkak naik secara perlahan dan finis dalam empat besar Premier League.

Advertisement

Kebangkitan itu tidak lepas dari jasa Ole Gunnar Solskjaer. Tetapi publik juga tidak boleh mengesampingkan Bruno Fernandes. Gelandang asal Portugal tersebut berhasil menjadi motor serangan buat timnya.

Bruno Fernandes sendiri tidak didatangkan pada awal musim. Manchester United baru berhasil mencapai kata sepakat dengan Sporting Lisbon selaku tempat bernaung Fernandes sebelumnya pada bulan Januari 2020.

Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.

1 dari 2 halaman

Asal Ada Pemain yang Tepat

Bisa dibilang, Manchester United melakukan dua pembelian penting di bursa transfer musim dingin 2020. Odion Ighalo, yang dipinjam dari Shanghai Shenhua, pun menunjukkan performa maksimal tiap dipercaya sebagai starter.

Dalam beberapa hari lagi, bursa transfer bulan Januari tahun 2021 akan resmi dibuka. Manchester United mungkin ingin mengulangi kesuksesannya di awal tahun kemarin. Namun sang legenda, Gary Neville, meminta mereka untuk lebih bijak dalam belanja.

"Jika ada pemain yang tepat dan tersedia, ya. Manchester United harus terjun ke bursa transfer Januari karena mereka butuh mengembangkan tim," ujar Neville kepada Sky Sports.

"Namun jika tidak ada pemain yang tersedia, mereka tidak perlu panik. Mereka telah melakukan beberapa hal yang sedikit lebih baik di bursa transfer dalam beberapa tahun terakhir.

2 dari 2 halaman

Fokus Membenahi Inkonsistensi

Paling penting, menurut Neville lagi, Manchester United harus mencari cara untuk bisa tampil lebih konsisten. Ia masih ingat bagaimana mantan klubnya tersebut dirundung oleh kritikan pedas dari berbagai kalangan karena performanya.

"Manchester United itu membingungkan, anda melihat dua atau tiga pekan yang lalu dan berpikir bahwa ini adalah musim yang berat seperti dulu," tambahnya.

"Mereka tersingkir dari Eropa, performa di babak pertama saat melawan West Ham sangat buruk, saya ada di sana. Tapi bila anda melihat hasil melawan Everton, gelasnya setengah penuh."

"Skuad sudah mulai terbiasa setelah performa melawan Leeds, di mana mereka tampil dengan gemilang. Enam gol melawan Leeds kemudian sembilan perubahan melawan Everton, semuanya terlibat dan bermain," pungkasnya.

(Goal International)