Klopp Sempat Merasa Khawatir Akan Dipecat Liverpool

Dimas Ardi Prasetya | 22 April 2020 19:52
Klopp Sempat Merasa Khawatir Akan Dipecat Liverpool
Manajer Liverpool, Jurgen Klopp (c) AP Photo

Bola.net - Manajer Liverpool Jurgen Klopp mengaku ia sempat merasa khawatir akan dipecat oleh manajemen The Reds jika ia tidak cepat mengubah peruntungan klub tersebut.

Liverpool sempat nyaris juara pada musim 2013-14. Dan pada musim berikutnya, penampilan The Reds malah menurun.

Advertisement

Pada akhirnya manajer kala itu yakni Brendan Rodgers dipecat dari Anfield. Manajemen Liverpool kemudian menunjuk Klopp sebagai pengganti Rodgers pada Oktober 2015.

Liverpool mengalami peningkatan performa secara bertahan sejak ditukangi Klopp. The Reds juga sempat masuk ke tiga final namun selalu gagal, sebelum akhirnya sukses meraih trofi juara perdananya di era Klopp pada musim 2018-19 setelah memastikan diri jadi yang terbaik di Liga Champions.

1 dari 2 halaman

Khawatir Dipecat

Jurgen Klopp sebelumnya tak pernah mengalami rasanya dipecat. Namun ia tahu bahwa hal itu bisa terjadi kepadanya di Liverpool.

Sebab The Reds berbeda dari Borussia Dortmund maupun Mainz, dua klubnya sebelumnya. Liverpool adalah klub yang lebih besar dengan tekanan yang jauh lebih besar pula.

"Sangat jelas kami membutuhkan waktu. Jelas kami tidak bisa memperbaikinya dalam semalam. Semua orang menginginkannya, tetapi kami tidak bisa, jadi saya harus meminta waktu. Saya tahu," ujarnya pada Sky Sports.

"Sebelum itu dalam karir saya, saya tidak pernah dipecat jadi saya tidak punya pengalaman dengan itu, tetapi saya tahu itu adalah level yang berbeda, dan jika saya tidak bisa mengantarkan [kesuksesan] kemari dengan cepat, maka saya akan mendapatkan pemecatan itu," ucapnya.

2 dari 2 halaman

Dukungan Penuh

Akan tetapi kekhawatiran itu tidak terbukti. Jurgen Klopp malah mengaku manajemen Liverpool memberikan dukungan kepadanya 100 persen.

Hal tersebut juga berlaku meski Liverpool kalah di tiga final beruntun. Mulai dari final Liga Europa kontra Sevilla, kemudian final Piala Liga lawan Manchester City dan final Liga Champions 2018 versus Real Madrid.

"Kami mendapat waktu itu, dan hal yang menyenangkan adalah bahwa setelah enam, tujuh, delapan pertandingan, mereka benar-benar positif tentang situasi tersebut, mereka menyadari kami berada di jalan yang benar. Sejak saat itu mereka tidak mempertanyakannya sedetik pun. Mereka penuh dengan keyakinan dan kepercayaan, dan mereka mengatakan jalan kita akan tetap, dan semuanya akan baik-baik saja."

"Itulah yang kami lakukan saat itu. Ketika kami kalah di final melawan Sevilla atau City atau Real Madrid, saya pikir para pakar mengatakan kemudian jika ia tidak memenangkan yang berikutnya maka mereka mungkin berubah, tetapi secara internal tidak pernah ada yang berpikir seperti ini," seru Klopp.

Jurgen Klopp sendiri akhirnya baru menuai prestasi pada tahun keempatnya, sesuai janjinya. Ia membawa The Reds memenangi Liga Champions, sebelum akhirnya memenangi UEFA Super Cup dan Piala Dunia Antarklub.

(sky sports)