Kala Jose Mourinho Pergi, Skuat Chelsea Menangis

Yaumil Azis | 15 April 2020 02:10
Kala Jose Mourinho Pergi, Skuat Chelsea Menangis
Jose Mourinho (c) AP Photo

Bola.net - Jose Mourinho begitu dicintai pada era kepemimpinannya yang pertama di Chelsea. Bahkan pemain seperti Frank Lampard hingga John Terry menangis kala mendengar pria asal Portugal itu meninggalkan Stamford Bridge.

Pada tahun 2003 silam, Chelsea resmi diakusisi oleh Roman Abramovich yang juga dikenal sebagai pengusaha kondang dari Rusia. Ia kemudian menunjuk Jose Mourinho sebagai pelatih kedua di eranya.

Advertisement

Mourinho, kala itu, memang sedang menjadi topik utama di kalangan penikmat sepakbola. Pencapaian membawa klub kuda hitam seperti Porto melaju dan bahkan jadi juara Liga Champions mendapat apresiasi yang besar.

Ia diboyong ke Stamford Bridge pada tahun 2004 lalu. Dalam rentang waktu tiga musim, ia mempersembahkan enam trofi dari banyak ajang, termasuk Premier League. Tapi, itu tidak cukup untuk membuatnya bertahan lebih lama.

Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.

1 dari 2 halaman

Lampard, Drogba, dan Terry Menangis

Pada awal musim 2007/08, performa Chelsea terlihat menurun. Mereka bahkan hanya mampu bermain imbang 1-1 kala menjamu Rosenborg BK di ajang Liga Champions. Tak lama setelahnya, ia berpisah dengan Chelsea.

Mantan pemain Chelsea, Steve Sidwell, adalah salah satu saksi di ruang ganti yang menyaksikan betapa hancurnya rekan setimnya pasca Mourinho pergi. Pemain seperti Frank Lampard dan John Terry bahkan sampai menitikkan air mata.

"Rasanya canggung saat Jose datang untuk mengucapkan selamat tinggal. Anda bisa mendengar bunyi pin yang terjatuh. Rasanya seperti seseorang meninggal," ujar Sidwell kepada the Athletic.

"Saat anda melihat karakter yang kuat seperti Didier Drogba, Frank Lampard, dan John Terry menangis atau berlinang air mata... saya juga sedih. Rasanya aneh," lanjutnya.

2 dari 2 halaman

Tidak Ada Tanda-tanda Kepergian

Sidwell sendiri merupakan pemain baru Chelsea pada saat itu. Ia diboyong ke London setelah bermain apik bersama Reading selama empat musim sebelumnya.

Pria yang mengakhiri karirnya di Brighton & Hove Albion itu berkata bahwa dirinya tidak melihat adanya tanda-tanda kepergian Mourinho. Bahkan ruang ganti tampak kondusif di musim itu.

"Saya tidak pernah merasakan tensi atau berpikir bahwa dia berada dalam masalah. Ada di beberapa pertandingan sbebelumnya, anda melihatnya di media dan itu menjadi perbincangan," tambahnya.

"Tapi anda tidak melihatnya dari dalam. Semua pemain bersatu, tidak ada yang menentang dia, dia sama sekali tak kehilangan ruang gantinya," pungkasnya.

(Goal International)