Ini 5 Alasan Performa Liverpool Bapuk Pada Musim 2022/2023: Kena Mental, Lini Tengah Bermasalah

Dimas Ardi Prasetya | 19 Januari 2023 17:30
Ini 5 Alasan Performa Liverpool Bapuk Pada Musim 2022/2023: Kena Mental, Lini Tengah Bermasalah
Fabinho tertunduk lemas setelah Brighton membobol gawang Liverpool, Sabtu (14/1/2023) (c) AP Photo/Frank Augstein

Bola.net - Klub asal Merseyside, Liverpool, masih terus tampil bapuk di berbagai ajang kompetisi pada musim 2022/2023 ini.

Liverpool sempat dijagokan akan bisa bersaing meraih gelar juara Premier League pada musim ini. Apalagi mereka sukses memboyong Darwin Nunez.

Advertisement

Namun ternyata banyak pihak yang akhirnya terkejut. Pasalnya Liverpool tak tampil sesuai ekspektasi. Skuad asuhan Jurgen Klopp ini tak bisa konsisten meraih hasil-hasil positif.

Termasuk di Premier League. Mereka kini bahkan terancam gagal masuk zona empat besar Liga Inggris dan tak bisa meraih tiket ke Liga Champions musim depan.

Jadi kira-kira faktor apa saja sih yang memengaruhi bapuknya performa Liverpool? SImak ulasannya berikut ini Bolaneters.

1 dari 6 halaman

Lini Tengah Bermasalah

Lini Tengah Bermasalah

Kapten Liverpool Jordan Henderson. (c) AP Photo/Frank Augstein

Dulu kala, Liverpool punya lini tengah yang solid. Ada Jordan Henderson, Fabinho, plus Georginio Wijnaldum. Mereka dinamo yang menggerakkan permainan Liverpool.

Mereka membantu menyeimbangkan permainan Liverpool. Wijnaldum memang sudah cabut tapi posisinya diisi dengan baik oleh Thiago Alcantara.

Sayangnya kemudian performa Jordan Henderson dan Fabinho menurun. Apalagi Henderson sendiri kerap cedera belakangan ini.

Keduanya tampak kesulitan untuk terus tampil dalam level tertinggi. Kemungkinan keduanya saat ini kehabisan bensin setelah dalam beberapa musim terakhir terus menggeber fisiknya. Mereka tak mampu lagi melakukan apa yang diperintahkan oleh Jurgen Klopp.

Hal ini membuat mereka tak bisa memberikan dukungan maksimal untuk menekan lawan. Demikian juga saat membantu lini pertahanan.

2 dari 6 halaman

Cedera Lagi, Cedera Lagi

Cedera Lagi, Cedera Lagi

Gelandang Liverpool, Naby Keita (c) LFC

Liverpool sebenarnya punya stok gelandang yang cukup melimpah. Selain trio Jordan Henderson, Fabinho, dan Thiago Alcantara, ada Naby Keita, Alex Oxlade-Chamberlain, dan James Milner.

Ada juga beberapa pemain muda. Sebut saja Curtis Jones dan Harvey Elliott. Terbaru ada nama Stefan Bajcetic. Lalu ada juga Arthur Melo. Namun apesnya, ia cedera dan harus absen lama setelah gabung Liverpool pada musim panas 2022 kemarin.

Namun beberapa pemain itu sering tumbang karena cedera. Dari Henderson, Thiago, Keita, Chamberlain, hingga Jones.

Sorotan lebih bahkan kerap dialamatkan pada Keita, yang sering mengaktifkan kartu keanggotaan 'BPJS'-nya. Situasi ini tentu saja berpengaruh pada kebugaran para pemain. Mereka jadi kesulitan untuk menampilkan performa terbaiknya.

Sayangnya masalah yang sama juga ditemukan di lini serang. Pemain seperti Roberto Firmino dan Diogo Jota kerap tumbang.

Ini tentu kemudian merugikan Liverpool. Sebab pemain inti jadi tak bisa beristirahat dan sulit bagi Jurgen Klopp melakukan rotasi.

3 dari 6 halaman

Tak Adanya Asupan Amunisi Baru di Tengah

Tak Adanya Asupan Amunisi Baru di Tengah

Selebrasi Jordan Henderson dengan Jude Bellingham di laga Inggris vs Senegal di babak 16 besar Piala Dunia 2022 di Al Bayt Stadium, Senin (05/12/2022) dini hari WIB. (c) AP Photo/Hassan Ammar

Jurgen Klopp sepertinya sudah sadar bahwa lini tengahnya perlu regenerasi. Mereka perlu mencari pengganti jangka panjang bagi Jordan Henderson, James Milner, dan Thiago Alcantara.

Liverpool kabarnya sudah berusaha memboyong Aurelien Tchouameni dari AS Monaco pada musim panas 2022 lalu. Namun mereka kalah bersaing dengan Real Madrid. Liverpool sempat bersikeras tapi mau cari pemain lain. Namun karena banyak pemain yang cedera, akhirnya mereka memboyong Arthur Melo dari Juventus dengan status pinjaman.

Namun Melo tentu saja bukan target utama Liverpool. Oleh karena itulah ada kabar bahwa The Reds masih ingin mendatangkan pemain lain di lini tengah.

Liverpool sejatinya sudah dikaitkan dengan beberapa nama. Sebut saja Jude Bellingham dan Enzo Fernandez. Ada juga Moises Caicedo. Tapi kenapa sampai sekarang mereka tak diboyong ke Anfield?

Sepertinya mereka memang enggan dilepas oleh klubnya masing-masing. Di sisi lain ada kabar bahwa Liverpool enggan memaksa jika memang klub yang menaungi pemain tersebut enggan melepasnya.

4 dari 6 halaman

Lini Depan Kurang Greget

Lini Depan Kurang Greget

Selebrasi Darwin Nunez usai cetak gol di laga Liverpool vs Wolverhampton, Piala FA 2022-2023 (c) AP Photo/Jon Super

Liverpool sangat mengerikan kala trio lini serang mereka masih fit. Ada Sadio Mane di kiri dan Mohamed Salah di kanan yang sangat tajam. Di tengahnya ada Roberto Firmino yang kreatif dalam membongkar pertahanan lawan.

Namun Mane sudah pergi. Performa Firmino tak seperti sebelumnya. Sementara Salah, tim-tim lawan sudah cukup paham bagaimana cara menghentikan pemain Mesir tersebut.

Memang ada Darwin Nunez. Tapi ia masih belum nyetel sepenuhnya dengan rekan-rekan barunya. Belum lagi ia kerap buang-buang peluang.

Hal yang sama juga berlaku untuk Luis Diaz. Ia belum bisa menyamai level Mane.

Sekarang memang ada Cody Gakpo. Tapi ia jelas masih harus beradaptasi lebih dahulu dengan lingkungan barunya.

Selain itu masalah lini serang tak cuma sekadar urusan mencetak gol. Jurgen Klopp sering mengatakan bahwa Liverpool bertahan sejak di depan. Artinya para penyerang harus melakukan pressing. Sayangnya lini serang The Reds sekarang tampaknya tak lagi bisa melakukan tekanan seperti yang diinginkan Klopp.

5 dari 6 halaman

Kena Mental

Kena Mental

Trent Alexander-Arnold (kiri) menjaga Kaoru Mitoma (kanan) dalam duel Brighton vs Liverpool, Sabtu (14/1/2023) (c) AP Photo/Frank Augstein

Liverpool dikenal sebagai skuad dengan 'mentality monster' alias punya mental baja. Mereka bisa menang atau setidaknya meraih hasil imbang dalam berbagai situasi sulit.

Namun kini mentalitas itu tampaknya telah sirna. Sepertinya hasil-hasil buruk yang mereka dapat mulai berpengaruh pada mental Jordan Henderson dkk.

Hal ini terlihat dari seruan Jurgen Klopp. Contohnya usai Liverpool ditahan 2-2 oleh Wolverhampton. Demikian juga saat Liverpool dibantai Brighton.

Hal tersebut sebelumnya juga pernah ia lakukan. Klopp kerap meminta anak-anak asuhnya agar memberikan respon atas hasil buruk yang mereka terima.

Jelas bahwa Klopp sedang berusaha memotivasi timnya. Jika ia sampai merasa perlu melakukan hal tersebut, itu artinya memang ada perubahan dalam mentalitas para pemain.