Harry Kane Bisa Tinggalkan Tottenham karena Jose Mourinho, Benar Kah?
Yaumil Azis | 1 April 2020 02:52
Bola.net - Harry Kane diyakini bakalan hengkang dari Tottenham begitu bursa transfer kembali dibuka. Dan kepergian tersebut dipicu oleh kehadiran Jose Mourinho di kursi kepelatihan.
Seperti yang diketahui, Mourinho menjabat sebagai pelatih the Lilywhites pada akhir tahun 2019 lalu. Ia ditunjuk untuk menggantikan Mauricio Pochettino yang dianggap gagal melaksanakan tugasnya dengan baik.
Saat pertama kali datang, Mourinho sesumbar dan berkata bahwa dirinya bisa Tottenham juara. Dan memang, rekam jejaknya sebagai pelatih selalu bisa menggaransi trofi di genggaman pada akhir musim.
Bisa dikatakan kalau trofi adalah satu hal yang kurang dari perjalanan apik Harry Kane di dunia sepak bola profesional. Padahal ia selalu konsisten mencetak gol sejak pertama kali menembus tim utama.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Bisa Tinggalkan Tottenham
Sayang, alih-alih menjadi juara, Tottenham justru mengalami masa keterpurukan. Praktis sudah tidak ada lagi trofi yang bisa diperjuangkan oleh the Lilywhites pada musim ini.
Sejumlah laporan mengabarkan bahwa Kane sudah tidak sanggup lagi dengan situasi ini dan berharap ingin segera pergi ke klub lain. Dan situasinya bisa lebih parah karena adanya sosok Mourinho sebagai pelatih.
"Jika Harry Kane ingin memenangkan sesuatu, dia mungkin harus meninggalkan Tottenham," kata eks pemain Arsenal, Paul Merson, kepada Sky Sports.
"Akankah Kane mendapatkan enam atau tujuh kesempatan saat bermain dengan cara Jose Mourinho? Saya tidak berpikir demikian," lanjutnya.
Permainan Pragmatis Ala Mourinho
Merson menyoroti strategi Mourinho yang pragmatis, mengandalkan strategi bertahan demi kemenangan. Dan itulah yang membuat Merson yakin bahwa Harry Kane bakalan semakin tak betah di Tottenham.
"Dia senang mencetak gol, dia ingin bermain untuk tim yang menyerang tapi saya tidak melihat itu bisa terjadi musim depan," tambahnya.
"Jika Mourinho membuatnya jadi ketat dan mulai bermain dengan cara yang membuatnya menjadi salah satu pelatih terbaik dunia dalam sejarah, dan saya pikir itulah yang Kane sedang pertimbangkan," pungkasnya.
Permainan pragmatis Mourinho itulah yang kemudian membuatnya kerap dikritik kala masih melatih Manchester United. Sehingga dirinya pun harus kehilangan pekerjaan pada akhir tahun 2018 lalu.
(Metro)
Baca juga:
- Ada Jose Mourinho, Harry Kane Diminta Tidak Buru-Buru Pindah
- Harry Kane Mulai Frustrasi di Spurs, Waktunya MU Bergerak?
- Punya Kane dan Sancho, Lini Depan MU Bisa Jadi Mimpi Buruk Buat Bek Lawan
- Arsenal dan Tottenham Dapat Harapan dari Penyerang Chelsea, Willian
- Urusan Gol, Manchester United Terbaik di EPL, Liverpool Hanya Nomor Tiga
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Ada Jose Mourinho, Harry Kane Diminta Tidak Buru-Buru Pindah
Liga Inggris 31 Maret 2020, 19:40 -
Harry Kane Mulai Frustrasi di Spurs, Waktunya MU Bergerak?
Liga Inggris 31 Maret 2020, 11:20 -
Punya Kane dan Sancho, Lini Depan MU Bisa Jadi Mimpi Buruk Buat Bek Lawan
Liga Inggris 31 Maret 2020, 05:08 -
Arsenal dan Tottenham Dapat Harapan dari Penyerang Chelsea, Willian
Liga Inggris 31 Maret 2020, 04:48 -
Urusan Gol, Manchester United Terbaik di EPL, Liverpool Hanya Nomor Tiga
Liga Inggris 30 Maret 2020, 22:39
LATEST UPDATE
-
Link Live Streaming Peru vs Bolivia - Kualifikasi Piala Dunia 2026
Amerika Latin 21 Maret 2025, 05:30 -
James Rodriguez: Saya Lebih Baik dari Zidane, Modric, Kroos, dan Xavi
Liga Spanyol 21 Maret 2025, 05:24 -
Hasil Italia vs Jerman: Skor 1-2
Piala Eropa 21 Maret 2025, 05:12 -
Hasil Belanda vs Spanyol: Skor 2-2
Piala Eropa 21 Maret 2025, 05:03 -
Hasil Denmark vs Portugal: Skor 1-0
Piala Eropa 21 Maret 2025, 04:55 -
Hasil Kroasia vs Prancis: Skor 2-0
Piala Eropa 21 Maret 2025, 04:48 -
Menpora dan Ratu Tisha Jadi Pembicara di Forum PBB, Ini yang Dibahas
Olahraga Lain-Lain 21 Maret 2025, 03:55
LATEST EDITORIAL
-
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39 -
5 Target Alternatif untuk Man Utd Setelah Gagal Rekrut Geovany Quenda
Editorial 19 Maret 2025, 12:40