Final FA Cup 2006, Serasa 'Istanbul' Kedua Bagi Liverpool

Richard Andreas | 14 Mei 2020 05:40
Final FA Cup 2006, Serasa 'Istanbul' Kedua Bagi Liverpool
Dukungan suporter Liverpool di Anfield (c) AP Photo

Bola.net - Djibril Cisse masih ingat betul bagaimana perjuangan Liverpool untuk menjuarai FA Cup 2006 silam. Dia bahkan menilai duel final saat itu sebagai 'Istanbul lainnya', yang sudah cukup menjelaskan sulitnya pertandingan itu.

Betapa tidak, Liverpool tertinggal 0-2 terlebih dahulu, sempat membalas, tapi kembali tertinggal 2-3. Lalu, Steven Gerrard mencetak gol pemungkas di menit ke-90 yang menyamakan kedudukan jadi 3-3.

Advertisement

Laga kemudian dilanjutkan ke babak tambahan, skor tak berubah, adu penalti pun digelar. Bersama Pepe Reina, The Reds jelas lebih tangguh dan memastikan kemenangan 3-1.

Laga inilah yang menurut Cisse begitu mirip dengan final Liga Champions 2005 di Istanbul. Baca selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!

1 dari 2 halaman

Kenangan Cisse

Setahun sebelumnya, Liverpool mewujudkan salah satu comeback terbaik dalam sejarah Liga Champions. Bersua AC Milan di final, The Reds tertinggal 0-3 terlebih dahulu di babak pertama, tapi bisa bangkit menyamakan kedudukan jadi 3-3 di babak kedua dan akhirnya jadi juara lewat adu penalti.

Bagi Cisse, final FA Cup 2006 kontra West Ham sangat mirip dengan comeback atas AC Milan itu. Prosesnya hampir mirip, juga cara Liverpool jadi juara lewat adu penalti.

"Kami tertinggal 0-1, lalu 0-2, saya masih ingat betul Carragher mencetak gol bunuh diri. Kami memangas skor, saya mencetak gol, skor berubah jadi 2-3," ungkap Cisse di laman resmi Liverpoolfc.

"Lalu Stevie melakukan sesuatu yang spesial lagi dan kami berhasil menang lewat adu penalti."

2 dari 2 halaman

Istanbul Lainnya

Bagi Cisse, meski comeback kala itu hanya sekelas FA Cup, artinya tidak kalah penting dari comeback Istanbul. Dia masih tercengang setiap kali mengingat gol Gerrard di menit ke-90.

"Itu adalah Istanbul lainnya, mungkin di level yang lebih rendah, tapi tetap gila. Ketika saya melihat bola memantul ke luar kotak penalti, saya melihat Gerrard, posisinya dan hasratnya untuk menendang bola sekeras mungkin," lanjut Cisse.

"Saya menahan napas, lalu begitu saya mendengar suara sepakan bola itu, saya berpikir: 'Ini bakal jadi masalah bagi kiper', dan gol pun tercipta."

"Saya kira dia adalah satu-satunya pemain di lapangan yang mampu melakukan itu," tandasnya.

Sumber: Liverpoolfc