Duet Aubameyang-Lacazette Moncer karena Visi yang Sama

Richard Andreas | 3 Februari 2019 00:00
Duet Aubameyang-Lacazette Moncer karena Visi yang Sama
Pierre-Emerick Aubameyang (c) AFC

Bola.net - - Duet striker Arsenal: Pierre-Emerick Aubameyang dan Alexandre Lacazette kerap disebut sebagai salah satu kombinasi pemain terbaik di Premier League saat ini. Aubameyang beberapa kali meladeni Lacazette, juga tak jarang Lacazette membantu Aubameyang mencetak gol.

Awalnya, kedatangan Aubameyang pada Januari 2018 lalu sempat dianggap sebagai kabar buruk. Saat itu Arsenal sudah memiliki Lacazette, kedatangan Aubameyang dikhawatirkan bisa mendorong kepergian Lacazette.

Advertisement

Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Aubameyang bisa langsung klop dengan Lacazette. Bahkan, keduanya menjalin hubungan baik di luar lapangan. Profesional saat bertanding, teman saat di luar lapangan.

Menurut Aubameyang, rahasia hubungan baiknya dengan Lacazette terletak pada visi bermain yang sama. Baca komentar selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!

1 dari 3 halaman

Visi yang sama

Sebelumnya, Aubameyang sudah mengenal Lacazette sebagai rival di Prancis. Kala itu Aubameyang membela Saint-Etienne, dan Lacazette di Lyon. Kini, keduanya bisa jadi sahabat baik karena visi bermain yang sama.

"Sebelumnya kami merupakan rival di Prancis, saya tidak menduga dia akan jadi teman saya, tapi sekarang situasinya berbeda. Saat pertama saya tiba di sini, dia membantu saya mendapatkan kepercayaan diri, sebab kami bicara tegas," kata Aubameyang di Sky Sports.

"Kami memiliki visi yang sama soal sepak bola, yang merupakan hal bagus di antara kami, dan poin itulah yang memulai persahabatan ini."

2 dari 3 halaman

Kombinasi

Kombinasi

Pierre-Emerick Aubameyang dan Alexandre Lacazette (c) AFP

Lebih lanjut, perihal kombinasinya dengan Lacazette, Aubameyang bersaksi bahwa pergerakan mereka terjadi secara alamiah. Kedua pemain ini bisa bergerak mengisi ruang kosong untuk membantu rekan yang sedang membawa bola.

"Ketika salah satu dari kami mendapatkan bola, pemain lainnya mundur lebih dalam. Ini adalah soal saling mengisi ruang. Anda mengangkat kepala anda dan melihat rekan anda bisa bergerak ke ruang kosong, ini juga soal perasaan."

"Jika kami harus memberi bola pada pemain yang berada di ruang yang lebih baik, kami harus memberikannya. Itulah yang terjadi di antara kami," tutup dia.