Diminati Chelsea dan MU, Ini Alasan Gabriel Magalhaes Pilih Arsenal

Aga Deta | 15 November 2020 02:26
Diminati Chelsea dan MU, Ini Alasan Gabriel Magalhaes Pilih Arsenal
Gabriel Magalhaes melakukan tekel kepada Paul Pogba di laga Manchester United vs Arsenal (c) AP Photo

Bola.net - Bek Arsenal, Gabriel Magalhaes mengutarakan alasannya memutuskan bergabung dengan The Gunners. Ia mengaku bermain untuk klub asal London itu adalah impiannya.

Gabriel bergabung dengan Arsenal dari Lille di bursa transfer musim panas. Pemain Brasil itu dikontrak lima tahun dengan biaya transfer di kisaran 25 juta pounds.

Advertisement

Bek tengah berusia 22 tahun dengan cepat menjadi pemain kunci bagi Mikel Arteta. Ia tampil mengesankan di lini belakang dengan memenangkan penghargaan Pemain Terbaik Bulan ini untuk bulan September dan November.

Gabriel juga dikaitkan dengan Manchester United dan Chelsea sebelum pindah ke Arsenal. Klub Serie A Napoli dikabarkan juga berminat memakai jasa sang pemain.

1 dari 2 halaman

Alasan Magalhaes

Namun, Gabriel pada akhirnya menjatuhkan pilihan kepada Arsenal. Ia tak ragu memilih The Gunners karena ingin bermain untuk klub impiannya.

"Saya berusaha untuk tidak terlalu banyak mendengar tentang spekulasi transfer karena Anda akan selalu memikirkan semua yang terjadi," kata Gabriel kepada Arsenal Player.

"Setelah Arsenal masuk ke dalam perhitungan, dia bercerita tentang klub lain yang tertarik, tetapi saya memilih Arsenal karena itu adalah impian saya. Itu adalah klub yang sangat saya sukai dan selalu menontonnya di TV, dengan sejarah yang fantastis.

"Arsenal adalah klub besar, salah satu yang terbesar di dunia, dan saya memberi tahu agen saya sejak awal bahwa jika Arsenal datang menginginkan saya, saya ingin mengenakan kaus itu, bermain di stadion dan merasakan dukungan fans karena itu klub yang selalu saya tonton.

"Saya sekarang sangat senang berada di sini hari ini bersama para pemain top. Ini adalah impian masa kecil saya."

2 dari 2 halaman

Dipinjamkan

Gabriel sempat dipinjamkan ke Troyes dan Dinamo Zagreb setelah bergabung dengan Lille. Ia menilai hal itu membantu mengembangkan karakter dan permainannya.

“Sangat sulit pada awalnya ketika saya tiba di Lille [pada 2016] karena saya berada di kota di mana saya tidak berbicara bahasanya dan masih sangat muda, jadi itu sulit. Saya belajar banyak di sana," lanjutnya.

"Setelah saya dipinjamkan ke Troyes dan Dinamo Zagreb, saya benar-benar menjadi dewasa. Ketika saya kembali ke Lille, saya lebih dewasa dan lebih akrab dengan Eropa dan gaya permainannya.

"Ketika saya mulai bermain, saya bersyukur bisa melakukannya secara teratur dan tampil bagus, membantu Lille mencapai Liga Champions. Itu sangat memuaskan bagi saya."

Sumber" Evening Standard