Dijagokan Gantikan Solskjaer, Ini Perbandingan Antonio Conte dan Zinedine Zidane

Serafin Unus Pasi | 26 Oktober 2021 21:08
Dijagokan Gantikan Solskjaer, Ini Perbandingan Antonio Conte dan Zinedine Zidane
Pelatih Inter Milan, Antonio Conte. (c) AP Photo

Bola.net - Nasib Ole Gunnar Solskjaer di kursi kepelatihan Manchester United memang belum lagi ditentukan. Namun, rumor nama-nama pengganti pelatih asal Norwegia tersebut jika didepak dari Old Trafford terus bermunculan.

Setelah nama Zinedine Zidane, kini muncul satu nama lagi yang disebut berpeluang menggantikan Solskjaer. Nama tersebut adalah Antonio Conte.

Advertisement

Sama seperti Zidane, Conte saat ini dalam posisi available. Ia tak menangani klub setelah memilih untuk mengakhiri kontrak bersama Inter Milan pada 26 Mei 2021 lalu.

Juga sama seperti Zidane, Conte juga sosok pelatih berpengalaman dengan raihan prestasi segudang.

Bahkan, dibanding Zidane, Conte memiliki kelebihan yang mungkin menjadi pertimbangan utama manajemen Manchester United. Pelatih 52 tahun sudah pernah mencicipi kerasnya sepak bola Inggris bersama Chelsea beberapa waktu lalu.

Secara statistik, catatan Conte dan Zidane pun tak terpaut jauh.

Bagaimana perbandingan statistik dua pelatih tersebut? Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 7 halaman

Conte Start Lebih Dulu

Conte Start Lebih Dulu

Antonio Conte (c) AFP

Zidane dan Conte sama-sama berstatus alumnus Juventus. Mereka berdua sempat bahu-membahu di ruang mesin Si Nyonya Tua.

Namun, Conte lebih dulu terjun ke dunia kepelatihan. Musim 2005/2006, ia sudah terjun ke dunia kepelatihan. Waktu itu, ia menjadi asisten Luigi de Canio di Siena.

Setelahnya, ia naik kelas menjadi manajer di sejumlah klub, termasuk Juventus dan Chelsea. Conte pun juga memiliki pengalaman menjadi manajer Timnas Italia.

Zidane sendiri gantung sepatu pada 2006. Namun, waktu itu, ia lebih dulu masuk ke dunia manajemen klub. Ia menjadi investor bagi Croix de Savoie. Kemudian mulai 1 November 2010, Zidane menjadi penasihat bagi manajemen Real Madrid.

Pelatih yang kini berusia 49 tahun tersebut pertama kali terjun ke dunia kepelatihan pada 1 Juli 2012. Waktu itu, ia menjadi manajer Real Madrid U-17.

2 dari 7 halaman

Pengalaman Conte Lebih Melimpah

Pengalaman Conte Lebih Melimpah

Antonio Conte dan Arsene Wenger. (c) AFP

Lebih dulu terjun ke dunia kepelatihan membuat pengalaman Conte lebih melimpah. Pelatih kelahiran Lecce ini lebih sering memimpin langsung anak asuhnya di lapangan ketimbang Zidane.

Sejauh ini, Conte sudah 513 kali memimpin langsung anak asuhnya di lapangan hijau. Pengalaman Conte paling sering memimpin anak asuhnya di lapangan terjadi ketika ia menangani Juventus. Tercatat, 129 kali Conte mendampingi anak asuhnya kala menangani Juventus.

Di sisi lain, Zidane 'baru' 300 kali memimpin langsung timnya di lapangan. 263 dari 300 laga tersebut dilakoninya bersama Real Madrid

3 dari 7 halaman

Zidane Unggul Rataan Poin per Pertandingan

Zidane Unggul Rataan Poin per Pertandingan

Pelatih Real Madrid Zinedine Zidane. (c) AP Photo

Lebih sedikit urusan pengalaman memimpin langsung anak asuhnya di lapangan, Zidane bisa menepuk dada untuk urusan raihan poin. Sejauh ini, catatan poin per pertandingannya lebih apik ketimbang Conte.

Secara total, Zidane memiliki rataan poin per pertandingan sebesar 2,11. Rataan ini hasil dari 190 kemenangan, 63 hasil imbang, dan 47 kekalahan yang didapatnya sebagai pelatih.

Di sisi lain, rataan poin per pertandingan Conte saat ini sebesar 2,007. Rataan ini hasil 303 kemenangan, 121 hasil imbang, dan 89 kekalahan.

4 dari 7 halaman

Skuad Besutan Zidane Lebih Produktif

Skuad Besutan Zidane Lebih Produktif

Gareth Bale dan Zinedine Zidane (c) AP Photo

Tak hanya urusan poin per pertandingan, untuk urusan membobol gawang lawan pun, skuad besutan Zidane lebih ganas ketimbang tim asuhan Conte

Dari 300 pertandingan, skuad besutan Zidane sudah mencetak 656 gol. Artinya, rasio gol per pertandingannya adalah 2,18.

Sementara, dari 513 pertandingan, tim asuhan Conte mencetak 916 gol. Artinya, rasio gol per pertandingan mereka adalah 1,78.

5 dari 7 halaman

Benteng Conte Lebih Kokoh

Benteng Conte Lebih Kokoh

Antonio Conte (c) AP Photo

Kalah urusan produktivitas gol, skuad besutan Conte unggul dalam aspek pertahanan. Benteng pertahanan mereka lebih sulit ditembus ketimbang tim asuhan Zidane.

Dari 513 laga, tim besutan Conte kebobolan 473 kali. Artinya, rasio kebobolan per pertandingan mereka adalah 0,92.

Sementara, dari 300 pertandingan, gawang tim besutan Zidane kebobolan 308 kali. Artinya, dalam tiap laga, rata-rata timnya kebobolan sebanyak 1,02 kali.

6 dari 7 halaman

Sama-Sama Bergelimang Prestasi

Sama-Sama Bergelimang Prestasi

Zinedine Zidane (c) AFP

Baik Conte maupun Zidane tersohor sebagai pelatih-pelatih papan atas dengan reputasi apik. Keduanya pun dikenal bertangan dingin dalam menangani tim yang dibesut. Dinginnya tangan kedua pelatih ini berdampak terhadap raihan trofi mereka.

Sepanjang karier kepelatihannya, Zidane sudah mengoleksi dua trofi Liga Champions, dua trofi juara La Liga, dua trofi Piala Super Spanyol, dua juara FIFA Club World Cup, dan dua trofi juara Piala Super UEFA. Secara pribadi, ia juga sempat meraih dua trofi pelatih terbaik di level klub.

Sementara, sepanjang karier kepelatihannya, Conte telah mengoleksi satu trofi juara Premier League, satu trofi Piala FA, empat trofi juara Serie A, dua trofi juara Piala Super Italia, dan satu trofi juara Serie B.

7 dari 7 halaman

Zidane Menang Head to Head

Zidane Menang Head to Head

Zinedine Zidane pada matchday kelima Liga Champions melawan Shakhtar, Rabu (2/12/2020) (c) AP Photo

Zidane dan Conte pernah beradu strategi di lapangan. Tercatat dua kali mereka beradu taktik sejauh ini.

Adu siasat dua pelatih ini terjadi pada fase grup Liga Champions 2020/2021 lalu. Waktu itu, Conte menangani Inter sedangkan Zidane menangani Real Madrid.

Hasilnya? Conte harus mengakui keunggulan koleganya tersebut. Pada persuaan pertama, Inter kalah dua gol tanpa balas dari Madrid. Sementara pada perjumpaan kedua, Inter kalah dengan skor 2-3.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)