Digadang-gadang Jadi Bintang Besar, Deretan Wonderkid MU Ini Malah Jadi Pemain Flop
Serafin Unus Pasi | 1 April 2020 22:49
Bola.net - Manchester United merupakan klub yang memiliki sebuah tradisi yang kuat dalam memberikan kepercayaan kepada pemain muda. Sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu, selalu ada pemain asli akademi mereka yang bermain di tim utama Setan Merah.
Tradisi itu terus berlanjut hingga hari ini. Kita bisa melihat sejumlah didikan akademi MU yang bermain di tim utama Setan Merah seperti Paul Pogba, Jesse Lingard, Brandon Williams, Axel Tuanzebe, Marcus Rashford, dan Mason Greenwood.
Mendapatkan kesempatan untuk bermain di tim utama bukan sesuatu yang bisa didapatkan secara gratisan. Selain memiliki bakat yang sangat besar, para pemain muda MU itu harus menunjukkan kepada tim pelatih mereka bahwa mereka layak bermain di tim senior United.
Namun tidak semua pemain yang mendapatkan kesempatan di tim utama MU menjadi pemain yang sukses seperti halnya Paul Scholes, Ryan Giggs dan Gary Neville. Tidak sedikit juga pemain-pemain yang digadang-gadang jadi pemain besar malah jadi pemain flop.
Siapa sajakah pemain-pemain tersebut? Simak ulasan spesial Bola.net di bawah ini.
Chris Eagles
Wonderkid MU pertama yang gagal bersinar menjadi pemain top adalah Chris Eagles.
Mengawali karirnya di tim muda Watford, Eagles pindah ke tim muda MU pada tahun 2000. Ia mendapatkan kesempatan debut di tim utama MU pada tahun 2003, dan langsung menyita perhatian publik setelah tampil apik di ajang Piala Liga.
Penampilan apiknya di sisi sayap membuat sejumlah pihak menjulukinya 'George Best' yang baru. Namun sayang, ia tidak mampu meyakinkan Fergie untuk memberikannya kesempatan bermain, sehingga sejak tahun 2005 ia lebih banyak dipinjamkan, sebelum dijual permanen ke Burnley pada tahun 2008.
Eagles saat ini tengah berstatus tanpa klub setelah meninggalkan Oldham Athletic di bulan Januari kemarin.
Fabio da Silva
Pada tahun 2007, Manchester United mengumumkan bahwa mereka berhasil mendapatkan talenta kembar dari Brasil. Mereka merekrut Rafael dan Fabio da Silva dari Fluminense, yang pada saat itu disebut-sebut akan menjadi pasangan bek sayap Timnas Brasil di masa depan.
Kedua saudara kembar itu mengawali karirnya di tim cadangan MU, sebelum Sir Alex Ferguson memberikan keduanya debut di tim utama MU. Namun berbeda dengan Rafael yang jadi andalan Fergie, Fabio kesulitan untuk menembus tim utama MU.
Ia sempat dipinjamkan ke QPR selama dua musim sebelum pindah secara permanen ke Cardiff City pada tahun 2014 silam. Kini, ia memperkuat tim asal Prancis, Nantes sejak tahun 2018 silam.
Federico Macheda
Salah satu striker muda paling menjanjikan yang pernah diproduksi oleh akademi Manchester United adalah Federico Macheda.
Penyerang berkebangsaan Italia itu dengan cepat menembus tim kategori umur MU, sebelum ia diberi debut oleh Sir Alex Ferguson di tahun 2009. Debutnya itu tergolong spesial, karena pada saat itu ia berhasil mencetak gol kemenangan MU atas Aston Villa di masa perpanjangan waktu.
Banyak yang memperkirakan Macheda bakal mendapatkan kesuksesan besar di United. Namun nyatanya, selama dua tahun kemudian, ia hanya mendapatkan kesempatan bermain sebanyak 17 kali, dan rata-rata ia masuk dari bangku cadangan.
Sejak tahun 2011, Mancheda dipinjamkan MU ke beberarap klub seperti Sampdoria, Stuttgart, Doncasters Rovers namun ia gagal menunjukkan kemampuannya. Alhasil pada tahun 2014 ia dilepas ke Cardiff City, dan saat ini ia bermain untuk klub Yunani, Panathinaikos.
Adnan Januzaj
David Moyes memang bisa dikatakan tidak menjalani karir yang sukses di Manchester United. Namun pelatih asal Skotlandia itu meninggalkan sejumlah warisan bagi setan merah, salah satunya Adnan Januzaj.
Januzaj yang merupakan salah satu pemain muda yang diorbitkan oleh Moyes. Ia dengan cepat menjadi pemain andalan sang manajer, di mana ia mengemas total 34 penampilan di tim utama MU di musim debutnya, dengan mengemas total empat gol dan enam assist.
Di musim 2014/2015, ia dipercaya mengenakan nomor punggung Ryan Giggs yang pada saat itu menjadi asisten pelatih Louis van Gaal. Namun di musim keduanya, Januzaj gagal menunjukkan magis yang ia miliki seperti di era Moyes.
Performanya yang terus menurun membuat Van Gaal meminjamkannya ke Borussia Dortmund dan Sunderlang, namun bocah ajaib asal Belgia itu seakan kehilangan magisnya. Itulah mengapa United menjualnya ke Real Sociedad pada tahun 2017. Dua musim perdananya, Januzaj sempat kesulitan di Sociedad, namun di musim 2019/2020 performanya mulai membaik meski belum terlalu menonjol.
Tom Cleverley
Ketika Paul Scholes memutuskan untuk pensiun di tahun 2011, Sir Alex Ferguson tidak kelabakan mencari pengganti. Ia bahkan sama sekali tidak membeli gelandang baru pada musim panas tahun 2011, karena ia tahu ia memiliki gelandang muda berbakat bernama Tom Cleverley.
Cleverley yang sudah bergabung dengan akademi MU sejak ia berusia 11 tahun memang tidak langsung menembus tim utama MU. Ia sempat dipinjamkan ke Leicester City, Watford dan Wigan Athletic dan berkembang menjadi salah satu gelandang muda terbaik saat itu, sehingga Fergie memutuskan memulangkannya.
Beberapa bulan pertamanya sebagai gelandang utama MU, Cleverley menunjukkan sejumlah permainan yang cemerlang. Ia adalah otak pembantaian 8-2 Arsenal di Old Trafford, sehingga pada saat itu para loyalis Setan Merah seakan sudah move on dari Scholes.
Namun sayang karir Cleverley mulai hancur setelah ia menderita cedera ACL di pertandingan melawan Bolton Wanderers. Sejak saat itu ia menjadi rentan cedera dan tidak bisa menunjukkan performa terbaiknya lagi bersama MU, sehingga MU menjualnya ke Everton di tahun 2015 silam.
Ravel Morisson
Jika ada satu nama pemain muda yang gagal berkembang dan paling disesalkan oleh Sir Alex Ferguson maka nama itu adalah Ravel Morrison.
Sebagai putra daerah Manchester, Morrison sudah masuk ke akademi MU sejak ia masih remaja. Ia bersama dengan Paul Pogba adalah pemain yang membawa tim junior MU memenangkan FA Youth Cup di tahun 2011. Sir Alex Ferguson mendeskripsikan Morrison sebagai 'Pesepakbola Brillian, kemampuan yang brillian dan pemain papan atas'.
Namun pada tahun 2012, Morrison secara mengejutkan pindah ke West Ham. Ferguson pada saat itu mengatakan bahwa pihaknya ingin memperpanjang kontrak Morrison namun ia meminta tuntutan yang tidak masuk akal sehingga mereka terpaksa melepasnya ke West Ham.
Namun semenjak pindah ke West Ham, Morrison kehilangan sentuhan magisnya. Ia yang disebut-sebut sebagai gelandang serang terbaik yang pernah diproduksi akademi MU malah performanya terus jeblok dan kerap terseret skandal. Hingga saat ini Morrison sudah berpindah klub berulang kali dan masih belum bisa menjadi pemain yang diperkirakan Fergie akan menjadi bintang masa depan.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Leicester dan MU Siap-Siap Berebut Coutinho
Liga Inggris 31 Maret 2020, 22:14 -
Para 'Anak Hilang' Manchester United yang Justru Bersinar di Klub Lain
Liga Inggris 31 Maret 2020, 22:00 -
Saul Niguez Jadi Prioritas Transfer Manchester United
Liga Inggris 31 Maret 2020, 21:00 -
5 Rahasia Kebangkitan Romelu Lukaku di Inter Milan
Editorial 31 Maret 2020, 20:52 -
Kisah Robin van Persie yang Merasa Ditipu oleh Sir Alex Ferguson
Liga Inggris 31 Maret 2020, 20:40
LATEST UPDATE
-
Link Live Streaming Peru vs Bolivia - Kualifikasi Piala Dunia 2026
Amerika Latin 21 Maret 2025, 05:30 -
James Rodriguez: Saya Lebih Baik dari Zidane, Modric, Kroos, dan Xavi
Liga Spanyol 21 Maret 2025, 05:24 -
Hasil Italia vs Jerman: Skor 1-2
Piala Eropa 21 Maret 2025, 05:12 -
Hasil Belanda vs Spanyol: Skor 2-2
Piala Eropa 21 Maret 2025, 05:03 -
Hasil Denmark vs Portugal: Skor 1-0
Piala Eropa 21 Maret 2025, 04:55 -
Hasil Kroasia vs Prancis: Skor 2-0
Piala Eropa 21 Maret 2025, 04:48 -
Menpora dan Ratu Tisha Jadi Pembicara di Forum PBB, Ini yang Dibahas
Olahraga Lain-Lain 21 Maret 2025, 03:55
LATEST EDITORIAL
-
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39 -
5 Target Alternatif untuk Man Utd Setelah Gagal Rekrut Geovany Quenda
Editorial 19 Maret 2025, 12:40