Derby London: 6 Alasan Chelsea akan Tundukkan Arsenal

Berhenti Coba-coba

Chelsea bersama Graham Potter baru menelan satu kekalahan dalam 11 pertandingan (M7 S3 K1). Kekalahan itu mereka dapatkan saat melawan mantan klub Potter, Brighton, pekan lalu. Mereka kalah telak 1-4.

Kekalahan itu tak lepas dari beberapa eksperimen yang dilakukan Potter pada susunan pemainnya. Eksperimen itu gagal total.

Potter memang menyatakan bahwa kekalahan itu bukan sepenuhnya disebabkan oleh perubahan formasi dan taktik yang dia lakukan. Namun, dia tentu akan berhenti coba-coba lagi, terutama di laga penting seperti derby kontra Arsenal.

Belum Terkalahkan di Stamford Bridge

Chelsea musim ini belum sekali pun menelan kekalahan di Stamford Bridge. Itu bahkan terhitung dari ketika mereka masih dilatih Thomas Tuchel.

Dalam delapan laga kandang yang sudah mereka mainkan di semua kompetisi musim ini, Chelsea menang lima kali dan seri tiga kali.

14-08-22 Chelsea 2-2 Tottenham (Premier League)
27-08-22 Chelsea 2-1 Leicester City (Premier League)
03-09-22 Chelsea 2-1 West Ham (Premier League)
15-09-22 Chelsea 1-1 Salzburg (Liga Champions)
06-10-22 Chelsea 3-0 AC Milan (Liga Champions)
08-10-22 Chelsea 3-0 Wolverhampton (Premier League)
22-10-22 Chelsea 1-1 Manchester United (Premier League)
03-11-22 Chelsea 2-1 Dinamo Zagreb (Liga Champions).

Pertahanan yang Kuat

Setelah Chelsea memecat Thomas Tuchel, kemudian mengangkat Graham Potter sebagai penggantinya, ada beberapa hal yang berubah pada permainan mereka. Salah satunya adalah pertahanan mereka yang jadi lebih kuat.

Dalam 11 pertandingan bersama Potter di semua kompetisi musim ini, Chelsea telah mencatatkan lima clean sheet dan hanya kebobolan sembilan gol.

Pertahanan solid itu merupakan salah satu fondasi utama Chelsea racikan Potter untuk meraih hasil-hasil yang memuaskan.

Selain pertahanan yang kuat, serangan Chelsea juga tergolong cukup tajam. Dalam 11 pertandingan bersama Potter, Chelsea telah mencetak total 19 gol, atau rata-rata 1,7 gol per laga.

Gengsi dong, Masa Tim Liga Champions Kalah sama Tim Liga Europa?

Chelsea tampil impresif di Liga Champions musim ini. Berada satu blok dengan AC Milan, Salzburg, dan Dinamo Zagreb, Chelsea lolos ke babak 16 besar sebagai juara grup.

Arsenal juga lolos ke babak 16 besar sebagai juara grup, tetapi di ajang yang berbeda, yaitu Liga Europa. Mengingat saingan terberat Arsenal di grup mereka cuma PSV Eindhoven, kelolosan itu pun dirasa cukup wajar.

Di Premier League, posisi Chelsea memang berada beberapa tingkat di bawah Arsenal. Tetapi, masa tim Liga Champions kalah dari tim Liga Europa? Mau ditaruh di mana muka mereka?

Kalau Manchester United Bisa, Kenapa Chelsea Tidak?

Arsenal musim ini baru kalah sekali di semua kompetisi. Satu kekalahan itu mereka dapatkan saat main tandang melawan Manchester United di Premier League pada pekan ke-6.

Perlu diketahui, Manchester United waktu itu tak sekonsisten Chelsea yang sekarang. Meski Arsenal tampil lebih dominan di laga tersebut, baik dalam hal penguasaan bola maupun jumlah peluang, tetapi mereka dipaksa menyerah 1-3.

Sekali lagi, Manchester United yang waktu itu tidak sekonsisten Chelsea yang sekarang. Kalau Manchester United yang waktu itu saja bisa mengalahkan Arsenal, Chelsea yang sekarang tentu juga peluang untuk melakukannya.

Ajang Pembuktian Aubameyang

Derby London ini menarik perhatian banyak orang. Salah satu sebabnya adalah keberadaan striker Chelsea yang juga mantan pemain Arsenal, Pierre-Emerick Aubameyang.

Aubameyang sebelumnya memperkuat Arsenal periode 2018-2022. Musim lalu, dengan alasan indisipliner, sang pelatih Mikel Arteta membekukan Aubameyang dari skuad, bahkan mencopot ban kapten dari lengannya.

Aubameyang kemudian dilepas ke Barcelona pada Februari 2022. Hanya setengah musim di Barcelona, Aubameyang kembali ke Inggris setelah direkrut Chelsea pada awal September 2022.

Musim ini, Aubameyang sudah tampil 11 kali dan mencetak tiga gol untuk Chelsea di semua ajang. Jika dipercaya oleh sang pelatih Graham Potter, maka penampilan ke-12 striker 33 tahun Gabon itu nanti adalah melawan mantan klubnya, Arsenal.

Laga ini bisa menjadi ajang pembuktian Aubameyang kepada Arsenal. Jika diberi kesempatan untuk main, dia pasti bakal tampil dengan semangat yang berlipat.