Butuh 3 Poin? Chelsea Wajib Mewaspadai 5 Pemain Berbahaya Wolves Ini

Raul Jimenez

Pria berkebangsaan Meksiko tersebut telah membuktikan dirinya sebagai striker berkualitas di pentas Premier League dalam beberapa tahun terakhir. Pada musim ini, ia berhasil mengantongi total 17 gol dari 37 penampilan.

Jimenez pun tidak gentar saat berhadapan dengan klub raksasa. Arsenal, Manchester City, Liverpool, dan Tottenham adalah sedikit dari klub Inggris yang pernah merasakan dampak negatif dari ketajamannya di musim ini.

Torehan enam assist juga membuktikan bahwa Jimenez bukan tipikal pemain yang egois. Jadi, jika ada sosok yang harus diwaspadai oleh Chelsea dari skuat Wolves, maka Jimenez adalah jawabannya.

Adama Traore

Torehan gol dan assist Adama Traore dari 36 penampilannya di pentas Premier League tak bisa disebut gemilang. Untuk seorang penyerang, ia hanya mampu mengantongi empat gol dan sembilan assist saja.

Namun Whoscored menempatkan pria berkebangsaan Spanyol tersebut pada peringkat pertama di tim Wolves dalam segi rating. Ia diganjar rating 7.53. Jelas, harus ada penjelasan di balik pemberian rating ini.

Mantan penggawa Barcelona tersebut memiliki bentuk fisik berotot. Namun bedanya dengan pemain lain yang memiliki ciri fisik serupa, Traore justru memiliki kecepatan yang luar biasa.

Ia merupakan salah satu pemain tercepat di dunia dengan catatan kecepatan lari 37.83 km/jam. Kekuatan fisiknya pun bisa membuat pemain terhempas, seperti yang terjadi pada penggawa Manchester City, Benjamin Mendy

Penyerang dengan kecepatan tinggi serta fisik yang kokoh jelas merupakan kabar buruk bagi barisan pertahanan. Ia kerap bergerak di sisi kanan penyerangan. Reece James dan Cesar Azpilicueta jelas bakalan menemui kesulitan di laga kali ini.

Joao Moutinho

Sektor serang tidak akan berdaya kalau tak memiliki sosok yang berpengaruh di sektor serang. Beruntung bagi Wolves, mereka memiliki Joao Moutinho yang punya bekal penting dalam mengorganisir permainan.

Moutinho menorehkan enam assist dari 37 penampilan di pentas Premier League musim ini. Berdasarkan catatan dari Whoscored, pria asal Portugal tersebut juga punya torehan rata-rata 2.1 key pass per pertandingan serta presentase keberhasilan operan sebesar 85.5 persen.

Ia juga memiliki modal visi yang diperlukan untuk menjadi seorang penggerak serangan. Kendati demikian, ia juga bisa bertugas sebagai penyaring serangan lawan. Dari catatan, Moutinho memiliki torehan 2.5 tackle dan 1.4 intersep per laga.

Willy Boly

Satu hal yang patut dibanggakan Wolves pada musim ini adalah lini belakangnya. Hingga pekan ke-37, klub asuhan Nuno Espirito Santo itu hanya kebobolan 38 kali saja. Lebih sedikit dari Chelsea.

Willy Boly bertanggung jawab atas kokohnya pertahanan Wolves di musim ini. Sama halnya saat Wolves berhasil mencatatkan clean sheet kala menghadapi Crystal Palace yang diperkuat striker berbahaya seperti Wilfried Zaha.

Kala dia bermain, klub dengan daya serang hebat seperti Manchester United dan Leicester City pun tak berdaya. Dan perlu diketahui bahwa lima dari enam clean sheet Wolves musim ini didapatkan dari 10 penampilannya.

Boly kerap ditempatkan di sisi kiri pertahanan. Saat bertemu Chelsea, ia akan bertugas mengawal pergerakan Willian yang dikenal memiliki daya eksplosif besar. Menarik untuk dilihat apakah pria asal Brasil tersebut mampu melewati hadangan Boly.

Matt Doherty

Tak bisa dimungkiri, Wolverhampton adalah gudang pemain underrated yang jarang terpantau oleh publik. Raul Jimenez mungkin telah mencuri semua lampu sorot dengan golnya, tapi di baliknya kesuksesan Wolves ada juga sosok Matt Doherty.

Whoscored menobatkan Doherty sebagai man of the match dalam pertandingan melawan Crystal Palace dengan rating 8.2. Dan perlu diketahui bahwa dirinya mengantongi satu assist yang berujung Daniel Podence di menit ke-41.

Meski cukup aktif dalam membantu serangan, Doherty tidak pernah melupakan tugasnya sebagai pemain bertahan. Pria berumur 28 tahun itu tampil dengan sangat perkasa di mana dirinya berhasil memenbangkan tujuh duel udara di wilayah pertahanan.

Bukan cuma itu, ia juga mencatatakan empat kali percobaan tackling dengan presentase keberhasilan 100 persen. Marcos Alonso maupun Christian Pulisic nampaknya harus bekerja ekstra keras untuk melewati pengawalannya.