Kebiasaan Buruk Arsenal: Jual-Beli Pemain yang Keliru, Akhirnya Jadi Masalah

Richard Andreas | 5 Juni 2020 03:00
Kebiasaan Buruk Arsenal: Jual-Beli Pemain yang Keliru, Akhirnya Jadi Masalah
Striker Arsenal, Alexandre Lacazette, menyesali kegagalannya mencetak gol pada duel 32 besar Liga Europa 2019/20 kontra Olympiakos. (c) AP Photo

Bola.net - Spekulasi perihal masa depan Pierre-Emerick Aubameyang mengindikasikan bahwa masalah internal Arsenal belum benar-benar tuntas. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, Arsenal lagi-lagi tersandung karena pengambilan keputusan yang buruk.

Hal ini disampaikan langsung oleh Charlie Nicholas, mantan pemain Arsenal. Menurutnya The Gunners harus segera memperbaiki masalah itu, bisa dimulai dengan mengikat Aubameyang dengan kontrak baru.

Advertisement

Kasus Aubameyang ini bukan yang pertama. Beberapa bulan lalu ada kasus Aaron Ramsey, yang pergi dengan cuma-cuma karena kontrak kedaluwarsa. Menurut Nicholas, kasus seperti ini ternyata sudah berkali-kali terjadi di Arsenal.

Apa maksud Nicholas? Baca selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!

1 dari 3 halaman

Bukan Masalah Identitas

Bertahun-tahun, kemerosotan Arsenal disinyalir terjadi karena masalah identitas. Arsene Wenger jelas kesulitan pada tahun-tahun terakhirnya, sulit membawa Arsenal kembali ke level tinggi.

Kendati demikian, Nicholas punya pendapat berbeda. Menurutnya Wenger pun bersalah, tapi yang paling bersalah adalah pihak klub karena mengambil keputusan keliru dalam melepas pemain-pemain yang masih penting.

"Saya kira tidak ada masalah soal identitas. Faktanya selama bertahun-tahun, bahkan di bawah Arsene Wenger, kami menjual Patrick Vieira, menjual Thierry Henry, dan nyaris semua pemain top," ungkap Nicholas kepada Sky Sports.

"Tidak ada yang salah dengan perubahan, tapi pemain-pemain top itu pergi di usia yang masih cukup muda, ketika mungkin kami masih bisa memaksimalkan mereka."

2 dari 3 halaman

Kebijakan yang Keliru

Tidak hanya keliru mengambil keputusan dalam menjual pemain, Arsenal juga sering membuat kesalahan dalam mendatangkan pemain baru. Mereka membayar terlalu mahal untuk pemain yang tidak benar-benar tepat, yang akhirnya justru jadi masalah.

"Kami membiarkan kontra Aaron Ramsey berjalan habis dan di usia 28 tahun, kami melepasnya dengan cuma-cuma. Kami punya masalah di level para pimpinan sudah sejak lama," lanjut Nicholas.

"Kami bermasalah dalam mencari pemain yang tepat, lalu justru mengeluarkan 30 juta pounds untuk Shkodran Mustafi dan bek-bek lain yang tidak benar-benar cocok untuk Arsenal."

3 dari 3 halaman

Masalah Pengambilan Keputusan

Intinya, yang justru harus berbenah adalah para petinggi Arsenal sendiri. Dengan demikian perlahan-lahan tim pun akan berubah lebih baik, seperti yang seharusnya dirasakan Mikel Arteta sekarang.

"Kami membeli pemain-pemain yang keliru dan akhirnya para pemain itu menyadari bahwa mereka tidak bisa berbuat banyak di Premier League dan Liga Champions," sambung Nicholas.

"Arsenal tidak punya masalah identitas, justru masalah dalam pengambilan keputusan, dan itu harus diperbaiki dari atas," pungkasnya.

Sumber: Sky Sports