Bos UEFA Sindir Ed Woodward Soal European Super League: Dasar Ular!

Serafin Unus Pasi | 19 April 2021 20:46
Bos UEFA Sindir Ed Woodward Soal European Super League: Dasar Ular!
Wakil ketua Manchester United, Ed Woodward (tengah). (c) AP Photo

Bola.net - Sebuah nyinyiran keras dialamatkan Aleksander Ceferin kepada Ed Woodward. Ia menilai petinggi Manchester United itu adalah pengkhianat layaknya seekor ular.

UEFA beberapa jam terakhir tengah dibuat kalang kabut. Pasalnya 12 klub top Eropa mendeklarasikan terbentuknya kompetisi baru bernama European Super League.

Advertisement

Kompetisi ini dikabarkan menjadi pesaing bagi Liga Champions yang selama ini sudah digelar oleh UEFA. Alhasil UEFA menolak keras diselenggarakannya turnamen baru tersebut.

Yang membuat UEFA lebih gregetan, ada sejumlah petinggi mereka yang memprakarsai turnamen ini. Salah satunya Ed Woodward yang menjabat sebagai Dewan Professional Football Strategy UEFA.

Simak kekesalan Ceferin kepada Woodward di bawah ini.

1 dari 3 halaman

Berkhianat

Secara gamblang, Ceferin menyebut Woodward sebagai pengkhianat karena pada awalnya Bos Manchester United itu mendukung rencana perubahan Liga Champions yang tengah dicanangkan UEFA.

"Pertama-tama mari kita mulai dengan Ed Woodward. Pada kamis malam yang lalu, ia menelpon saya dan mengatakan bahwa ia sangat puas dan juga mendukung rencana reformasi kompetisi yang akan kami jalankan,"

"Pada saat itu ia hanya ingin membahas mengenai FFP bersama saya, namun ternyata di balik itu semua ia sudah menandatangani kesepakatan yang lain,"

2 dari 3 halaman

Dasar Ular

Ceferin mengaku sangat kecewa dengan Woodward sebagai salah satu orang terdekat dirinya.

Ia bahkan tidak segan-segan melabeli bos Manchester United itu sebagai ular.

"Kami tidak tahu bahwa selama ini ada banyak sekali ular di dekat kami, dan sekarang kami akhirnya tahu," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Ancaman UEFA

UEFA sendiri sudah memberikan ancaman bagi Manchester United dan klub-klub peserta ESL.

Klub-klub itu akan mendapatkan sanksi yang sangat berat jika mereka masih ngotot menjalankan turnamen yang dianggap ilegal itu.

(The Times)