Beruntungnya Chelsea, Bisa Dapatkan The New Mesut Ozil atau The New Toni Kroos?
Richard Andreas | 3 Agustus 2020 13:40
Bola.net - Chelsea bakal sangat beruntung andai benar bisa mengunci transfer Kai Havertz dari Bayer Leverkusen. Havertz baru 21 tahun, tapi sudah dipandang sebagai salah satu pemain terbaik Jerman.
Gelandang Leverkusen ini disebut sebagai salah satu bakat terbaik Jerman untuk masa depan. Havertz bisa bermain di beberapa posisi penting di lini tengah dan lini serang, yang bisa menguntungkan tim mana pun.
Sebab itu, wajar memahami jika The Blues bekerja keras mendatangkan Havertz. Frank Lampard bakal sangat beruntung andai bisa mendapatkan Havertz, yang bakal melengkapi dua pembelian sebelumnya: Hakim Ziyech dan Timo Werner.
Tak hanya itu, Chelsea pun bisa untung besar jika bisa mendatangkan Havertz, yang bakal jadi investasi penting untuk masa depan. Mengapa demikian? Scroll ke bawah ya, Bolaneters!
The New Ozil atau The New Kroos
Di Jerman, nama Havertz sudah sering dinyanyikan sebagai salah satu pemain terbaik mereka. Hal ini ditegaskan langsung oleh analis Bundesliga, Raphael Honigstein.
Memang benar Havertz belum matang sepenuhnya, tapi dengan bakat yang luar biasa, Havertz bisa terus berkembang untuk jadi bintang baru, meneruskan jejak Mesut Ozil atau Toni Kroos.
"Dia masih harus bekerja keras dan masih harus membuktikan banyak hal, sebab dia baru saja berusia 21 tahun," ujar Honigstein kepada Sky Sports.
"Namun, dia punya bakat luar biasa, tidak perlu diragukan lagi. Dia ada di posisi di mana dia bisa mendominasi Timnas Jerman sampai satu dekade ke depan, tergantung pada posisinya."
"Akankah dia bermain dalam peran no.10 dan menjadi the new Mesut Ozil, atau dia bakal bermain lebih ke dalam dan jadi the new Toni Kroos?" imbuhnya.
Fusion Ozil-Ballack
Bukan hanya pilihan antara Ozil atau Kroos, Havertz pun bisa menemukan gaya bermain terbaiknya sendiri. Di mata Honigstein, sangat jarang ada gelandang sempurna sekelas Havertz.
"Dia punya kemampuan untuk bermain nyaris di posisi mana pun di depan barisan bek," lanjut Honigstein.
"Jika Anda mengamatinya, dia punya kombinasi unik antara kemampuan teknis dengan visi untuk mengirim operan. Juga bisa mencetak gol dan menciptakan peluang gol, kecepatannya pun ada."
"Saya kira, cara terbaik untuk merangkum kemampuannya adalah menyebutnya sebagai persilangan antara Mesut Ozil dengan Michael Ballack," tandasnya.
Sumber: Sky Sports
Baca ini juga ya!
- Willian Bertahan di Chelsea? Frank Lampard Mengaku Tak Punya Jawaban
- Melihat Dean Henderson Sebagai Upaya 'Penebusan Dosa' Marina Granovskaia ke Chelsea
- Melihat Willian di Barcelona, Pakai Nomor Punggung 88?
- Frank Lampard Minta Musim Baru Tidak Dimulai Terlalu Cepat, Apa Alasannya?
- 3 Pemain yang Harus Dijual Chelsea Usai Dipermalukan Arsenal di Final Piala FA
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
6 Pemain Bisa Menjadi Korban Cuci Gudang Chelsea, Siapa Saja?
Liga Inggris 2 Agustus 2020, 16:05 -
Aubameyang Ungkap Trik Cerdik nan Sederhana untuk Mengecoh Zouma
Liga Inggris 2 Agustus 2020, 11:19 -
5 Pelajaran dari Kemenangan Arsenal Atas Chelsea di Final Piala FA
Liga Inggris 2 Agustus 2020, 11:05 -
Pierre-Emerick Aubameyang Dituding Berbuat Curang, Maksudnya?
Liga Inggris 2 Agustus 2020, 10:50 -
Lampard Frustrasi Melihat Permainan Chelsea Melawan Arsenal, Apa Penyebabnya?
Liga Inggris 2 Agustus 2020, 10:39
LATEST UPDATE
-
Prediksi Uruguay vs Argentina 22 Maret 2025
Amerika Latin 20 Maret 2025, 09:11 -
Australia vs Timnas Indonesia: Jam Kick-off dan Siaran Langsung
Tim Nasional 20 Maret 2025, 09:10 -
Prediksi Ekuador vs Venezuela 22 Maret 2025
Amerika Latin 20 Maret 2025, 09:08 -
Testimoni Patrick Kluivert: Masa Depan Sepak Bola Indonesia Bakal Cerah!
Tim Nasional 20 Maret 2025, 09:05
LATEST EDITORIAL
-
5 Target Alternatif untuk Man Utd Setelah Gagal Rekrut Geovany Quenda
Editorial 19 Maret 2025, 12:40 -
6 Calon Pengganti Thiago Motta di Juventus
Editorial 19 Maret 2025, 11:59 -
Slot & Arteta Berikutnya? 4 Manajer yang Pernah Finis di Atas Pep Guardiola
Editorial 18 Maret 2025, 16:58 -
Deretan Puasa Gelar Terlama di Inggris dan Momen Berakhirnya
Editorial 18 Maret 2025, 15:56