Apa Kabarnya Skuat Utama Liverpool yang Terakhir Dipimpin Gerard Houllier?
Dimas Ardi Prasetya | 27 Desember 2020 23:01
Bola.net - Gerard Houllier pernah meraih kesuksesan besar bersama Liverpool bersama Steven Gerrard dkk sebelum akhirnya angkat kaki dari Anfield pada tahun 2004.
Houllier mulai menukangi Liverpool sejak Juli 1998. Situasinya kala itu cukup unik di Anfield. Pasalnya ia diminta mengarsiteki The Reds berbarengan dengan Roy Evans.
Namun situasi itu tak bertahan lama. Sebab Evans mengundurkan diri pada bulan November di tahun yang sama. Houllier akhirnya leluasa untuk bisa merombak klub di dalam dan di luar lapangan agar bisa menjadi lebih baik.
Hasilnya baru terlihat pada musim 2000-01. Liverpool meraih treble; FA CUp, Piala Liga, dan UEFA. The Reds juga finis di posisi ketiga klasemen Premier League.
Setelah itu, Liverpool juga memenangi Charity Shield lawan Manchester United. Mereka juga menghajar Bayern Munchen di ajang UEFA Super Cup.
Namun setelah itu, Liverpool mengalami penurunan prestasi. Pada akhirnya, Houllier pun sepakat berpisah dengan The Reds pada 24 Mei 2004.
Di musim terakhirnya, di skuat utama Liverpool, ada sejumlah nama-nama beken. Sebut saja Steven Gerrard, Jamie Carragher, Jerzy Dudek, Sami Hyypia, Harry Kewell, John Arne Riise, Dietmar Hamann, hingga Michael Owen.
Bagaimana kabar mereka? Simak informasinya di bawah ini Bolaneters.
Jerszy Dudek
Kiper asal Polandia ini meninggalkan Liverpool pada tahun 2007. Ia kehilangan tempatnya usai The Reds mendatangkan Pepe Reina.
Jerzy Dudek kemudian pindah ke Real Madrid. Ia bertahan di raksasa La Liga itu hingga tahun 2011. Akan tetapi ia jarang mendapat kesempatan bermain.
Dudek kemudian masih tetap dipercaya membela timnas Polandia. Ia baru pensiun pada tahun 2013. Setelah itu ia sempat menjadi duta besar Liga Europa tahun 2015.
Pada tahun 2014, Dudek memulai karir yang jauh dari dunia sepak bola; ia terjun ke dunia balap mobil. Ia mengikuti Volkswagen Castrol Cup, sebuah ajang balap mobil yang digelar di sirkuit-sirkuit yang ada di Eropa Timur selama musim panas.
Steve Finnan
Pria asal Irlandia ini gabung Liverpool pada tahun 2003. Ia baru hengkang dari Anfield pada tahun 2008.
Setelah itu ia sempat mencoba berkarir ke Espanyol. Namun ia cuma bertahan sebentar di Spanyol. Ia kemudian balik ke Inggris pada tahun 2009 dan gabung Portsmouth dan kemudian pensiun pada tahun 2010.
Ia kemudian sempat mengembara ke Gambia. Di sana ia membantu menyediakan irigasi untuk anak-anak yang kurang mampu.
Finnan sempat tinggal di London pada tahun 2015. Ia memulai karir sebagai pengembangan properti. Sayangnya pada tahun 2020 ini, perusahaannya yakni Finnan Developments, terkena likuidasi.
Finnan pun mengalami kesulitan finansial. Sampai-sampai, ia harus menjual beberapa memorabilia pentingnya. Di antaranya medali final Piala Liga 2005, jersey Liverpool di ajang yang sama, serta medali juara Liga Champions 2005, plus jersey pula.
Beberapa media menyebut, kesulitan finansial ini tak lepas dari perselisihannya dengan saudaranya sendiri yakni Sean akibat utang perusahaan yang mencapai 4.03 juta pounds. Steve dilaporkan memasukkan 3,6 juta pounds ke Finnan Developments tetapi pertengkaran dengan saudaranya menyebabkan ia meninggalkan perusahaan pada Mei 2018 untuk mengambil alih perusahaan lain yakni Wimbledon Developments.
Sami Hyypia
Defender tangguh asal Finlandia ini gabung Liverpool pada tahun 1999. Ia baru hengkang dari Anfield pada tahun 2009.
Setelah itu, Hyypia gabung Bayer Leverkusen. Ia bermain di klub Bundesliga itu hingga tahun 2011 dan kemudian gantung sepatu. Tapi setelah itu segera beralih haluan masuk ke dunia kepelatihan.
Ia menjadi asisten pelatih timnas Finlandia. Pada tahun 2012, Hyypia dipercaya menjadi pelatih kepala Leverkusen hingga tahun 2014. Setelah itu, masih di tahun yang sama, ia menjadi pelatih Brighton. Ia tidak sukses.
Pada Agustus 2015, ia menjadi pelatih FC Zurich. Ia masih tak sukses dan cuma bertahan hingga Mei 2016.
Ia sempat menganggur. Tapi sekarang ini gabung FC Haka dan menjadi asisten pelatih lagi di klub Finlandia tersebut.
Stephane Henchoz
Pria asal Swiss ini direkrut Liverpool pada tahun 1999. Ia akhirnya hengkang pada tahun 2005 dan pindah ke Celtic dengan kontrak enam bulan.
Setelah itu ia balik ke Inggris dan memperkuat Wigan. Di tahun berikutnya, Stephane Henchoz kembali ke Blackburn dan akhirnya pensiun pada tahun 2008.
Setelah itu, ia terjun sebagai pelatih. Ia mengawali karir barunya sebagai bos Blackburg U-18. Di tahun berikutnya, ia pindah ke FC Bulle hingga tahun 2010.
Ia sempat vakum dan baru melatih lagi pada tahun 2015 di klub Neuchatel Xamax. Namun ia hanya berstatus sebagai asisten. Tapi pada Februaru 2019, ia naik pangkat jadi bos klub tersebut usai pelatih utamanya yakni Michel Decastle didepak.
Henchoz menangani Xamax hingga Mei 2019. Setelah itu ia dipercaya menjadi bos FC Sion. Namun pada November di bulan yang sama, ia memilih mengundurkan diri. Pada Juli tahun 2020 ini, ia kembali dipercaya menukangi Xamax.
John Arne Riise
Bek yang dikenal dengan tendangan geledeknya ini mulai memperkuat Liverpool sejak tahun 2001. John Arne Riise baru meninggalkan The Reds pada tahun 2008.
Setelah itu, ia melanglang buana ke sejumlah klub. Di antaranya AS Roma, Fulham, APOEL, hingga Delhi Dynamos. Ia terakhir kali bermain untuk klub Rollon pada tahun 2017 sebelum akhirnya benar-benar gantung sepatu.
Pada awal tahun 2019, ia sempat gabung klub Malta, Birkirkara. Ia sempat menjadi sport director di klub tersebut.
Akan tetapi, ia cuma bertahan kurang dari tiga bulan saja di klub tersebut. Ia mengundurkan diri karena alasan pribadi.
Dietmar Hamann
Pria yang dulu bermain sebagai gelandang bertahan ini bermain di Liverpool sejak tahun 1999. Ia baru meninggalkan klub Merseyside itu pada tahun 2006.
Setelah itu Dietmar Hamann sempat gabung Bolton Wanderers sejenak. Ia kemudian pindah ke Manchester City dan bermain di sana hingga tahun 2009.
Usai memperkuat City, Hamann pindah ke MK Dons pada Mei 2010. Di klub tersebut ia berstatus pemain sekaligus pelatih. Ia cuma memperkuat klub itu sebentar saja dan hengkang pada Februari 2011.
Ia pindah ke Leicester City sebagai pelatih tim utama The Foxes. Namun pada Juli 2011, Hamann pindah ke Stockport County dan menjadi pelatih kepala. Tapi ia hanya bertahan di klub tersebut hingga awal November 2011 saja.
Tapi setelah itu ia sempat kembali bermain sepak bola usai menyatakan pensiun. Ia menerima tawaran tim amatir Tus Haltern pada Maret 2015.
Di masa pensiunnya, ia sempat menjadi duta untuk sebuah bank dan menggelar klinik sepak bola di Nigeria. Hamann juga aktif menjadi pandit dan kolumnis sebuah majalah sepak bola.
Steven Gerrard
Salah satu pemain terhebat yang pernah ada di Liverpool. Steven Gerrard merupakan pemain produk akademi The Reds. Ia baru cabut dari klub itu pada tahun 2015.
Gerrard kemudian boyongan ke MLS dan memperkuat LA Galaxy. Ia cuma bermain di Amerika hingga tahun 2016 saja sebelum akhirnya memutuskan gantung sepatu.
Gerrard kemudian memilih terjun sebagai pelatih. Ia sempat dipercaya menangani tim U-18 Liverpool pada Januari 2017. Pria 40 tahun itu menukangi tim akademi di bawah bimbingan Jurgen Klopp.
Pada September 2017, Gerrard dipromosikan menjadi pelatih tim U-19 Liverpool. Namun pada pertengahan tahun 2018, ia hengkang dari Melwood.
Gerrard menerima pekerjaan sebagai manajer tim Skotlandia, Glasgow Rangers. Ia bekerja dengan bagus di klub tersebut dan membawa Rangers bangkit untuk bisa menyaingi rival abadinya, Celtic.
Saat ini Gerrard masih terikat di Rangers hingga tahun 2024. Ia digadang-gadang akan jadi manajer Liverpool suatu saat nanti.
Danny Murphy
Danny Murphy memperkuat Liverpool mulai tahun 1997. Ia baru angkat kaki dari Anfield pada tahun 2004.
Setelah itu, Murphy menyewakan servisnya untuk klub-klub Inggris lainnya. Mulai dari Charlton Athletic, Tottenham, Fulham, hingga yang terakhir, Blackburn Rovers.
Blackburn adalah klub terakhirnya sebelum ia memutuskan gantung sepatu pada tahun 2013. Setelah itu, Murphy aktif menjadi pandit sampai saat ini.
Murphy juga sempat mengambil kursus kepelatihan. Namun ia belum sempat mempraktekkan hasil kursusnya itu sejauh ini.
Vladimir Smicer
Pria asal Ceko ini gabung Liverpool pada tahun 1999. Ia hengkang dari Anfield tepat setelah membawa The Reds menjadi juara Liga Champions 2005.
Vladimir Smicer kemudian pindah ke Prancis dan gabung Bordeaux. Ia bermain di klub tersebut hingga tahun 2007.
Smicer kemudian balik ke Ceko. ia memperkuat Slavia Praha hingga akhirnya pensiun pada tahun 2009. Setelah itu ia sempat gabung Timnas Ceko dan menjadi manajer di sana.
Smicer kemudian mengambil keputusan mengejutkan dalam menjalani kehidupan barunya. Ia memutuskan menjadi politisi dan gabung partai bernama VIZE2014 (sekarang bernama Order of the Nation). Program andalannya adalah menurunkan tingkat obesitas pada kanak-kanak di negaranya.
Harry Kewell
Pria asal Australia ini dicomot Liverpool dari Leeds United pada tahun 2003. Ia bermain untuk The Reds hingga tahun 2008.
Setelah itu ia sempat gabung Galatasaray hingga tahun 2011. Kewell sempat balik ke Australia dan gabung klub Melbourne Victory sebelum akhirnya pindah ke klub Al-Gharafa pada tahun 2012.
Di tahun berikutnya, Kewell memutuskan balik ke Australia. Ia kini memperkuat klub Melbourne Heart dan pensiun pada tahun 2014.
Kewell memutuskan jadi pelatih usai gantung sepatu. Ia sempat menukangi tim muda Watford. Ia juga sempat melatih klub Crawley Town.
Pada tahun 2018, ia dipercaya menangani Notts County. Namun ia dipecat setelah melakoni 14 laga saja.
Pada Agustus 2020 kemarin, ia dipercaya menjadi manajer Oldham Athletic dengan kontrak berdurasi satu tahun, dengan opsi perpanjangan satu tahun.
Michael Owen
Penyerang hasil didikan akademi Liverpool. Michael Owen mentas ke tim utama pada tahun 1996 dan kemudian pindah ke Real Madrid pada tahun 2004.
Owen lantas balik ke Inggris dan memperkuat Newcastle pada tahun 2005. Pada tahun 2009, ia pindah ke Manchester United.
Pada tahun 2012, Owen menerima pinangan dari Stoke City. Tapi pada Mei 2013, ia memutuskan untuk mengakhiri karir sepak bolanya.
Owen kemudian menjadi pandit. Tapi ia juga terjun ke dunia pacuan kuda. Ia bahkan memiliki kuda yang memenangkan dua penghargaan.
Selain itu, eks bintang timnas Inggris ini juga menikmati terjun ke dunia layar kaca. Hanya saja ia menerima job sebagai bintang iklan. Owen juga menjadi dua untuk Tissot serta Jaguar.
Emile Heskey
Penyerang jangkung produk Leicester City ini pindah ke Liverpool pada tahun 2000. Ia membentuk duet yang mematikan bersama Michael Owen.
Emile Heskey kemudian pindah ke sejumlah tim Inggris pasca hengkang dari Anfield. Dimulai dari Birmingham City, Wigan Athletic, Aston Villa, hingga Bolton Wanderers. Bolton menjadi klub terakhirnya sebelum ia gantung sepatu.
Namun Heskey juga pernah berkarir di Australia. Ia bermain di klub Newcastle Jets dari tahun 2012 hingga 2014.
Sama seperti sejumlah koleganya, Heskey juga sempat terjun ke dunia kepelatihan. Pada tahun 2017, ia gabung klub Cheshire menjadi pelatih.
Pada Mei 2020 kemarin, ia mengungkapkan dirinya ikut kursus manajemen UEFA. Heskey juga menyatakan akan menjalani magang dengan tim wanite Leicester City sebagai bagian dari kursus tersebut.
Jangan Lewatkan:
- Kaleidoskop MotoGP 2020: Penuh Kejutan, dari Absennya Marc Marquez sampai Gebrakan Mandalika
- 5 Pelajaran Duel Arsenal vs Chelsea: The Young Guns Adalah Solusi!
- Sederet Pelajaran dari Laga Man City vs Newcastle: Menanti Ledakan De Bruyne dan Aguero
- Termasuk Giroud dan Luiz, Ini Lima Pemain yang Pernah Berseragam Arsenal dan Chelsea
- Ashley Cole Beber Cara Chelsea Bikin Lionel Messi Mandul
- Termasuk Solskjaer, Ini Lima Pencetak gol Terbanyak Laga Leicester City vs Manchester United
- Termasuk Harry Maguire, Ini Lima Pemain yang Sempat Berseragam Leicester City dan Manchester United
- Termasuk Vieira, Ini 5 Bintang Arsenal yang Sempat Gabung dengan City
- Nostalgia Kejayaan! 13 Transfer Terbaik Arsenal Era Arsene Wenger
- 10 Nomor Punggung Tidak Lazim yang Pernah Dipakai Pemain Bintang La Liga
- Termasuk Aguero, Ini 5 Pencetak Gol Terbanyak Laga Arsenal vs Manchester City
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Liverpool vs West Brom, The Reds Dipediksi Menang Besar Tanpa Kebobolan
Liga Inggris 26 Desember 2020, 13:33 -
20 Transfer Terbaik di Era Premier League: Nomor 1, Cristiano Ronaldo!
Liga Inggris 26 Desember 2020, 11:15 -
Bukan Upamecano atau Koulibaly, Ini Bek yang Akan Merapat ke Liverpool
Liga Inggris 25 Desember 2020, 21:00 -
Prediksi Liverpool vs West Brom 27 Desember 2020
Liga Inggris 25 Desember 2020, 17:00
LATEST UPDATE
-
MU dan Man City Dihantam Skandal Pemalsuan Usia Pemain Akademi
Liga Inggris 19 Maret 2025, 23:03 -
Hasil Lengkap Pertandingan Swiss Open 2025, 18-23 Maret 2025
Bulu Tangkis 19 Maret 2025, 22:45 -
Jamu Timnas Indonesia, Pelatih Australia Waspadai Pemain Natusalisasi Garuda
Tim Nasional 19 Maret 2025, 21:26 -
Anti Imbang! Timnas Indonesia Targetkan Kemenangan di Kandang Australia
Tim Nasional 19 Maret 2025, 21:03 -
Patrick Kluivert Pastikan Timnas Indonesia 100% Siap Hadapi Timnas Australia
Tim Nasional 19 Maret 2025, 20:51
LATEST EDITORIAL
-
5 Target Alternatif untuk Man Utd Setelah Gagal Rekrut Geovany Quenda
Editorial 19 Maret 2025, 12:40 -
6 Calon Pengganti Thiago Motta di Juventus
Editorial 19 Maret 2025, 11:59 -
Slot & Arteta Berikutnya? 4 Manajer yang Pernah Finis di Atas Pep Guardiola
Editorial 18 Maret 2025, 16:58 -
Deretan Puasa Gelar Terlama di Inggris dan Momen Berakhirnya
Editorial 18 Maret 2025, 15:56