Analisis: Paradoks Lini Tengah Liverpool
Richard Andreas | 9 April 2019 10:20
Bola.net - - Liverpool terus dinilai membutuhkan gelandang kreatif yang bertipe ofensif seperti Philippe Coutinho, tetapi pandangan tersebut dibantah oleh sang mantan, Jamie Carragher. Menurutnya, situasi Liverpool ini cukup unik, skuat mereka bisa bermain menyerang meski tanpa kreator di lini tengah.
Tahun lalu, kepergian Coutinho dikhawatirkan bakal membuat Liverpool kesulitan. Mereka tidak punya pengganti yang mampu menciptakan serangan, terlebih Alex Oxlade-Chamberlain juga cedera. Situasi Liverpool mengkhawatirkan.
Meski demikian, Jurgen Klopp justru mampu melewati itu. Dia memainkan gelandang-gelandang murni dengan memaksimalkan serangan sayap. Hingga kini, Liverpool terbilang belum punya pengganti Coutinho.
The Reds memang memiliki banyak gelandang, tetapi tidak ada yang bertipe kreatif-ofensif. Jordan Henderson, James Milner, Georginio Wijnaldum, Naby Keita, Fabinho, semuanya memiliki gaya bermain yang hampir mirip.
Biar begitu, Henderson yakin Liverpool sebenarnya lebih baik demikian. Baca ulasan selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!
Lebih Mengkhawatirkan
Menurut Carragher, barisan gelandang Liverpool saat ini sudah cukup baik. Dia sudah mendengar bahwa beberapa orang menilai Liverpool membutuhkan gelandang kreatif, tetapi dia justru menilai permainan Liverpool terlihat berisiko jika memainkan gelandang kreatif.
"Saya sudah berbulan-bulan mendengar banyak orang yang mengatakan bahwa Liverpool membutuhkan lebih banyak kreativitas di lini tengah, tetapi ketika mereka menurunkan pemain kreatif, itu adalah saat yang paling mengkhawatirkan bagi saya dari sudut pandang Liverpool," tegas Carragher kepada Sky Sports.
"Saya kira ada kesalahpahaman dengan Wijnaldum, Henderson, Milner, dan alasan mereka bermain."
"Tiga pemain itu membawa LIverpool ke final Liga Champions musim lalu. Lihatlah permainan mereka melawan PSG, CHelsea, Man City, PSG, Napili, Tottenham," sambungnya.
Memang Mirip
Ya, Carragher mengakui pemain-pemain itu memang mirip, tetapi permainan Liverpool adalah soal energi dan terus mengejar lawan, sebab itu mereka memang sangat cocok untuk taktik yang diusung Jurgen Klopp.
"Pemain-pemain itu mungkin terlalu mirip, tetapi mereka adalah soal energi, tekanan, dan terus mengejar pemain lawan. Anda mungkin memainkan mereka supaya lebih aman dan sedikit kepercayaan serta pengalaman, tetapi tim mereka juga bermain di lini tengah."
"Jadi, benar, Liverpool tidak memiliki pengumpan ulung, tetapi seperti yang dikatakan Klopp sendiri, pemain nomor 10 terbaik di dunia adalah bermain dengan counter-pressing," tandas dia.
Situasi ini cukup aneh, bertentangan. The Reds bisa bermain lebih ofensif dengan gelandang-gelandang seperti saat ini, dan justru bermain buruk ketika menurunkan gelandang kreatif-ofensif.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Liverpool Diprediksi Tak Akan Bisa Dengan Mudah Gilas Porto
Liga Champions 8 April 2019, 23:14 -
Liverpool Siap Cegah Hazard Pindah ke Dortmund
Liga Inggris 8 April 2019, 22:16 -
Pepe Optimis Porto Bisa Jegal Liverpool
Liga Champions 8 April 2019, 20:40 -
Liverpool Ramaikan Perburuan Robert Lewandowski
Liga Inggris 8 April 2019, 20:00 -
Masih Banyak Hal yang Bisa Diraih Klopp Bersama Liverpool
Liga Inggris 8 April 2019, 18:54
LATEST UPDATE
-
Puja-puji untuk Rizky Ridho, Sang Dinding Tangguh Timnas Indonesia
Tim Nasional 26 Maret 2025, 00:42 -
Hasil Malaysia vs Nepal: Skor 2-0
Asia 26 Maret 2025, 00:40 -
Menang Lawan Bahrain, Peringkat FIFA Timnas Indonesia Bakal Naik pesat
Tim Nasional 25 Maret 2025, 23:43 -
Usai Kalahkan Bahrain, Kapan Timnas Indonesia Bermain Lagi?
Tim Nasional 25 Maret 2025, 23:11 -
Man of the Match Timnas Indonesia vs Timnas Bahrain: Rizky Ridho
Tim Nasional 25 Maret 2025, 22:59
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Terbaik Dunia 2015 Versi Yaya Toure
Editorial 25 Maret 2025, 12:29 -
5 Pemain yang Bisa Jadi Penerus Ronaldo di Timnas Portugal
Editorial 25 Maret 2025, 11:53 -
Di Mana Mereka Sekarang? 3 Pemain MU Paling Underrated Era Sir Alex Ferguson
Editorial 24 Maret 2025, 12:37 -
5 Eks Pemain Premier League yang Bisa Diboyong Arsenal
Editorial 24 Maret 2025, 12:10