7 Prahara yang Dibuat Erik Ten Hag di Manchester United Musim Ini, Sudah Layak untuk Dipecat?

Serafin Unus Pasi | 15 Desember 2023 07:58
7 Prahara yang Dibuat Erik Ten Hag di Manchester United Musim Ini, Sudah Layak untuk Dipecat?
Manajer Manchester United Erik Ten Hag. (c) AP Photo/Dave Thompson

Bola.net - Nasib Erik Ten Hag sebagai manajer Manchester United lagi berada di ujung tanduk. Sang pelatih mulai intens dikabarkan bakal dipecat.

Manchester United mengawali musim 2023/2024 dengan kepercayaan diri yang tinggi. Di musim sebelumnya, mereka berhasil finish di peringkat ketiga, memenangkan Carabao Cup dan sempat masuk final FA Cup juga.

Advertisement

Itulah mengapa banyak orang mneilai Setan Merah bakal jadi penantang gelar yang serius di musim ini. Namun fakta di lapangan tidak seperti itu.

Setan Merah tampil inkonsisten sepanjang musim. Mereka menelan 12 kekalahan dari 24 pertandingan yang mereka lalui, di mana mereka sudah tersingkir dari Liga Champions dan Carabao Cup.

Kegagalan Setan Merah sejauh ini disebabkan banyak faktor. Namun Erik Ten Hag juga punya andil dalam menciptakan sejumlah prahara di dalam tim ini, sehingga performa mereka tidak stabil.

Apa saja prahara-prahara yang telah dibuat Erik Ten Hag? Simak ulasannya di bawah ini.

1 dari 8 halaman

Pra Musim yang Terlalu Padat

Pra Musim yang Terlalu Padat

Mason Mount dan Hannibal Mejbri pada sesi pramusim Manchester United (c) Ofisial Manchester United

Bencana Manchester United dimulai dengan sesi pra musim mereka yang terlalu padat.

Erik Ten Hag mengawali pra musim Setan Merah tanggal 1 Juli 2023 kemarin. Selama satu bulan lebih, ia memprogram total delapan pertandingan untuk dimainkan anak asuhnya.

Jadwal ini terlalu padat, apalagi MU harus bolak balik dari Skotlandia, Amerika serikat lalu Norwegia. Jadwal yang padat ini sedikit banyak membuat kondisi pemain MU keteteran sehingga beberapa pemain mereka cedera di pra musim kemarin.

2 dari 8 halaman

Transfer yang Tidak Jitu

Transfer yang Tidak Jitu

Kiper Manchester United, Andre Onana (c) MUFC Official

Di musim panas kemarin, Erik Ten Hag menghabiskan lebih dari 200 juta pounds untuk belanja pemain. Nominal ini terhitung sangat besar jika dibandingkan dengan pengeluaran tim-tim top dunia untuk belanja pemain. Namun apa hasilnya? Nihil!

Rekrutan pertama MU, Mason Mount kerap mendapatkan cedera di musim ini. Performanya juga angin-anginan sehingga ia minim kontribusi di skuat Setan Merah.

Rekrutan keduanya, Andre Onana malah rajin bikin blunder di musim ini. Sementara Sofyan Amrabat yang dipinjam dari Fiorentina juga masih kurang maksimal sejauh ini, dan Altay Bayindir sama sekali belum dipakai.

Satu-satunya rekrutan Ten Hag musim ini yang cukup oke adalah Rasmus Hojlund yang mampu mencetak lima gol di fase grup Liga Champions. Namun sang striker sejauh ini belum mencetak satupun gol di Premier League.

3 dari 8 halaman

Ganti Kapten

Ganti Kapten

Ekspresi Bruno Fernandes dalam laga Liga Champions antara Manchester United vs Bayern Munchen, Rabu (13/12/2023). (c) AP Photo/Dave Thompson

Prahara ketiga yang diciptakan Erik Ten Hag di skuat Manchester United musim ini adalah mengganti kapten mereka.

Ban kapten MU dicopot dari Harry Maguire dan ia berikan kepada Bruno Fernandes. Sejauh ini, Fernandes menunjukkan bahwa ia bukan kapten yang tepat untuk MU.

Fernandes dinilai terlalu lembek sebagai seorang kapten. Ia juga kerap menunjukkan gestur yang tidak bagus ketika berada di atas lapangan, sehingga sedikit banyak kepemimpinannya berpengaruh pada performa tim secara keseluruhan.

4 dari 8 halaman

Ribut-ribut dengan Sancho

Ribut-ribut dengan Sancho

Jadon Sancho vs Amadaou Onana dalam laga Manchester United vs Everton, Premier League 2022/2023 (c) AP Photo/Dave Thompson

Prahara berikutnya yang diciptakan Erik Ten Hag adalah perseteruannya dengan Jadon Sancho.

Tidak ada angin dan tidak ada hujan, sang manajer tiba-tiba mengkritik Sancho secara terbuka setelah pertandingan melawan Arsenal. Ten Hag menyebut bahwa ia tidak membawa Sancho di laga itu karena sang winger malas ketika latihan.

Tidak lama setelah wawancara itu keluar, Sancho langsung membela diri. Ia mengunggah klarifikasi yang intinya menyebut ia hanya dijadikan kambing hitam oleh Erik Ten Hag.

Situasi ini jadi memanas. Alhasil Erik Ten Hag menskors Jadon Sancho dari skuat MU hingga detik ini.

Sikap Ten Hag ini menimbulkan dua kerugian bagi MU. Yang pertama, MU jadi kekurangan pemain sayap sementara yang kedua, ia menimbulkan perpecahan di ruang ganti MU karena beberapa pemain MU menilai Ten Hag terlalu keras kepada sang manajer.

5 dari 8 halaman

Latihan yang Terlalu Berat

Latihan yang Terlalu Berat

Pelatih Manchester United, Erik ten Hag (c) AP Photo/Gregory Bull

Prahara kelima yang diciptakan Erik Ten Hag adalah porsi latihannya yang terlalu berat.

Beberapa laporan yang dikeluarkan media Inggris menyebutkan bahwa para pemain MU sangat keteteran dengan sesi latihan Erik Ten Hag. Sang manajer juga dilaporkan enggan menurunkan intensitas latihan timnya.

Situasi ini membuat para pemain jadi kecapekan ketika pertandingan sebenarnya. Selain itu latihan yang terlalu padat ini membuat beberapa pemainnya mengalami cedera.

6 dari 8 halaman

Punya Anak Emas

Punya Anak Emas

Ekspresi kecewa Marcus Rashford setelah peluangnya gagal berbuah gol (c) AP Photo/Jon Super

Prahara lain yang diciptakan Erik Ten Hag adalah bagaimana ia meng-anak emas-kan beberapa pemain Manchester United di musim ini.

Mereka adalah Marcus Rashford, Bruno Fernandes, Antony dan Andre Onana. Keempat pemain ini performanya relatif mengecewakan sejak awal musim kemarin dan performa mereka tidak kunjung membaik.

Meski begitu, Ten Hag terus saja memainkan mereka. Padahal ada beberapa pemain lain yang layak untuk diberi kesempatan. Kasus anak emas ini juga menimbulkan friksi di internal Setan Merah.

7 dari 8 halaman

Parkir Varane

Parkir Varane

Bek tengah Manchester United, Raphael Varane. (c) AP Photo/Rui Vieira

Prahara terakhir yang dibuat Erik Ten Hag adalah keputusannya untuk memarkir Raphael Varane.

Dua bulan terakhir, Varane nyaris tidak bermain sama sekali di tim utama MU. Padahal sang bek sangat fit untuk bermain.

Erik Ten Hag lebih ngotot memainkan Luke Shaw sebagai bek tengah ketimbang Varane. Situasi ini beberapa kali dieksploitasi oleh lawan MU yang memanfaatkan postur tinggi striker mereka untuk melakukan duel udara dengan Shaw.

Namun prahara ini tidak terlalu panjang karena Ten Hag pada akhirnya memainkan kembali Varane saat melawan Bayern Munchen di tengah pekan kemarin. Hasilnya cukup bagus, di mana Varane menjadi dinding yang kokoh untuk lini pertahanan MU.