6 Pelatih yang Bikin Aturan Absurd, Termasuk Juga Erik Ten Hag
Aga Deta | 14 Juli 2022 10:13
Bola.net - Erik Ten Hag menerapkan aturan yang cukup ketat saat melatih Manchester United (MU). Salah satunya, dia melarang para pemainnya menggunakan ponsel saat berada di kantin klub.
Alasannya, Erik Ten Hag ingin menumbuhkan semangat kebersamaan dalam diri setiap penggawa Setan Merah. Larangan ini tentu sangat menyiksa karena di era modern ini, ponsel selalu erat berada di sekitar kita.
Namun Ten Hag tidak sendirian dalam mencetuskan larangan barang bawaan tertentu kepada para pemainnya. Sejumlah pelatih top dunia juga pernah melakukan hal yang sama.
Tidak hanya barang, ada pelatih yang juga kerap memberikan pantangan makanan kepada para pemainnya. Alasannya juga cukup jelas untuk menjaga kebugaran para pemain.
Berikut 6 pelatih selain Erik ten Hag yang melarang para pemainnya untuk membawa atau memakan suatu hal tertentu. Padahal barang atau makanan itu kadang menjadi favorit bagi mereka.
1. Jose Mourinho Larang Pokemon Go di Man Utd
Saat melatih Manchester United, Mourinho tidak melarang para pemainnya memakai ponsel seperti Ten Hag. Namun, pelatih berpaspor Portugal ini melarang pemain Setan Merah memainkan game Pokemon Go pada Juli 2016.
Alasannya, game tersebut malah menyita banyak waktu para pemainnya. Dampak dari game ini karena alasan kinerja para pemainnya.
"Dia mengatakan kepada para pemain tentang kekhawatirannya terhadap Pokemon GO," ujar seorang ofisial klub. "Selama 48 jam sebelum pertandingan harus fokus pada strategi tim," sambungnya.
2. Pep Guardiola Larang Mobil Sport di Tempat Latihan Barcelona
Mobil sport dan pesepakbola papan atas selalu saling berdekatan. Para bintang lapangan hijau kerap mengendarai mobil sport saat menuju ke tempat latihan atau lainnya.
Namun, Pep Guardiola melarang para pemain Barcelona menggunakan mobil sport saat berada di area latihan klub. Guardiola ingin para pemainnya hidup fokus untuk sepak bola, bukan uang.
Hampir semua pemain Barcelona saat itu mematuhi perintah dari Guardiola, kecuali Zlatan Ibrahimovic. "Bukan urusan siapa pun mobil apa yang saya kendarai," ujar Zlatan yang akhirnya mengendarai Ferrari Enzo dan menimbulkan perdebatan.
3. Mantan Pelatih Wales Josn Toshack Melarang Saus
Saus menjadi bumbu istimewa di seluruh dunia untuk menambahkan cita rasa dari makanan yang hendak disantap. Mulai dari pizza, kebab, hingga bakso selalu disertai dengan saus.
Namun hal itu tidak berlaku bagi John Toshack saat melatih tim nasional Wales pada 2004. Aturannya sempat mendapat pertentangan dari sejumlah pemain termasuk gelandang Robbie Savage.
"Kami duduk di meja kosong ini, dan rasanya seperti berada di sekolah. Pelayan datang untuk mengantar pesanan kami. Ayam polos, tanpa saus," tulis Savage dalam autobiografinya.
4. Giovanni Trapattoni Melarang Jamur di Timnas Irlandia
Pada 2008, pelatih asal Italia Giovanni Trapattoni sempat bengong saat melihat para pemain timnas Irlandia sedang makan. Skuad yang saat itu dilatihnya tampak lahap memakan jamur dengan porsi yang banyak.
Setelah peristiwa itu, Trapattoni kemudian melarang memasukan jamur dalam menu makanan Timnas Irlandia. Dia khawatir adanya efek samping dari banyaknya jamur yang para pemain Irlandia makan.
Mantan pelatih timnas Italia ini bertahan hingga 2013 di Irlandia sebelum memutuskan pensiun dari dunia sepak bola. Setelah itu, pemain timnas Irlandia bebas mengonsumsi jamur dengan jumlah yang banyak lagi.
5. Sir Alex Ferguson Melarang Pemain Muda MU Pakai Sepatu Warna Cerah
Setiap pelatih yang membesut Manchester United ternyata memiliki larangannya sendiri. Tidak hanya Ten Hag atau Jose Mourinho, Alex Ferguson ternyata juga pernah membuat larangan nyeleneh.
Pelatih yang membesut MU dari 1986 hingga 2013 itu melarang para pemain muda mengenakan sepatu berwarna cerah di lapangan pada 2010. Mereka hanya boleh memakai sepatu berwarna hitam.
Pemain Setan Merah, John O'she, mengatakan aturan itu berlaku untuk tim junior baik cadangan maupun tim utama. Jika memakai sepatu yang mencolok dan bermain tidak bagus maka Ferguson langsung menyingkirkannya.
6. Paolo Di Canio Pernah Melarang Konsumsi Es di Sunderland
Larangan ketat juga pernah Paolo Di Canio lakukan saat membesut Sunderland. Dia melarang para pemainnya untuk mengonsumsi es.
Tidak hanya es, Di Canio juga membatasi pemainnya untuk mengonsumsi sejumlah makanan. Di antaranya kopi, saus tomat, mayones, dan minuman bersoda bahkan bernyanyi.
"Mereka dapat menyebabkan masalah kimia pada hati hingga perut. Jika Anda memiliki es dengan minuman bersoda maka Anda dapat memiliki gangguan pencernaan," ungkapnya.
Sumber: Give Me Sports
Disadur dari: Bola.com/Penulis Suharno/Yus Mei Sawitri
Published: 13/7/2022
Baca Juga:
- Starting XI Pemain dengan Harga Kemahalan, Dari Kepa Hingga Neymar
- Sedih! 5 Pemain yang Gagal Bersinar Bersama Manchester United
- Melihat Kembali Statistik Paul Pogba pada Periode Pertamanya di Juventus
- Inilah Starting XI Bintang Juventus yang Direkrut Secara Gratis
- Irit Banget! 6 Bintang Top yang Direkrut Juventus Secara Gratis
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Ogah Pergi, Eric Bailly Bertekad Curi Hati Bos Manchester United
Liga Inggris 13 Juli 2022, 21:41 -
Kepala Batu, Barcelona Bakal Paksa Frenkie De Jong Pergi ke MU?
Liga Spanyol 13 Juli 2022, 21:16 -
Bangganya Wonderkid MU Ini Bisa Jebol Gawang Liverpool
Liga Inggris 13 Juli 2022, 20:56 -
PR Besar Manchester United Usai Menang Lawan Liverpool
Liga Inggris 13 Juli 2022, 20:19
LATEST UPDATE
-
Timnas Bahrain Sudah Tiba di Jakarta, Siap Tempur Hadapi Timnas Indonesia
Tim Nasional 22 Maret 2025, 06:27 -
Man of the Match Inggris vs Albania: Myles Lewis-Skelly
Piala Eropa 22 Maret 2025, 05:11 -
Hasil Inggris vs Albania: Skor 2-0
Piala Eropa 22 Maret 2025, 04:41
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain dengan Harga Lebih Mahal dari Kylian Mbappe di 2025
Editorial 21 Maret 2025, 08:42 -
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39