6 Pelajaran dari Manchester City vs Crystal Palace: Awas, Si Biru Langit Sudah Bangkit

Kembali Terbiasa Menang

Manchester City sempat diragukan akan bisa kembali menampilkan performa terbaik seberti sebelumnya. Beberapa hasil tak konsisten di awal musim memperkuat prediksi itu.

Dengan gelontoran dana belanja di musim panas lalu, banyak yang percaya Manchester City adalah pesaing terbesar Liverpool dalam mempertahankan gelar. Namun di awal musim keraguan besar muncul.

Nah, seiring kompetisi berjalan, Manchester City sepertinya sudah menemukan kembali kebiasaan mereka untuk meraih kemenangan. Kemenangan atas Palace ini tercatat sebagai kemenangan kelima beruntun The Citizens, yang juga menjadikan mereka tim pertama yang mampu meraih lima kemenangan beruntun di Liga Inggris musim ini.

Pertahanan Kuat, Jaminan Tiga Poin

Selebrasi John Stones usai bobol gawang Crystal Palace. (c) AP Photo

Salah satu kunci kebangkitan Manchester City adalah pertahanan yang kuat. Dari 17 laga yang sudah dilakoni, John Stones cs baru kebobolan 13 gol, yang merupakan tim dengan jumlah gol kebobolan paling sedikit di Premier League musim ini.

Melawan Palace, pertahanan Manchester City membuktikan ketangguhannya. Skor akhir 4-0 ini menjadi catatan kesembilan The Citizens tak kebobolan di Premier League musim ini. Angka itu merupakan yang terbanyak yang pernah mereka catat dalam satu kompetisi ketika memasuki 17 laga.

Kevin De Bruyne Menggila

Bukan rahasia lagi bila roh permainan Manchester City adalah Kevin De Bruyne. Melawan Palace, bintang asal Belgia tersebut memang tak mencetak gol. Namun dia mampu menjadi aktor utama dalam mengkreasi gol.

Satu assist yang ia bukukan untuk gol pertama John Stones menjadikannya kini sudah mengoleksi 100 assist di semua kompetisi bersama Manchester City.

Manchester City Temukan Duet Sempurna di Pertahanan?

John Stones terlahir kembali? (c) AP Photo

Selama beberapa musim terakhir, Aymeric Laporte dianggap sebagai kepingan terakhir dalam kesempurnaan Manchester City. Namun musim ini dia baru memainkan empat laga Premier League dan tak bermain di 9 laga terakhir Man City di Liga Inggris.

Tanpa bek Prancis tersebut, ternyata pertahanan Manchester City justru terlihat semakin solid dari sebelumnya. John Stones seperti terlahir kembali dan menjadi duet tangguh bersama Ruben Dias.

Laporte akan memiliki pekerjaan sulit untuk merebut kembali posisinya di starting XI Josep Guardiola.

Manchester City Kembali jadi Pesaing Juara

Lima kemenangan beruntun di liga dan total delapan kemenangan beruntun di semua kompetisi. Itu adalah catatan performa The Citizens akhir-akhir ini.

Sejak bermain imbang 1-1 melawan West Brom, The Citizens setelah itu mampu menang atas Southampton, Newcastle, Chelsea, Brighton, dan terakhir Crystal Palace. Selama periode itu, mereka mampu menceploskan 11 gol dan hanya kebobolan 1 gol saja.

Berkat performa itu, mereka kini pun hanya tertinggal 2 poin dari Manchester United yang ada di puncak klasemen. Bahkan The Citizens punya kans untuk memuncaki klasemen Premier League karena masih memiliki satu laga di tangan.

Ngerinya Lini Tengah Manchester City

Selebrasi pemain Manchester City usai Ilkay Gundogan bobol gawang Crystal Palace. (c) AP Photo

Meskipun kerap bermain tanpa seorang penyerang murni di lini depan, namun itu tak menghalangi produktivitas gol Manchester City. Terima kasih pada para gelandang yang begitu luar biasa.

Ya, gelandang Manchester City memang begitu mendominasi dan seperti menutupi kekurangan di lini depan.

Sementara Kevin De Bruyne menjadi kreator serangan demi serangan The Citizens, para gelandang lain juga tak sungkan memberikan kontribusi besar.

Phil Foden telah menjadi sosok pencetak gol ulung dari lini kedua. Bernardo Silva mencetak gol, Ferran Torres mencetak gol sejak kedatangannya, dan Ilkay Gundogan juga mencatatkan namanya di papan skor.

Nama terakhir, ketika menghadapi Palace kembali menunjukkan kepiawaiannya dalam mengeksekusi peluang. Tembakan terarah dari luar kotak penalti ia lepaskan dan sukses memastikan kemenangan The Citizens. Lini tengah adalah senjata mematikan tim Guardiola.