5 Pelajaran dari Liverpool vs Leicester City, The Reds Alami Krisis? Krisis Apa?

Ari Prayoga | 23 November 2020 08:38

Bintang Liverpool, Diogo Jota merayakan gol ke gawang Leicester City, Senin (23/11/2020) (c) AP Photo

Bola.net - Liverpool tampil brilian kala menghajar Leicester City tiga gol tanpa balas dalam laga lanjutan Premier League, Senin (23/11/2020) dini hari WIB.

Tiga gol kemenangan The Reds masing-masing lahir berkat bunuh diri Jonny Evans serta sundulan dari duet mereka di lini depan, Diogo Jota dan Roberto Firmino.

Berkat hasil ini, Liverpool untuk sementara naik ke peringkat dua klasemen dengan poi 20, menyamai poin milik sang pemuncak, Tottenham. Sementara itu, Leicester harus puas turun ke peringkat empat dengan poin 18.

Hebatnya, kemenangan ini diraih Liverpool di tengah krisis yang mereka alami akibat cedera dan Covid-19 yang membuat sejumlah pilar The Reds harus absen.

Ada sejumlah poin penting yang bisa dipelajari dari kemenangan telak Liverpool atas Leicester ini. Berikut ulasan selengkapnya.

Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain yang Pergi dari Liverpool Bersama Steven Gerrard pada 2015

Bukan Bahas Transfer, Ternyata Inilah Isi Obrolan Virgil gan Dijk dan Petinggi PSG

1 dari 5 halaman

Krisis Bukan Masalah Besar

Tercatat ada sejumlah pemain pilar Liverpool yang harus absen dalam laga ini, mulai dari Mohamed Salah, Virgil van Dijk, Joe Gomez, Trent Alexander-Arnold, Thiago Alcantara, hingga kapten Jordan Henderson.

Meski demikian, Liverpool tetap memiliki cara untuk memainnkan gaya sepak bola menyerang yang sudah menjadi ciri khas mereka.

Ternyata, krisis pemain akibat cedera dan Covid-19 ini bukan menjadi masalah yang terlalu peluk bagi Liverpool, setidaknya hingga saat ini.

Kontrak Virgil van Dijk vs Mohamed Salah: Siapa yang Lebih Prioritas untuk Liverpool?

Mimpi Arsenal Kejar Liverpool di Premier League: Realistis atau Mustahil?

2 dari 5 halaman

Masterclass Jurgen Klopp

Kemampuan Liverpool tetap tampil apik di tengah absennya sejumlah pilar jelas merupakan andil dari pemilihan pemain dan taktik dari sang manajer, Jurgen Klopp.

Klopp sangat jeli melihat potensi bahaya yang bisa dihadirkan lawan. Karena itu, Klopp pun masih bisa menetapkan starting eleven yang tepat di tengah krisis.

Meski beberapa kali masih mengkhawatirkan di lini belakang, akan tetapi secara keseluruhan penampilan Liverpool dalam laga ini terbilang luar biasa.

Pede Banget! Lamine Yamal Sebut Barcelona Kini Favorit Juara Liga Champions Usai Liverpool Out

Legenda MU Yakin Liverpool Bakal Sangat Rugi Jika Trent Alexander-Arnold Jadi Pergi Akhir Musim Ini

3 dari 5 halaman

Momen Kebangkitan Roberto Firmino

Laga ini jelas menjadi momen kebangkitan bagi Roberto Firmino, setelah ia banyak mendapat kritik di pertandingan-pertandingan sebelumnya karena kering gol.

Firmino sejatinya beberapa kali mendapat peluang emas, termasuk dua kesempatan yang digagalkan tiang gawang. Namun, bomber Brasil itu tak menyerah.

Firmino pun akhirnya berhasil memetik buah dari kerja kerasnya ketika mencetak gol pada menit ke-86 lewat sundulan meneruskan sepak pojok James Milner.

Masa Depan Darwin Nunez di Liverpool: Starter atau Impact Player?

Musim Panas 2025 Nanti, Liverpool Ucapkan Selamat Tinggal Pada Jota?

4 dari 5 halaman

Diogo Jota Masih Onfire

Sekali lagi, kemenangan yang diraih Liverpool merupakan andil dari ketajaman Diogo Jota di depan gawang lawan. Pemain asal Portugal itu turut menyumbang satu gol dalam laga kontra Leicester.

Satu gol yang dicetak Jota ini membuat bomber 23 tahun tersebut menjadi pemain pertama dalam sejarah Liverpool yang selalu mencetak gol dalam empat laga pertamanya di Anfield dalam pentas liga.

Hingga kini, Jota tercatat sudah menciptakan delapan gol dalam 12 laga yang ia lakoni bersama Liverpool di semua kompetisi. Sungguh sebuah pembelian yang sangat jitu.

5 dari 5 halaman

Peluang Leicester di Papan Atas

Bagi Leicester, kekalahan ini membuat mereka turun ke peringkat empat klasemen. Hingga pekan kesembilan, The Foxes sudah mencatatkan enam kemenangan dan tiga kekalahan.

Jadwal kompetisi yang semakin padat, plus dengan fakta bahwa Leicester harus bermain di kompetis Eropa, membuat konsistensi mereka di papan atas layak dinantikan.

Selain itu, tim-tim lain di bawah mereka, dari tim kuda hitam seperti Southampton hingga tim-tim raksasa semacam Manchester United siap mengancam posisi Leicester.

TAG TERKAIT