5 Pelajaran dari Laga Sheffield United vs Manchester City: Eksperimen Ferran Torres Jadi Striker

Ferran Torres Jadi Striker

Manchester City memiliki tim yang paling mahal di Premier League. Di setiap departemen, mereka diberkati dengan pemain kelas dunia.

Namun, seperti tim lainnya, mereka juga rentan terhadap cedera. Sergio Aguero dan Gabriel Jesus akan absen untuk waktu yang lama sehingga Pep Guardiola tidak punya striker.

Untuk mengatasi hal itu, Guardiola memainkan pemain seperti Raheem Sterling dan Phil Foden sebagai false nine. Melawan Sheffield United, giliran Ferran Torres yang bermain di posisi tersebut.

Di depan, Torres menunjukkan sekilas kualitasnya. Namun secara keseluruhan, dia relatif tenang karena hanya mencatatkan 26 sentuhan, mencoba 5 tembakan, membuat 9 umpan dan menyelesaikan 1 dribel.

Aaron Ramsdale Tampil Solid

Manchester City tampil dominan saat berhadapan dengan Sheffield United. Sepanjang 90 menit, The Citizens mencatatkan 65% penguasaan bola, membuat 712 operan dan mencoba 16 tembakan ke gawang.

Ini artinya saat lima bek The Blades ditembus, penjaga gawang adalah garis pertahanan terakhir mereka. Ramsdale terlihat sangat sibuk selama 90 menit.

Penjaga gawang berusia 22 tahun itu melakukan 7 penyelamatan - 3 di antaranya terjadi dari jarak dekat sementara 1 penyelamatan dari situasi satu lawan satu.

Ketika Sheffield United kehilangan Dean Henderson yang kembali ke Man Utd, penggemar mengira mereka tidak akan menemukan pengganti yang layak. Namun, Ramsdale bisa mengisi posisi itu dengan sangat cepat.

Kyle Walker Kembali ke Rumah

Pertandingan di Bramall Lane sangat spesial bagi Kyle Walker. Ini bukan hanya penampilan Premier League ke-100 Walker untuk Manchester City, tetapi dia juga harus kembali ke klub masa kecilnya, Sheffield United.

Ini adalah tim yang didukung oleh Walker. Dia bahkan pernah menjadi ball boy di sana. Agar terasa lebih spesial, Walker menandai kepulangannya dengan gol tandang liga pertamanya untuk City.

Pemuda kelahiran Sheffield ini menunjukkan performa yang bagus untuk timnya. Ia menyelesaikan 75 operan, memenangkan 8 duel, membuat 3 sapuan, membuat 2 tekel, menyelesaikan 2 dribel dan mencetak gol kemenangan untuk timnya.

Rhian Brewster Mengecewakan

Setelah tidak memiliki masa depan di Liverpool, Rhian Brewster mengambil keputusan berani pindah ke Sheffield United. Alih-alih membusuk di bangku cadangan The Reds, Brewster memilih untuk keluar dari zona nyamannya dan bermain untuk tim yang tidak terkenal karena permainan menyerang mereka.

Chris Wilder adalah manajer yang mengandalkan organisasi defensif, sepak bola langsung, dan bek tengah yang serng overlap. Para strikernya jarang mencetak banyak gol karena gaya permainan mereka tidak berfokus pada penciptaan peluang.

Itulah mengapa, dalam pertandingan kandang pertamanya untuk klub barunya, Brewster harus memberikan umpan. Sepanjang pertandingan, pemain berusia 20 tahun itu hanya mencoba satu tembakan ke gawang sambil menyentuh bola 17 kali.

Duet Bek Tengah Terbaik

Untuk pertama kalinya musim ini, Josep Guardiola bisa memainkan dua bek tengah terbaiknya sejak awal. Aymeric Laporte & Ruben Dias bermain bersama dalam pertandingan melawan Sheffield United.

Dias bergabung dengan City senilai 65,2 juta pounds. Dengan demikian, Guardiola sekarang telah menghabiskan 408 juta pounds untuk para pemain bertahan sejak menjadi manajer Manchester City.

Melawan Sheffield, Dias membuktikan bahwa dia layak ditebus dengan harga yang sangat mahal. Mereka berdua membuat 5 sapuan, 2 tekel, 5 intersep dan memenangkan 10 duel melawan tim Sheffield.

Selain itu, duet ini berhasil mengantarkan The Citizens meraih clean sheet kedua di Premier League musim ini.

Sumber: Sportskeeda