5 Pelajaran Dari Kekalahan Telak Arsenal di Kandang Man City
Serafin Unus Pasi | 4 Februari 2019 14:01
Bola.net - - Manchester City memberikan respon cepat setelah kekalahan mereka dari Newcastle tengah pekan lalu dengan sebuah kemenangan 3-1 atas Arsenal di Etihad.
Sebuah hattrick dari Sergio Aguero membawa juara bertahan kini tertinggal dua gol dari Liverpool yang tengah ada di puncak klasemen. Sementara Arsenal, kini harus tertinggal tiga poin dari Chelsea yang menang 5-0 atas Huddersfield dan gagal mempertahankan posisi keempat klasemen Premier League.
Dan berikut adalah lima pelajaran yang bisa diambil dari pertemuan Manchester City vs Arsenal di Etihad Stadium, Minggu (3/2/2019) akhir pekan lalu. Scroll ke bawah ya Bolaneters.
Aguero Suka Lawan Arsenal
Untuk kali kedua musim ini, Sergio Aguero mencetak gol ketika belum genap satu menit pertandingan. Kali ini Aguero mencetak gol ketika pertandingan memasuki detik ke 46, sebelumnya ia mencetak gol ke gawang Newcastle pada detik ke-24. Dua gol itu adalah dua gol tercepat di Premier League musim ini.
Aguero senang bermain melawan Arsenal dan itu tidak menunjukkan tanda-tanda perubahan. Dia telah mencetak tujuh gol dalam lima penampilan terakhir melawan The Gunners di Emirates.
Ini adalah hat-trick Premier League ke-10 dan yang ke-14 untuk City di semua kompetisi. Tampaknya setiap kali ada tanda tanya soal kelasnya -atau soal saran bahwa Gabriel Jesus harus menjadi starter sebagai gantinya- penyerang 30 tahun tersebut meresponnya dengan kinerja kualitas tertinggi.
Jika City ingin mempertahankan gelar, mereka akan mengandalkan Aguero untuk terus mencetak gol demi gol, terutama dengan tekanan yang meningkat menuju tahap penting musim ini.
Lagi, Arsenal Kesulitan Lawan Enam Besar
Arsenal kini gagal meraih satu kemenangan pun dari 21 laga tandang Premier League terakhir melawan klub 'enam besar' lainnya. Man City adalah tuan rumah terakhir yang mampu dikalahkan Arsenal empat tahun lalu.
Hasil itu, kemenangan 2-0 untuk The Gunners saat itu, adalah sebuah pertarungan di mana Arsenal menunjukkan ketangguhan yang jarang mereka tunjukkan di tahap akhir masa pemerintahan Wenger. Wenger sendiri sudah banyak diklaim sebagai pelatih yang gagal mempersiapkan timnya tiap kali menghadapi pertandingan sejenis ini.
Unai Emery jauh lebih pragmatis daripada Wenger. Pierre-Emerick Aubameyang dan Alexandre Lacazette bahkan sampai ikut turun beberapa kali ke belakang dalam upaya untuk membendung gelombang serangan City/ Namun, ada beberapa keputusan taktis tertentu yang membuat The Gunners kekurangan gigitan, dan kemudian rekor buruk mereka di laga tandang melawan tim-tim besar berlanjut.
Faktanya, Arsenal belum memenangkan pertandingan tandang di mana pun sejak November, sesuatu yang harus diubah Emery jika timnya ingin mengamankan kualifikasi Liga Champions.
Ozil atau Ramsey? Emery Tak Memilih Keduanya
Sebelum pertandingan, salah satu pertanyaan taktis besar adalah soal apakah Emery akan bermain dengan Mesut Ozil atau Aaron Ramsey dalam sebuah peran gelandang serang. Bos Arsenal memilih untuk tak memilih keduanya, dan lebih memilih Alex Iwobi untuk mendukung dua strikernya.
The Gunners menguasai permainan di babak pertama dan dengan peluang-peluang mereka bisa saja mencetak tiga gol di periode itu. Namun, ketiadaan gelandang serang mereka yang kreatif terlalu mencolok di babak kedua, ketika mereka terus gagal menembus pertahanan tuan rumah.
Ini adalah situasi yang sulit bagi Emery. Ramsey sedang dalam perjalanan ke Juventus setelah dilaporkan sudah menandatangani perjanjian pra-kontrak dengan juara Italia itu, sementara ketidakkonsistenan Ozil membuatnya sulit untuk memilihnya dalam pertandingan besar.
Denis Suarez dimainkan di babak kedua tetapi City sudah efektif membungkus hasilnya. Apakah pemain pinjaman dari Barcelona itu akan dapat memberikan Emery apa yang dia butuhkan di lini tengah masih harus dilihat lagi.
Guardiola Belum Tahu Komposisi Bek Terbaiknya
Kyle Walker dan Aymeric Laporte bermain sebagai bek hybrid di mana keduanya bermain sebagai full back dan juga bemain sebagai bek tengah yang melebar ketika berubah jadi tiga bek di belakang. Bernardo Silva dan Raheem Sterling merangsek lebih jauh ke depan ketika City bermain dari belakang, bergerak ke dalam ketika menguasai bola, yang memungkinkan Laporte dan Walker melakukan overlap.
Mungkin mengejutkan, Laporte maju lebih sering daripada Walker; Bernardo Silva dan Kevin De Bruyne bertanggung jawab atas sebagian besar pekerjaan menyerang di sebelah kanan. Laporte memberikan assist untuk pertama Aguero, tetapi untuk klub yang telah menghabiskan banyak uang dalam beberapa tahun terakhir, aneh rasanya melihat bahwa Guardiola harus memainkan bek tengah untuk bermain di sebelah kiri.
Cedera Benjamin Mendy, tentu saja, menjadi alasan untuk keputusan itu. Namun ada perasaan bahwa Guardiola tidak tahu pertahanan terbaiknya, pemilihan pemain yang terkesan lebih mirip sebuah percobaan ini adalah buktinya.
City Beri Liverpool Tekanan
Ketika Man City kehilangan poin di Newcastle pada hari Rabu lalu, Liverpool diberi kesempatan untuk unggul tujuh poin di puncak. Tetapi tekanan itu sampai ke pasukan Jurgen Klopp, yang hanya bisa bermain imbang 1-1 dengan Leicester City di Anfield.
Mereka akan merasakan tekanan yang berbeda saat The Reds menghadapi West Ham pada hari Selasa dini hari nanti. Kali ini, Liverpool harus menang untuk merebut kembali keunggulan lima poin mereka. Untuk alasan itu, The Reds akan menghadapi salah satu ujian terbesar mereka musim ini sejauh ini.
Jika West Ham berhasil mendapatkan hasil, City akan memiliki potensi untuk mengambil alih posisi puncak dari Liverpool pekan depan. Sekarang sudah mencapai titik di mana setiap poin yang dijatuhkan adalah bencana bagi kedua pihak.
Dan tentu saja, Tottenham akan terus mengawasi persaingan kedua tim. Tim asuhan Mauricio Pochettino masih harus pergi ke Anfield dan Etihad. Itu pasti dua pertandingan yang membuat Anda bersemangat.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Kalau Liverpool Juara Premier League, De Bruyne Tetap Legowo
Liga Inggris 3 Februari 2019, 22:00 -
De Bruyne: Status Juara Bertahan Bukan Keuntungan Bagi Man City
Liga Inggris 3 Februari 2019, 18:49 -
Guardiola Bantah Man City Kekurangan Sosok Pemimpin
Liga Inggris 3 Februari 2019, 17:17 -
Owen Yakin Arsenal Tak Sanggup Atasi Man City
Liga Inggris 3 Februari 2019, 07:00 -
Gundogan Sebut Kekalahan di Bulan Desember Telah Menyadarkan Man City
Liga Inggris 3 Februari 2019, 04:30
LATEST UPDATE
-
Cristiano Ronaldo Tanggapi Selebrasi 'Siu' Rasmus Hojlund: Bukan Masalah
Piala Eropa 23 Maret 2025, 07:30 -
Barcelona Fokus Rekrut Striker Baru, Luis Diaz Jadi Target Utama
Liga Spanyol 23 Maret 2025, 07:15 -
Chelsea Siapkan Lima Wonderkid untuk Masa Depan Klub
Liga Inggris 23 Maret 2025, 07:02 -
Masa Depan Luka Modric: Impian Pensiun di Real Madrid
Liga Spanyol 23 Maret 2025, 07:00 -
Alexander Isak vs Julian Alvarez: Siapa yang Cocok untuk Liverpool?
Liga Inggris 23 Maret 2025, 06:45 -
Perkiraan Susunan Pemain Juventus Andai Jadi Dilatih Roberto Mancini
Liga Italia 23 Maret 2025, 06:30 -
Marcus Rashford Harus Kembali ke Manchester United
Liga Inggris 23 Maret 2025, 06:02 -
Phil Foden di Bawah Tekanan: Kesulitan di Klub, Main Buruk di Timnas Inggris
Piala Dunia 23 Maret 2025, 06:00
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain dengan Harga Lebih Mahal dari Kylian Mbappe di 2025
Editorial 21 Maret 2025, 08:42 -
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39