5 Gelandang yang Lebih Baik Didatangkan Manchester United Ketimbang Adrien Rabiot

Serafin Unus Pasi | 10 Agustus 2022 07:00
5 Gelandang yang Lebih Baik Didatangkan Manchester United Ketimbang Adrien Rabiot
Gelandang Timnas Prancis, Adrien Rabiot. (c) AP Photo

Bola.net - Nama Adrien Rabiot beberapa hari terakhir ramai diperbincangkan di bursa transfer. Gelandang Juventus itu kini menjadi incaran Manchester United.

Manchester United diketahui sedang berburu gelandang baru. Karena di musim panas ini mereka ditinggal banyak gelandang mereka yang cabut secara bersamaan.

Advertisement

Rabiot sebenarnya bukan incaran utama MU. Setan Merah sebenarnya lebih condong ingin merekrut Frenkie De Jong dari Barcelona, namun karena transfer ini terlalu rumit, MU memutuskan berpaling ke Rabiot.

Banyak fans MU yang gagal paham mengapa United mengejar tanda tangan Rabiot. Pasalnya sang gelandang tidak punya catatan yang mentereng saat membela Juventus dalam dua tahun terakhir.

Bahkan tidak sedikit yang menilai kualitas Rabiot sama saja dengan dua gelandang MU saat ini, Scott McTominay dan Fred. Mereka menilai lebih baik MU tidak mengejar gelandang Timnas Prancis tersebut.

Nah berikut kami sajikan sejumlah gelandang berkualitas yang seharusnya coba dikejar Manchester United. Siapa saja? Yuk intip di bawah ini.

1 dari 6 halaman

Ruben Neves

Ruben Neves

Gelandang Wolverhampton Wanderers Ruben Neves. (c) AP Photo

Gelandang pertama yang harus coba didatangkan Manchester United adalah Ruben Neves.

Gelandang milik Wolverhampton ini sudah teruji di Inggris. Ia berhasil membawa Wolverhampton promosi ke Premier League dan juga bersaing di papan tengah EPL.

Usianya juga berada di 'Golden Age' seorang pesepakbola. Sehingga ia bisa memberikan dampak yang luar biasa besar bagi MU.

2 dari 6 halaman

Matheus Nunes

Matheus Nunes

Gelandang Sporting Lisbon, Matheus Nunes (c) Sporting CP Official

Gelandang kedua yang lebih baik didatangkan MU ketimbang Rabiot adalah pemain Sporting Lisbon, Matheus Nunes.

Gelandang berusia 23 tahun itu tiga tahun terakhir menjadi andalan di lini tengah Sporting Lisbon. Ia berhasil menjadi jendral lini tengah Sporting dan membawa timnya menjuarai Liga Portugal di tahun 2021 silam.

Mahar transfernya juga relatif terjangkau. Jadi gelandang asal Brasil ini bisa jadi investasi yang bagus untuk lini tengah United.

3 dari 6 halaman

Youri Tielemans

Youri Tielemans

Gelandang Leicester City, Youri Tielemans (c) Premier League Official

Muda dan berbakat, itulah dua kata yang bisa menjadi alasan mengapa Manchester United harus mengejar jasa Youri Tielemans di musim panas ini.

Gelandang Timnas Belgia itu sudah empat tahun terakhir menjadi andalan di lini tengah Leicester City. Ia menunjukkan performa yang impresif dan stabil meski usianya masih sangat muda.

Tielemans kontraknya akan habis di tahun 2023, dan Leicester City sudah memberi kode bahwa mereka akan menjual sang gelandang. Jadi MU tidak perlu terlalu susah payah untuk mendapatkan jasa Tielemans.

4 dari 6 halaman

Houssem Aouar

Houssem Aouar

Gelandang Lyon, Houssem Aouar (c) Houssem Aouar Official Twitter

Jika Manchester United mau sedikit berjudi, mereka bisa mencoba mendatangkan Houssem Aouar dari Lyon.

Aouar sudah empat tahun terakhir menjadi andalan Les Gones. Tidak hanya memiliki visi permainan yang bagus, ia juga mampu mendikte permainan dengan umpan-umpan akuratnya.

Lyon dikabarkan siap berpisah dengan Aouar karena mereka sedang mengalami masalah ekonomi akibat gagal lolos ke Eropa. Jadi MU bisa memanfaatkan momentum ini untuk membajak Aouar ke Old Trafford.

5 dari 6 halaman

Ismael Bennacer

Ismael Bennacer

Gelandang AC Milan Ismael Bennacer. (c) AP Photo

Pemain terakhir yang sebaiknya didatangkan United ketimbang Rabiot adalah gelandang milik AC Milan, Ismael Bennacer.

Bennacer bisa dikatakan salah satu pemain kunci AC Milan. Ia berkontribusi besar dalam keberhasilan Milan meraih Scudetto di musim 2021/22 kemarin.

Bennacer sendiri punya pengalaman bermain di Inggris bersama Arsenal. Jadi sang gelandang tidak akan terlalu kesulitan untuk beradaptasi dengan kerasnya Premier League