Tony: Agenda Tambahan Telah Disetujui Voters KLB
Editor Bolanet | 26 Maret 2013 17:08
- Polemik terkait keabsahan beberapa agenda tambahan dalam KLB PSSI, 17 Maret lalu masih terus bergulir. Menanggapi hal tersebut, anggota Exco PSSI, Tony Apriliani menegaskan, KLB PSSI telah berjalan sesuai mekanisme dan permintaan FIFA.
Dalam keterangannya, Tony Apriliani menjelaskan, memang ada penambahan agenda selain tiga agenda yang direkomendasikan oleh FIFA sebelumnya. Namun menurutnya, agenda tambahan tersebut dilakukan setelah KLB ditutup dan telah mendapatkan persetujuan dari voters yang hadir.
Itu adalah forum tertinggi yang harus dihormati. Sehingga, apapun keputusan yang disepakati voters, bisa dilakukan. Termasuk, semua agenda yang berada di luar tiga agenda KLB 17 Maret, imbuhnya.
Lebih jauh dikatakan Tonny, beberapa agenda juga disepakati usai digelarnya KLB PSSI pada 17 Maret lalu tersebut. Misalnya saja, mengangkat La Nyalla Mahmud Matalitti sebagai Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI untuk menggantikan Farid Rahman.
Gara-garanya, Farid Rahman beserta lima Exco lainnya, Sihar Sitorus, Bob Hippy, Tuty Dau, Mawardi Nurdin, dan Widodo Santoso, memilih walk out dari KLB akibat berbeda pandangan dengan pengurus yang lainnya.
Kontan, para voters meminta untuk dilakukan pemilihan Waketum. Alhasil, karena memenuhi kuorum, maka La Nyalla disepakati menjadi Waketum PSSI. Sedangkan Farid Rahman dan kawan-kawan, mendapatkan sanksi berupa skorsing hingga adanya rapat Exco, yang diperkirakan Tonny dilakukan pada pekan depan.
Selain itu, rapat dadakan PSSI tersebut juga menghasilkan beberapa keputusan penting. Misalnya saja, membubarkan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI), dan menyepakati pengangkatan Exco baru, yaitu Zulfadli, Djamal Aziz, La Siya, dan Hardi Hasan.
Keputusan-keputusan tersebut juga sudah disetujui Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, imbuhnya.
Semula, voters ingin langsung menggelar Kongres Biasa (KB), tapi tidak disetujui FIFA. Karena itu, agenda tambahan disepakati dalam rapat pengurus PSSI yang belum pernah dilakukan setelah Djohar terpilih dalam KLB di Solo, pada 2011 lalu. Selain itu, untuk menghemat biaya. Apalagi, hal tersebut sangat penting untuk dapat menentukan program kerja PSSI ke depannya, pungkasnya. (esa/dzi)
Dalam keterangannya, Tony Apriliani menjelaskan, memang ada penambahan agenda selain tiga agenda yang direkomendasikan oleh FIFA sebelumnya. Namun menurutnya, agenda tambahan tersebut dilakukan setelah KLB ditutup dan telah mendapatkan persetujuan dari voters yang hadir.
Itu adalah forum tertinggi yang harus dihormati. Sehingga, apapun keputusan yang disepakati voters, bisa dilakukan. Termasuk, semua agenda yang berada di luar tiga agenda KLB 17 Maret, imbuhnya.
Lebih jauh dikatakan Tonny, beberapa agenda juga disepakati usai digelarnya KLB PSSI pada 17 Maret lalu tersebut. Misalnya saja, mengangkat La Nyalla Mahmud Matalitti sebagai Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI untuk menggantikan Farid Rahman.
Gara-garanya, Farid Rahman beserta lima Exco lainnya, Sihar Sitorus, Bob Hippy, Tuty Dau, Mawardi Nurdin, dan Widodo Santoso, memilih walk out dari KLB akibat berbeda pandangan dengan pengurus yang lainnya.
Kontan, para voters meminta untuk dilakukan pemilihan Waketum. Alhasil, karena memenuhi kuorum, maka La Nyalla disepakati menjadi Waketum PSSI. Sedangkan Farid Rahman dan kawan-kawan, mendapatkan sanksi berupa skorsing hingga adanya rapat Exco, yang diperkirakan Tonny dilakukan pada pekan depan.
Selain itu, rapat dadakan PSSI tersebut juga menghasilkan beberapa keputusan penting. Misalnya saja, membubarkan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI), dan menyepakati pengangkatan Exco baru, yaitu Zulfadli, Djamal Aziz, La Siya, dan Hardi Hasan.
Keputusan-keputusan tersebut juga sudah disetujui Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, imbuhnya.
Semula, voters ingin langsung menggelar Kongres Biasa (KB), tapi tidak disetujui FIFA. Karena itu, agenda tambahan disepakati dalam rapat pengurus PSSI yang belum pernah dilakukan setelah Djohar terpilih dalam KLB di Solo, pada 2011 lalu. Selain itu, untuk menghemat biaya. Apalagi, hal tersebut sangat penting untuk dapat menentukan program kerja PSSI ke depannya, pungkasnya. (esa/dzi)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Patuhi Aturan, Manajer Tim Sepakbola PON Jabar Rela Lengser
Bola Indonesia 13 September 2012, 15:40 -
Tony Apriliani Minta Pengprov PSSI Patuhi Putusan BAORI
Bola Indonesia 5 September 2012, 11:50
LATEST UPDATE
-
Pujian Setinggi Langit Bos Inggris untuk Myles Lewis-Skelly
Piala Dunia 22 Maret 2025, 21:16 -
Cedera Tidak Parah, Alisson Becker Siap Perkuat Liverpool Setelah Jeda
Liga Inggris 22 Maret 2025, 21:00 -
Diincar MU, Striker Eintracht Frankfurt Itu Siap Pindah Klub
Liga Inggris 22 Maret 2025, 20:28 -
Lupakan Australia, Timnas Indonesia Fokus Hadapi Bahrain
Tim Nasional 22 Maret 2025, 19:57
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain dengan Harga Lebih Mahal dari Kylian Mbappe di 2025
Editorial 21 Maret 2025, 08:42 -
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39