Sportradar Akui Bekerjasama Dengan Interpol
Editor Bolanet | 12 Agustus 2014 19:55
- Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) bekerjasama dengan Sportradar untuk memerangi pengaturan skor (matchfixing). Indonesia menjadi negara Asia pertama yang bekerjasama dengan perusahaan asal Swiss tersebut.
PSSI dan Sportradar menandatangani kontrak kerjasama selama tiga tahun untuk memerangi praktik pengaturan skor di Indonesia. Sebelumnya, Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) telah lebih dulu menjalin kerjasama dengan perusahaan ini.
Managing Director Strategy and Integrity Sportradar, Andreas Krannich, mengungkapkan, memerangi manipulasi dalam sepakbola adalah topik yang serius dan penting. Kerjasama yang dibangun antara Sportradar dengan PSSI bukan berarti Indonesia memiliki masalah berat dalam matchfixing.
PSSI menunjukkan keseriusan dalam berjuang melawan praktek-praktek matchfixing. Indonesia menunjukkan respek kepada sepakbola, kata Krannich.
Menurut Krannich, sejak 2009 terdapat 1.500 kasus manipulasi dalam sepakbola di seluruh dunia. Dia juga menambahkan, Sportradar berkoordinasi dengan Interpol dan federasi sepakbola, ketika terdeteksi adanya praktek matchfixing.
Kami melibatkan interpol dan menyerahkan datanya dan jika terbukti, akan dilakukan penangkapan, ujar Krannich .
Sebab, kata dia, dalam masalah ini yang dihadapi adalah masalah internasional. Di dalam Sportradar, terdapat sistem yang memonitor pertandingan-pertandingan dengan gejala-gejala matchfixing, dan Sportradar memiliki beberapa partner betting expert untuk menganalisa laga dengan gejala matchfixing. (esa/dzi)
PSSI dan Sportradar menandatangani kontrak kerjasama selama tiga tahun untuk memerangi praktik pengaturan skor di Indonesia. Sebelumnya, Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) telah lebih dulu menjalin kerjasama dengan perusahaan ini.
Managing Director Strategy and Integrity Sportradar, Andreas Krannich, mengungkapkan, memerangi manipulasi dalam sepakbola adalah topik yang serius dan penting. Kerjasama yang dibangun antara Sportradar dengan PSSI bukan berarti Indonesia memiliki masalah berat dalam matchfixing.
PSSI menunjukkan keseriusan dalam berjuang melawan praktek-praktek matchfixing. Indonesia menunjukkan respek kepada sepakbola, kata Krannich.
Menurut Krannich, sejak 2009 terdapat 1.500 kasus manipulasi dalam sepakbola di seluruh dunia. Dia juga menambahkan, Sportradar berkoordinasi dengan Interpol dan federasi sepakbola, ketika terdeteksi adanya praktek matchfixing.
Kami melibatkan interpol dan menyerahkan datanya dan jika terbukti, akan dilakukan penangkapan, ujar Krannich .
Sebab, kata dia, dalam masalah ini yang dihadapi adalah masalah internasional. Di dalam Sportradar, terdapat sistem yang memonitor pertandingan-pertandingan dengan gejala-gejala matchfixing, dan Sportradar memiliki beberapa partner betting expert untuk menganalisa laga dengan gejala matchfixing. (esa/dzi)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Rintis Sport Medicine, Arema Cronus Gandeng Persada Hospital
Bolatainment 11 Agustus 2014, 15:27 -
Arema Masih Mengejar Mimpi Miliki Training Camp
Bola Indonesia 11 Agustus 2014, 14:10 -
Ini Pesan Pendiri Pada Ultah ke-27 Arema
Bola Indonesia 11 Agustus 2014, 14:06 -
Persela Yakin Finis di Empat Besar
Bola Indonesia 11 Agustus 2014, 12:57 -
Bola Indonesia 11 Agustus 2014, 12:52
LATEST UPDATE
-
Indonesia vs Bahrain: Duel Sengit Perebutan Tiket Piala Dunia 2026
Tim Nasional 24 Maret 2025, 02:07
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain dengan Harga Lebih Mahal dari Kylian Mbappe di 2025
Editorial 21 Maret 2025, 08:42 -
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39