Spaso: Dari Cita-Cita ke Real Madrid Sampai Jatuh Hati pada Kualitas Boaz Solossa

Ari Prayoga | 17 April 2020 03:30
Spaso: Dari Cita-Cita ke Real Madrid Sampai Jatuh Hati pada Kualitas Boaz Solossa
Ilija Spasojevic (c) Bola.com/M Iqbal Ichsan

Bola.net - Sebuah pujian dilontarkan Ilija Spasojevic kepada penyerang Persipura Jayapura, Boaz Solossa. Penyerang Bali United ini menilai Boaz layak bermain di kompetisi Eropa.

Spaso mengaku jatuh hati pada permainan Boaz sejak ketika ia pertama kali datang ke Indonesia dan bermain di Bali Devata. Ia sempat kaget bahwa di Indonesia ada sosok pemain berkualitas seperti Boaz.

Advertisement

"Tahun 2011, saya datang ke Bali Devata dan saya suka melihat gaya bermain dari seorang Boaz Solossa," kata Spaso, seperti dilansir dari laman resmi Bali United.

"Saya kaget karena saya pikir dia bisa bermain di Eropa. Sampai saat ini saya pikir Boaz Solossa adalah pemain terbaik yang dimiliki Indonesia," imbuhnya.

Tak hanya terkejut dengan kualitas Boaz, Spaso sendiri sebelumnya tak menyangka bakal bermain di kompetisi Asia. Pasalnya, sedari awal, penyerang kelahiran Montenegro tersebut bercita-cita bermain di salah satu klub terbesar dunia, Real Madrid.

"Sebenarnya, waktu kecil saya bercita-cita main untuk Real Madrid. Memang awalnya saya tidak berpikir bermain di Asia karena ingin bermain di Eropa. Tapi akhirnya saya bermain di Asia," tuturnya.

Spaso sendiri tak menyesal akhirnya bermain di Asia. Pasalnya, kualitas sepak bola Asia lebih bagus dari yang ia bayangkan sebelumnya.

"Saya pikir, sepak bola di Asia lebih bagus dari yang saya pikirkan," ujar Spasojevic.

Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 1 halaman

Kian Fasih Berbahasa Indonesia

Kendati awalnya tak menyangka bakal bermain di Indonesia, Spaso langsung jatuh cinta dengan Indonesia begitu ia bergabung dengan Bali Devata. Ia pun yakin bakal berkarir di Indonesia untuk waktu lama.

Spaso pun berusaha mempelajari bahasa Indonesia. Bagi pemain yang kini sudah memegang paspor Indonesia tersebut, bahasa Indonesia merupakan sarana penting untuk menunjang karirnya.

"Tahun 2011 saya datang ke Indonesia dan bermain di Bali. Saya berpikir bahwa pada saat itu saya akan berkarir lama di Indonesia. Saya pun mempelajari bahasa Indonesia saat itu. Namun, untuk beberapa tahun terakhir ini, saya mulai lancar dan lebih memahami bahasa Indonesia," tandas Spaso.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)