SOS: Pemanggilan 76 Admin Akun Medsos Merupakan Tindakan Percuma
Aga Deta | 29 Desember 2018 23:24
Bola.net - Save Our Soccer (SOS) menyoroti pemanggilan 76 admin atau pemilik akun media sosial oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Lembaga yang concern pada perbaikan tata kelola sepak bola Indonesia ini menyebut bahwa tindakan Komdis ini merupakan pekerjaan sia-sia dan buang buang waktu.
Koordinator SOS, Akmal Marhali, menyebut bahwa pemanggilan ini membuat Komdis PSSI terlihat seolah bekerja. Padahal, alih-alih menyelesaikan masalah, tindakan ini justru menyalahi prosedur.
Menurut Akmal, berdasar pasal 3 Kode Disiplin PSSI 2018, tak disebutkan bahwa akun media sosial sebagai pihak yang harus tunduk pada Kode Disiplin PSSI. Ini berarti para admin atau pemilik akun tersebut di luar wewenang Komdis.
"Komdis melanggar kode etiknya sendiri dengan memanggil pemilik atau admin akun medsos, yang berdasar pasal 3 Kode Disiplin bukan bagian dari football family," ucap Akmal dalam rilisnya yang didapat Bola.net, Sabtu (29/12).
"Ini pekerjaan sia-sia dan buang waktu. Ini gambaran PSSI via Komdis tak serius dalam mengungkap kasus mafia bola," sambungnya.
Lalu bagaimana seharusnya Komdis PSSI bertindak? Simak saran Akmal di bawah ini.
Gunakan Data Genius Sport
Menurut Akmal, jika PSSI memang serius, mereka tak perlu repot memanggil admin atau pemilik 76 akun medsos tersebut. PSSI, sambung mantan jurnalis olahraga tersebut, cukup mengambil data dari Genius Sport untuk diinvestigasi dan jadi dasar untuk menjatuhkan sanksi sanksi.
"Itu lebih efektif dan efisien dibandingkan memanggil 76 pemilik atau admin akun medsos. Mereka bukan football family dan bagian dari PSSI atau keluarga PSSI," papar Akmal.
"Kalau mereka dihadirkan, bagaimana transportasi dan akomodasinya? Apa urgensinya dan sejauh mana efektivitas info yang didapatkannya," ia menukas.
Gunakan Medsos untuk Kampanye
Akmal menyebut, PSSI bisa mengundang pemilik atau admin akun medsos. Namun, undangan ini dalam rangka FGD (Focus Group Discussion) dalam rangka kampanye anti match fixing.
Menurut Akmal, langkah ini jauh lebih bermanfaat ketimbang memaksa admin atau pemilik akun untuk mengumpulkan bukti-bukti match fixing.
"Undang akun medsos untuk diskusi bagaimana bersama melakukan pencegahan dini potensi match fixing dan juga mengedukasi publik tentang bagaimana match fixing itu terjadi di lapangan dan cara mengatasinya. Ini akan lebih berguna untuk masa depan sepak bola kita," tutup Akmal.
Video Menarik
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha Destria, diperiksa Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola di Dittipidkor Bareskrim Polri, Gedung Ombudsman, Jakarta, Jumat (28/12/2018).
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Satgas Anti Mafia Bola Dinilai Lebih Sigap dari PSSI
Bola Indonesia 27 Desember 2018, 18:50 -
Manajemen Arema FC Batal Laporkan Koordinator SOS Akmal Marhali Sesuai Rencana
Bola Indonesia 22 Desember 2018, 20:45 -
Polres Malang Kota Akan Dalami Pengaduan Aremania Terkait Koordinator SOS
Bolatainment 22 Desember 2018, 18:25 -
Aremania Resmi Adukan Koordinator SOS ke Polisi
Bola Indonesia 22 Desember 2018, 14:39 -
Aremania Ikut Laporkan Akmal Marhali ke Kepolisian
Bola Indonesia 21 Desember 2018, 22:15
LATEST UPDATE
-
Live Streaming Timnas Indonesia vs Bahrain: Cara Nonton di HP & TV
Bola Indonesia 25 Maret 2025, 11:16 -
Perbandingan Usia Skuad Timnas Indonesia vs Bahrain: Tim Tamu Lebih Lebar!
Tim Nasional 25 Maret 2025, 11:15 -
Tiga Singa Pamer Taring: Dua Laga Awal Sempurna Tuchel Bersama Timnas Inggris
Piala Dunia 25 Maret 2025, 11:14 -
Chelsea Retur Jadon Sancho ke MU, Lirik 2 Pemain Sebagai Alternatif
Liga Inggris 25 Maret 2025, 10:57 -
Masa Depan Nico Williams: Antara Barcelona dan Premier League
Liga Spanyol 25 Maret 2025, 10:45 -
Jam Berapa Kick Off Laga Timnas Indonesia vs Bahrain di SUGBK?
Tim Nasional 25 Maret 2025, 10:37
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain yang Bisa Jadi Penerus Ronaldo di Timnas Portugal
Editorial 25 Maret 2025, 11:53 -
Di Mana Mereka Sekarang? 3 Pemain MU Paling Underrated Era Sir Alex Ferguson
Editorial 24 Maret 2025, 12:37 -
5 Eks Pemain Premier League yang Bisa Diboyong Arsenal
Editorial 24 Maret 2025, 12:10 -
Ayah dan Anak yang Bermain untuk Klub yang Sama: Ada Pelatih Timnas Indonesia
Editorial 24 Maret 2025, 11:44