SOS: Kabar Tunggakan Gaji PSM Makassar Perlu Respons Cepat Stakeholder Sepak Bola Indonesia
Serafin Unus Pasi | 15 September 2023 21:43
Bola.net - Kasus tunggakan gaji di PSM Makassar musim ini memicu keprihatinan Save Our Soccer (SOS). Lembaga yang concern dengan perbaikan tata kelola sepak bola Indonesia ini menyebut bahwa kasus tunggakan gaji ini adalah masalah serius yang memerlukan respons segera dari pemangku kepentingan sepak bola Indonesia.
"Kasus tunggakan gaji PSM Makassar harus segera direspons baik itu oleh PSSI maupun PT. LIB. Jangan sampai kasus ini terus jadi pembicaraan publik karena kasus ini sangat merugikan secara psikologis kepada para pemain," kata Koordinator SOS, Akmal Marhali, kepada Bola.net.
"Dan, jika tak segera dicarikan solusinya, bisa jadi kasus ini akan menjadi untuk pelaku-pelaku kejahatan sepak bola masuk ke dalam kompetisi kita," sambungnya.
Menurut Akmal, PSSI harus bisa menekan PSM Makassar agar bisa segera menuntaskan permasalahan ini. Mantan jurnalis olahraga ini menambahkan bahwa masalah ini harus segera tuntas agar para pemain bisa dengan tenang kembali menjalankan kompetisi.
"Tak hanya PSSI, PT. LIB, sebagai operator kompetisi, juga harus segera merespons kasus yang terjadi di PSM agar jangan sampai kemudian masalah-masalah seperti ini berlarut, membuat gaduh perjalanan dan merusak citra kompetisi," tukasnya.
Sebelumnya, PSM Makassar tersandung kasus tunggakan gaji pada awal musim ini. Kasus ini terungkap di media sosial beberapa waktu lalu. Bahkan, akibat gaji yang tertunggak, pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, sampai melelang trofi pelatih terbaik Liga 1 2022/2023 untuk membantu membayar gaji staf dan pemain PSM Makassar.
Simak artikel selengkapnya di bawah ini.
PSM Makassar Harus Cari Solusi
Lebih lanjut, Akmal menyebut bahwa manajemen PSM Makassar tak boleh sekadar berpangku tangan. Mereka, sambungnya, harus mencari solusi atas tunggakan tersebut.
"Bahkan, perlu ada regulasi yang mengatur masalah ini. Sebagai contoh, pemain berhak keluar dari klub jika gaji tidak dibayar selama tiga bulan," kata Akmal.
"Kasus ini harus direspons dengan cepat oleh semua pihak terkait, termasuk PSM, PSSI, dan PT LIB, untuk menjaga integritas kompetisi. Tunggakan gaji adalah masalah serius yang harus ditangani dengan serius oleh para pemangku kepentingan sepak bola Indonesia," ia menambahkan.
Bukti Buruknya Kompetisi Tanpa Verifikasi Keuangan
Akmal pun menyebut bahwa kasus ini merupakan bukti buruknya kompetisi tanpa verifikasi keuangan terhadap klub-klub peserta. Tanpa verifikasi ini, klub yang keuangannya tidak sehat bisa lolos bermain di kompetisi.
"Ini adalah bukti tidak adanya verifikasi keuangan sebelum kompetisi dimulai. Kemudian ada klub yang memiliki kasus keuangan atau krisis finansial yang pada akhirnya ini akan bisa mengganggu jalannya kompetisi ke depan," tutur Akmal.
"Ini juga menggambarkan sejatinya sepak bola kita ini berjalan sekadar dilaksanakan tanpa ada proses-proses dan persyaratan yang harus dilakukan. Bagaimanapun, sisi keuangan adalah salah satu syarat yang harus dimiliki klub profesional," tandasnya.
(Bola.net/Fitri Apriani)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Koordinator SOS Beber Kunci Sukses Raihan Positif Timnas Indonesia Belakangan Ini
Tim Nasional 13 September 2023, 02:48 -
Motivasi Tambahan Indonesia U-23 Jelang Laga Kontra Turkmenistan
Tim Nasional 11 September 2023, 21:02 -
SOS Minta Klub Liga 2 yang Masih Tunggak Gaji Pemain Didegradasi
Bola Indonesia 4 September 2023, 13:31 -
Belum Tunjukkan Prestasi, Desakan Agar Shin Tae-Yong Mundur Dinilai Wajar
Tim Nasional 22 Agustus 2023, 10:50
LATEST UPDATE
-
Palu Sudah Diketuk, Juventus Sahkan Pengangkatan Igor Tudor Usai Pecat Motta
Liga Italia 23 Maret 2025, 23:20
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain dengan Harga Lebih Mahal dari Kylian Mbappe di 2025
Editorial 21 Maret 2025, 08:42 -
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39