Shin Tae-yong Bawa 6 Peraturan Tegas di Timnas Indonesia: Dilarang Makan Gorengan!
Asad Arifin | 8 Agustus 2020 23:12
Bola.net - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, tidak hanya melatih para pemain di lapangan. Dia juga memperhatikan aspek-aspek penting lain di luar lapangan, termasuk apa saja asupan yang mereka makan sehari-hari.
Arsitek berusia 49 tahun tersebut menerapkan kedisiplinan tinggi di skuad Timnas Indonesia dan U-19. Dia melarang berbagai aktivitas yang selama ini kerap diabaikan.
Shin Tae-yong paling anti dengan gorengan dan masakan berlemak. Dia meminta para pemainnya untuk menghindari makanan tersebut.
"Kami tidak boleh mengonsumsi makanan berlemak dan gorengan," kata Bayu Pradana, pemain yang dipanggil Shin Tae-yong pada pemusatan latihan (training centre) Februari 2020.
Shin Tae-yong dipercaya PSSI sebagai manajer Timnas Indonesia. Dia berperan sebagai pelatih untuk tiga level timnas sekaligus, senior, U-22, dan U-19.
Ketika Shin Tae-yong pulang kampung ke Korea Selatan pada April 2020, ia tetap melaksanakan TC untuk Timnas Indonesia U-19, namun digelar secara virtual. Dia mewajibkan para pemain untuk menyetor foto makanan yang disantap kepadanya.
"Perkembangan latihan semakin baik dan coach Shin Tae-yong mempersiapkan tim secara detail terutama terkait asupan makanan. Pemain mulai mengirimkan foto menu makanan yang mereka makan. Tentu makanan yang sehat dan standar untuk atlet," imbuh asisten Shin Tae-yong, Nova Arianto.
"Dia pesan jangan hanya latihan pagi saja. Butuh tambahan latihan di sore hari. Satu lagi, jangan coba-coba makan gorengan katanya," jelas pemain Timnas Indonesia U-19, Amanar Abdillah, mengingat larangan Shin Tae-yong mengenai pantangan memakan gorengan.
Seragam Harus Sesuai Ketentuan
Shin Tae-yong juga mengatur pakaian Timnas Indonesia dan U-19, baik di dalam maupun luar lapangan. Ketika tidak ada latihan, para pemain harus mengenakan busana yang seragam.
"Seragam harus sesuai dengan ketentuan. Kalau tidak, kena denda," tutur Bayu Pradana.
Selain itu, para pemain juga dituntut disiplin waktu. Saat makan, misalnya. Shin Tae-yong tidak ingin ada pemain Timnas Indonesia dan U-19 yang telat saat makan bersama.
Pembatasan Jam Malam
Shin Tae-yong memberlakukan jam malam untuk skuad Timnas Indonesia dan U-19. Paling lambat, para pemain sudah harus kembali ke hotel pada pukul 22.00.
"Shin Tae-yong sangat disiplin. Kami dilarang keluar hotel. Kalau mau keluar, harus izin dan diberikan waktu juga," ujar bek Timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam.
"Paling lama kembali ke hotel itu pukul sembilan atau sepuluh malam," imbuh pemain PSM Makasssar ini.
Aturan pembatasan pemain untuk keluar hotel memang bermanfaat bagi Timnas Indonesia. Para pemain tidak akan bisa keluyuran seperti yang pernah dilakukan oleh generasi sebelumnya
Dilarang Gunakan Media Sosial dan Handphone
Shin Tae-yong tidak anti dengan media sosial. Namun, dia meminta para pemainnya untuk menjauhi aktivitas tersebut saat mendekati pertandingan.
"Jujur, saya sama sekali tidak menggunakan media sosial. Oleh karena itu, saya bisa fokus ke pertandingan-pertandingan yang ada," kata Shin Tae-yong, dikutip dari video yang diunggah di channel Youtube PSSI.
"Jadi, ini juga pesan kepada para pemain untuk tidak bermedia sosial saat menghadapi pertandingan," ucap Shin Tae-yong menambahkan.
Dilarang Bawa Handphone ke Tempat Latihan
Shin Tae-yong juga tidak memperbolehkan para pemainnya membawa handphone ke tempat latihan. Para pemain jadi tidak bisa berswafoto atau membuat insta story Instagram.
"Saat latihan, para pemain juga dilarang Shin Tae-yong membawa telepon genggam," imbuh Asnawi Mangkualam.
Lakukan Tes Swab Berulang
Shin Tae-yong benar-benar memprioritaskan kesehatan. Dia tidak mau memulai pemusatan latihan Timnas Indonesia dan U-19 sebelum hasil tes swab keluar.
"Shin Tae-yong berkeinginan melihat tes swab secara keseluruhan baru setelah itu akan memulai latihan perdana. Yang jelas, meski belum latihan di lapangan, Shin tae-yong juga memberikan program latihan kepada pemain selama di hotel," kata Ketua PSSI, Mochamad Iriawan.
Bahkan, PSSI sampai harus mengadakan tes swab sebanyak tiga kali untuk menuruti permintaan Shin Tae-yong. Mantan arsitek Timnas Korea Selatan itu juga menginginkan adanya pemeriksaan kesehatan di rumah sakit lain, selain Rumah Sakit Royal Progress yang bekerja sama dengan PSSI.
Disadur dari Bola.com (Penulis: Muhammad Adiyaksa/Editor: Yus Mei Sawitri, 8 Agustus 2020)
Baca Ini Juga:
- Menyambut HUT RI Ke-75, Muncul Kaus Bertema Timnas Indonesia dari Masa ke Masa
- Timnas Indonesia Kehilangan Satu Pemain karena Cedera, Siapa Dia?
- Lalui Karantina 15 Hari, Wonderkid Persib Gembira TC Timnas Indonesia U-19 Dimulai
- Alasan Shin Tae-yong Belum Genjot Latihan Fisik Timnas Indonesia dan U-19
- 5 Pemain Timnas Indonesia dengan Pengalaman Berkarier di Luar Negeri
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Bukan karena COVID-19, Ini Alasan TC Timnas Indonesia dan U-19 Ditunda 2 Kali
Tim Nasional 7 Agustus 2020, 23:30 -
5 Pemain Absen di Latihan Perdana Timnas Indonesia, Siapa Saja?
Tim Nasional 7 Agustus 2020, 23:24 -
Iwan Bule Akan Bantu Pemain Timnas Indonesia untuk Kuliah di Jakarta
Tim Nasional 7 Agustus 2020, 18:33 -
Termasuk Irfan Bachdim, Ini 4 Sosok Pekerja Keras di Timnas Indonesia
Tim Nasional 7 Agustus 2020, 13:18 -
5 Pemain yang Layak Dimainkan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia
Bola Indonesia 7 Agustus 2020, 12:45
LATEST UPDATE
-
Prediksi Uruguay vs Argentina 22 Maret 2025
Amerika Latin 20 Maret 2025, 09:11 -
Australia vs Timnas Indonesia: Jam Kick-off dan Siaran Langsung
Tim Nasional 20 Maret 2025, 09:10 -
Prediksi Ekuador vs Venezuela 22 Maret 2025
Amerika Latin 20 Maret 2025, 09:08 -
Testimoni Patrick Kluivert: Masa Depan Sepak Bola Indonesia Bakal Cerah!
Tim Nasional 20 Maret 2025, 09:05
LATEST EDITORIAL
-
5 Target Alternatif untuk Man Utd Setelah Gagal Rekrut Geovany Quenda
Editorial 19 Maret 2025, 12:40 -
6 Calon Pengganti Thiago Motta di Juventus
Editorial 19 Maret 2025, 11:59 -
Slot & Arteta Berikutnya? 4 Manajer yang Pernah Finis di Atas Pep Guardiola
Editorial 18 Maret 2025, 16:58 -
Deretan Puasa Gelar Terlama di Inggris dan Momen Berakhirnya
Editorial 18 Maret 2025, 15:56