Sepakat Dengan Bonek, Walikota Larang Persebaya DU di Surabaya

- Pengaduan Bonekmania kepada Walikota Surabaya berbuah hasil. Tri Risma Harini akhirnya mengeluarkan surat yang menyepakati tuntutan mereka, Senin (15/4).

Setelah bernegosiasi dengan 10 perwakilan Bonekmania, Walikota pun mengamini permintaan mereka. Ya sudah, kita buatkan saja suratnya. Kita kirim ke PSSI biar mereka yang memutuskan nantinya, tegas Risma dalam pertemuan secara lesehan di depan pintu masuk kantor Walikota Surabaya tersebut.

Memperhatikan unjuk rasa dari supporter Persebaya 1927 (Bonek) pada senin 15 April 2013 yang diikuti sekitar 1500 orang, bersama ini kami sampaikan aspirasi dimaksud. Bahwa Persebaya Divisi Utama tidak diperkenankan bermain di kota Surabaya dan mohon Persebaya IPL dapat diakui untuk mengikuti kompetisi Liga Unifikasi PSSI musim kompetisi 2014, bunyi surat yang langsung dibuatkan usai negosiasi itu.

Tak hanya itu, walikota yang biasa disapa Bu Risma pun berjanji akan mendampingi Bonekmania untuk mengantarkan surat tersebut ke Jakarta. Mana pernah saya menolak Bonekmania. Persebaya 1927 main di Bantul saya temani tiga hari. Kerusuhan kemarin saya sampai kena gas air mata juga, ujar Risma usai menandatangani surat tersebut.

Cuma caranya seperti ini yang ndak saya suka. Kalian datang ke sini baik-baik juga akan saya layani, sambung Risma sedikit menyesalkan aksi demo Bonek hari ini tersebut.

Terkait surat yang juga ditembuskan kepada Menpora Roy Suryo itu, Risma hanya pasrah. Sebab keputusan utama tetap lah ada pada PSSI. Saya dan pemerintah kota kan hanya fasilitator. Saya sampaikan aspirasi warga saya yang ada di surat ini, tutupnya.

Usai Risma membacakan surat tersebut di hadapan mereka langsung, Bonekmania pun menyambutnya dengan gembira. Flare yang biasa mereka sulut di stadion saat Persebaya menang juga ikut menyala. Bonekmania berangsur-angsur membubarkan diri dan dengan tertib meninggalkan kantor Walikota. (fjr/mac)