Sanksi Komdis PSSI Untuk Sepakbola Gajah Dinilai Lebay
Editor Bolanet | 21 November 2014 20:53
Perbuatan ini memang keterlaluan dan tak bisa dimaafkan. Tapi, hukuman ini terlalu berat dan mematikan karir sepakbola, baik pemain maupun pelatih. Apalagi, sanksi ini disebut tak boleh dibanding, ujar mantan Deputi Sekretaris Jenderal PSSI ini pada Bola.net.
Menurut Tondo, dengan menjatuhkan sanksi berat ini, Komdis PSSI seolah-olah ingin menunjukkan pada FIFA dan AFC ketegasan mereka terhadap pelanggaran fair play. Padahal, menurut pria yang pernah menimba ilmu keorganisasian di markas FIFA ini, tindakan mencetak gol bunuh diri seperti itu tak separah tindakan suap yang kerap bisa dirasakan, tapi jarang bisa dibuktikan.
Karenanya, seharusnya, Komdis tak overacting menanggapi kasus ini, tandas Tondo.
Sebelumnya, Kamis (20/11), Komdis PSSI mengumumkan hasil investigasi ihwal sepakbola gajah antara PSIS Semarang dan PSS Sleman. Dari hasil investigasi mereka, lembaga yang dipimpin Hinca Panjaitan ini menjatuhkan sanksi seumur hidup dilarang terlibat dalam sepakbola Indonesia pada Pelatih PSS Sleman, Hery Kiswanto dan PSIS Semarang, Eko Riyadi dihukum seumur hidup dilarang berkecimpung dalam dunia sepak bola. Selain itu, masing-masing mendapatkan denda sebesar Rp200 juta.
Selain kedua pelatih, Komdis PSSI juga memberikan hukuman yang sama kepada ofisial PSS Sleman, Rumadi. Kemudian, mereka juga tak lupa memberikan hukuman kepada Eri Febrianto yang biasa dipanggil Ableh yang merupakan Sekretaris Tim.
Untuk PSIS Semarang, Komdis PSSI juga memberikan hukuman seumur hidup dan denda Rp200 juta kepada Manajer Wahyu Winarto. Dia dinilai sebagai orang yang menyusun rencana untuk membalas gol bunuh diri yang dilakukan pemain PSS Sleman.
Jika pelatih dan manajer mendapat sanksi seumur hidup, maka ofisial lain dari PSS Sleman yaitu Edi Broto dan Eri Sahrudin mendapatkan sanksi lebih ringan. Yaitu, 10 tahun dilarang berkecimpung dalam sepak bola serta denda sebesar Rp150 juta.
Untuk PSIS Semarang yang mendapatkan denda 10 tahun dan denda Rp150 juta adalah Setiawan dan Budi Cipto. Kedua orang ini adalah asisten pelatih yang ada di pinggir lapangan saat pertandingan PSS-PSIS berlangsung.
Selain ofisial dan pelatih, sanksi berat juga diberikan kepada pemain pelaku gol bunuh diri, pemain yang turut bermain dan pemain cadangan yang ada di lapangan. Sanksi yang diberikan Komdis PSSI berbeda sesuai dengan perannya. (den/dzi)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Selesaikan Investigasi Sementara, Komdis PSSI Lapor ke AFC
Bola Indonesia 20 November 2014, 21:44 -
Komdis PSSI Keluarkan Sanksi Sementara Bagi PSIS dan PSS
Bola Indonesia 20 November 2014, 21:11 -
Komdis PSSI Janjikan Kejutan Investigasi Sepakbola Gajah
Bola Indonesia 19 November 2014, 22:28 -
PBFC Lawan Persis, PT LI Tambah Personel Keamanan
Bola Indonesia 19 November 2014, 21:06 -
Jelang Kontra Persis, Pusamania Borneo FC Jaga Fokus
Bola Indonesia 19 November 2014, 18:11
LATEST UPDATE
-
Juventus Terancam Jual Pemain untuk Tutupi Biaya Pemecatan Motta
Liga Italia 26 Maret 2025, 07:43 -
Joey Pelupessy, 'Nomor 6' Pelindung Timnas Indonesia
Tim Nasional 26 Maret 2025, 06:49 -
Kapten Juventus di Era Tudor: Siapa yang Dipilih?
Liga Italia 26 Maret 2025, 06:26 -
Rizky Ridho dan 60 Sentuhan Bola pada Laga Lawan Bahrain
Tim Nasional 26 Maret 2025, 06:19 -
Kevin Diks dan 50,5 Persen Serangan Timnas Indonesia dari Sisi Kanan
Tim Nasional 26 Maret 2025, 06:13 -
Perpisahan Thiago Motta dengan Juventus yang Penuh Keheningan
Liga Italia 26 Maret 2025, 06:12 -
Paulo Dybala Jalani Operasi, Musimnya Berakhir Lebih Cepat
Liga Italia 26 Maret 2025, 05:51 -
Daftar Lengkap Negara Lolos Piala Dunia 2026
Tim Nasional 26 Maret 2025, 05:38
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Terbaik Dunia 2015 Versi Yaya Toure
Editorial 25 Maret 2025, 12:29 -
5 Pemain yang Bisa Jadi Penerus Ronaldo di Timnas Portugal
Editorial 25 Maret 2025, 11:53 -
Di Mana Mereka Sekarang? 3 Pemain MU Paling Underrated Era Sir Alex Ferguson
Editorial 24 Maret 2025, 12:37 -
5 Eks Pemain Premier League yang Bisa Diboyong Arsenal
Editorial 24 Maret 2025, 12:10