PT Patriot Indonesia Kehilangan Hak Tangani Persipasi

Editor Bolanet | 28 Mei 2014 18:06
PT Patriot Indonesia Kehilangan Hak Tangani Persipasi
Ketua Umum Persipasi, Kartono Yulianto (c) Antara
- Kesulitan finansial yang dialami Persipasi Bekasi, kontestan Divisi Utama musim ini, masih belum menemukan solusinya.

Tak ayal, Ketua Umum Persipasi, Kartono Yulianto, pun terpaksa menjadi korbannya. Itu menyusul mosi tidak percaya yang terpaksa harus diutarakan tim pelatih dan para pemain Persipasi Bekasi. Kontan, PT Patriot Indonesia (PT PI) yang semula diurusi Kartono Yulianto, sudah tidak memiliki hak untuk mengurus klub berjuluk Laskar Patriot tersebut.

Kami sudah berkoordinasi dengan PSSI dan PT Liga Indonesia (PT LI) untuk membentuk PT baru. Sebab, PT PI kini sudah tidak diakui atau dibekukan, ungkap Sekretaris Jenderal (Sekjen) Penyelamat Persipasi, Udin Sumarsya.

Diterangkannya, tim penyelamat dibentuk berdasarkan hasil kesepakatan klub-klub internal Persipasi, Pengurus Cabang (Pengcab) PSSI dan insan sepak bola di Kota Bekasi. Kemudian, disepakati dalam rapat pleno, di Kota Bekasi, 21-24 Mei lalu.

Lebih jauh dikatakan Udin Sumarsya, Yulianto sudah terbukti tidak mampu menyelesaikan kontak dan menunggak gaji pemain serta tim pelatih selama tiga bulan. Bahkan, Laskar Patriot diusir dari mes di Halim Perdanakusuma, Jakarta, lantaran sudah berhutang selama tiga bulan.

Parahnya lagi, pemain utama kami hengkang. Yakni, Agus Salim yang pindah ke Persija Jakarta. Ini namanya kecolongan. Kini, kami hanya berupaya menyelamatkan Persipasi agar mampu meneruskan kompetisi, pungkasnya. (esa/dzi)