PSSI Tegaskan Siap Habisi Praktik Match Fixing di Sepak Bola Indonesia
Serafin Unus Pasi | 20 November 2018 23:45
Bola.net - - PSSI menegaskan siap memberantas pengaturan pertandingan (match fixing), yang belakangan ini dikabarkan kembali marak di sepak bola Indonesia. Penegasan ini diungkapkan Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria, di Stadion Gajayana Kota Malang, Selasa (20/11).
"PSSI akan menindak dan menghabisi juga memerangi hal-hal tersebut," ujar Ratu Tisha.
"Laporkan! Beri tahu kami. Jangan sekadar mencaci maki, tapi juga laporkan demi sepak bola Indonesia yang lebih baik," sambungnya.
Tisha meminta agar pihak-pihak yang selama ini bersuara mengenai pengaturan pertandingan agar melaporkan praktik lancung tersebut pada PSSI. Ia memastikan federasi tak akan segan-segan melakukan pengusutan pada laporan tersebut.
"Jangan cuma katanya, tapi buktikan," tuturnya.
Lebih lanjut, penerima beasiswa FIFA Master ini menegaskan bahwa laporan tak terbatas pada Liga 1 atau Liga 2 saja. Perempuan kelahiran 30 Desember 1985 tersebut memastikan federasi akan merespon seluruh laporan ihwal praktik match fixing tersebut.
"Seluruh kompetisi PSSI pun akan kami respon. Apabila laporan masuk, kami pasti akan bertindak tegas," pungkas lulusan jurusan Matematika Institut Teknologi Bandung tersebut.
Sebelumnya, sempat muncul suara sumbang terkait berlangsungnya kompetisi di Indonesia. Salah seorang mantan runner pengatur pertandingan, Bambang Suryo, menyebut bahwa saat ini pengaturan pertandingan masih ada di Indonesia. Bahkan, BS, yang beberapa waktu lalu sempat membongkar praktik culas match fixing ini, menyebut bahwa salah satu pelaku pengaturan pertandingan adalah sosok yang karib disapa Sontoloyo.
Selain itu, tengara masih adanya praktik lancung di sepak bola Indonesia disebut-sebut terjadi pula pada Babak Delapan Besar Liga 2 musim 2018. Tengara ini diungkapkan oleh salah satu lembaga yang concern dengan pembenahan tata kelola sepak bola Indonesia, Save Our Soccer (SOS). Mereka bahkan menyebut Babak Delapan Besar di Grup A lalu sebagai dagelan.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
5 Alasan Edy Rahmayadi Harus Mundur Dari Ketua Umum PSSI
Editorial 19 November 2018, 12:56 -
Desakan Mundur untuk Edy Rahmayadi Juga Terdengar di Media Luar
Bola Indonesia 18 November 2018, 23:00 -
Iwan Budianto Sebut Kekalahan Indonesia Disebabkan Faktor Nonteknis
Tim Nasional 12 November 2018, 00:44 -
PSSI Belum Rilis Jadwal Pertandingan Babak 64 Besar Piala Indonesia
Bola Indonesia 11 November 2018, 00:01 -
Komite Wasit Istirahatkan Pengadil Pertandingan Kontroversial
Bola Indonesia 7 November 2018, 21:42
LATEST UPDATE
-
Man of the Match Inggris vs Albania: Myles Lewis-Skelly
Piala Eropa 22 Maret 2025, 05:11 -
Hasil Inggris vs Albania: Skor 2-0
Piala Eropa 22 Maret 2025, 04:41 -
Pesan Penyemangat Mees Hilgers Untuk Timnas Indonesia Usai Dihajar Australia
Tim Nasional 22 Maret 2025, 04:32 -
Link Live Streaming Uruguay vs Argentina - Kualifikasi Piala Dunia 2026
Amerika Latin 22 Maret 2025, 03:30
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain dengan Harga Lebih Mahal dari Kylian Mbappe di 2025
Editorial 21 Maret 2025, 08:42 -
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39