PSSI Proteksi dan Larang Klub Profesional Dzolimi Pemain

Editor Bolanet | 18 Desember 2013 20:45
PSSI Proteksi dan Larang Klub Profesional Dzolimi Pemain
Waketum PSSI, La Nyalla Mahmud Matalitti (c) Eggi Paksha
- Manajemen Persija Jakarta akhirnya mampu melunasi utang kepada Bambang Pamungkas yang mengendap selama empat bulan. Jumlah yang dibayarkan, yaitu sebesar Rp350 juta.

Dampaknya, Bepe- panggilan Bambang Pamungkas- tidak lagi melanjutkan upaya hukum terus bergulir di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Pemain yang memperkuat Pelita Bandung Raya (PBR) untuk kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2013-2014 tersebut, pun sudah mencabut gugatannya.

Penyelesaian tersebut, rupanya tidak lepas dari peran besar yang dilakukan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Organisasi yang dominan diurus La Nyalla Mahmud Matalitti, selaku Wakil Ketua Umum, membantu mediasi antar manajemen Persija dan Bepe.

Kami hanya tidak ingin perseteruan antara Persija Jakarta dan Bambang Pamungkas terulang lagi. Pemain sepak bola tidak boleh didzolimi klub profesional, kata La Nyalla.

Kami (PSSI), tetap komitmen untuk melindungi para pemain yang menjadi bagian dari klub profesional, seperti Bepe. Alhamdulillah, semuanya sudah kelar. Sebenarnya, tidak hanya Bepe saja, kami akan memproteksi semua pemain. Kami tidak ingin ada tunggakan-tunggakan gaji pemain lagi, sambung La Nyalla yang juga sebagai Ketua Badan Tim Nasional (BTN) tersebut.

Lebih jauh dikatakan La Nyalla, tidak segan-segan bertindak tegas kepada klub-klub yang masih memiliki tunggakan gaji pemain. Bahkan,  menegaskan kalau PSSI akan mencoret klub yang memiliki tunggakan gaji dari tahap verifikasi untuk mengikuti kompetisi ISL pada musim depan.

Saya sudah sampaikan berkali-kali,  kalau ada klub yang belum melunasi gaji kepada pemain maka tidak boleh ikut kompetisi musim depan. Jangan sampai ada pemain yang didzolimi oleh klub, pungkas suksesor Farid Rahman tersebut. (esa/dzi)