Persipasi Tetap Berharap Main di Stadion Patriot
Editor Bolanet | 13 April 2014 17:23
- Perjuangan Persipasi Bekasi untuk bisa menggelar laga kandang di Stadion Patriot, masih belum padam. Karena itu, Laskar Patriot- julukan Persipasi Bekasi- terus mengupayakan segala cara agar bisa menjamu Persikab Kabupaten Bandung, dalam laga Perdana Divisi Utama musim ini di Stadion Patriot, Kota Bekasi, Selasa (15/4) petang.
Stephen Nagbe Mennoch dan kawan-kawan, terbelenggu kebijakan tidak populer dari Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporbudpar) Kota Bekasi yang melarang menggunakan Stadion Patriot.
Pihak Disporbudpar beralasan, karena stadion berkapasitas 20 ribu tempat duduk tersebut belum memiliki payung hukum, fasilitas stadion belum lengkap 100 persen (masih dalam pembangunan tahap kedua) dan masih dalam masa perawatan PT Prambanan (kontraktor stadion).
Pada prinsipnya, tim siap melawan Persikab. Kemarin malam, kami juga sudah menyurati semua pihak-pihak terkait agar mendapatkan izin menggelar pertandingan di Stadion Patriot. Kami optimis, karena itu persiapan tim dan panitia pelaksana pertandingan tetap jalan terus, kata Ketua Umum Persipasi Bekasi, Kartono Yulianto.
Kami akan terus berjuang menghancurkan belenggu Disporbudpar hingga H-1 lebih 1 menit. Mudah-mudahan, Senin (14/4), kami sudah mendapatkan izin dari Kejari (Kejaksaan Negeri) Kota Bekasi, sambungnya.
Laskar Patriot, berada di Grup 3 Divisi Utama bersama Persika Karawang, Persikab Kabupaten Bandung, Persipon Pontianak, Persires Kuningan, PSGC Ciamis, PSCS Cilacap dan Persibangga Purbalingga. Bermodalkan 25 pemain, skuad asuhan Warta Kusuma tersebut bertekad promosi ke kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim depan.
Dilanjutkan Kartono Yulianto, larangan Disporbudpar tersebut sangat berdampak luas. Termasuk, pada sumber pendanaan Persipasi. Alhasil, para pemain dan tim pelatih belum mendapatkan kontrak plus pelunasan pembayar gaji pada musim lalu.
Kondisi ini membuat beberapa sponsor menunda pencairan. Namun, dua sponsor utama kami masih komitmen mendukung hingga menunggu kepastian. Ini membuktikan jika Disporbudpar tidak ada kemauan mendukung Persipasi. Kebijakannya, kini justru mempersulit Persipasi. Salah satu bukti nyatanya, Disporbudpar tidak merespon surat-surat Persipasi, imbuhnya.
Sedikitnya, kembali diterangkan Yulianto, pihaknya mengalami kerugian hingga Rp4 miliar lantaran dua calon sponsor memilih enggan melanjutkan negosiasi kontrak kerjasama.
Tak hanya persiapan pendanaan yang terganggu, kesiapan tim juga turut goncang. Sebelumnya, mereka berminat menjadi sponsor karena mengetahui Persipasi akan berkandang di Stadion Patriot, pungkasnya (esa/dzi)
Stephen Nagbe Mennoch dan kawan-kawan, terbelenggu kebijakan tidak populer dari Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporbudpar) Kota Bekasi yang melarang menggunakan Stadion Patriot.
Pihak Disporbudpar beralasan, karena stadion berkapasitas 20 ribu tempat duduk tersebut belum memiliki payung hukum, fasilitas stadion belum lengkap 100 persen (masih dalam pembangunan tahap kedua) dan masih dalam masa perawatan PT Prambanan (kontraktor stadion).
Pada prinsipnya, tim siap melawan Persikab. Kemarin malam, kami juga sudah menyurati semua pihak-pihak terkait agar mendapatkan izin menggelar pertandingan di Stadion Patriot. Kami optimis, karena itu persiapan tim dan panitia pelaksana pertandingan tetap jalan terus, kata Ketua Umum Persipasi Bekasi, Kartono Yulianto.
Kami akan terus berjuang menghancurkan belenggu Disporbudpar hingga H-1 lebih 1 menit. Mudah-mudahan, Senin (14/4), kami sudah mendapatkan izin dari Kejari (Kejaksaan Negeri) Kota Bekasi, sambungnya.
Laskar Patriot, berada di Grup 3 Divisi Utama bersama Persika Karawang, Persikab Kabupaten Bandung, Persipon Pontianak, Persires Kuningan, PSGC Ciamis, PSCS Cilacap dan Persibangga Purbalingga. Bermodalkan 25 pemain, skuad asuhan Warta Kusuma tersebut bertekad promosi ke kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim depan.
Dilanjutkan Kartono Yulianto, larangan Disporbudpar tersebut sangat berdampak luas. Termasuk, pada sumber pendanaan Persipasi. Alhasil, para pemain dan tim pelatih belum mendapatkan kontrak plus pelunasan pembayar gaji pada musim lalu.
Kondisi ini membuat beberapa sponsor menunda pencairan. Namun, dua sponsor utama kami masih komitmen mendukung hingga menunggu kepastian. Ini membuktikan jika Disporbudpar tidak ada kemauan mendukung Persipasi. Kebijakannya, kini justru mempersulit Persipasi. Salah satu bukti nyatanya, Disporbudpar tidak merespon surat-surat Persipasi, imbuhnya.
Sedikitnya, kembali diterangkan Yulianto, pihaknya mengalami kerugian hingga Rp4 miliar lantaran dua calon sponsor memilih enggan melanjutkan negosiasi kontrak kerjasama.
Tak hanya persiapan pendanaan yang terganggu, kesiapan tim juga turut goncang. Sebelumnya, mereka berminat menjadi sponsor karena mengetahui Persipasi akan berkandang di Stadion Patriot, pungkasnya (esa/dzi)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Manajemen Inkonsisten, Pelatih Persipasi Bekasi Pasrah
Bola Indonesia 11 April 2014, 20:56 -
Bupati Sidoarjo Berharap Deltras dan Persida Eksis
Bola Indonesia 11 April 2014, 15:28 -
Stadion Manahan Jadi Venue Pembukaan Divisi Utama 2014
Bola Indonesia 10 April 2014, 15:31 -
Menjamu Persikab, Persipasi Belum Tentukan Venue Laga
Bola Indonesia 8 April 2014, 21:37 -
Bola Indonesia 7 April 2014, 13:24
LATEST UPDATE
-
Lupakan Australia, Timnas Indonesia Fokus Hadapi Bahrain
Tim Nasional 22 Maret 2025, 19:57 -
Bintang Muda RB Leipzig Ini Masuk Daftar Belanja Manchester United
Liga Inggris 22 Maret 2025, 17:58 -
Syukurlah Fans MU! Cedera Ayden Heaven Tidak Parah dan Segera Latihan Lagi!
Liga Inggris 22 Maret 2025, 17:50
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain dengan Harga Lebih Mahal dari Kylian Mbappe di 2025
Editorial 21 Maret 2025, 08:42 -
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39