Persipasi Terancam Batal Ikut Kompetisi Divisi Utama
Editor Bolanet | 4 April 2014 22:17
- Manajemen Persipasi Bekasi bergerak lambat dalam melakukan negosiasi kontrak pemain dan tim pelatih. Hal tersebut, dikeluhkan Pelatih Kepala Persipasi Bekasi, Warta Kusuma.
Tak ayal, hal tersebut membuat Warta ketakutan ditinggal kabur para pemainnya. Karena itu, Warta dan kawan-kawan terus mendesak supaya manajemen segera merampungkan kontrak pemain sepekan sebelum laga perdana digulirkan.
Apalagi, melengkapi draf kontrak pemain dan tim pelatih, menjadi salah satu persyaratan dari PT Liga Indonesia (PT LI) selaku operator Divisi Utama. Jika merujuk pada jadwal PT LI, jadwal kasta kedua bakal dimulai pada 15 April mendatang.
Karena itu, kekhawatiran saya cukup beralasan. Jika manajemen tidak mampu menyelesaikan kontak sepekan sebelum laga bergulir, kami bisa gagal tampil di Divisi Utama, kata Warta Kusuma.
Dikatakannya lagi, manajemen sudah melakukan negosiasi dengan 14 pemain, Kamis (3/4). Sehingga, kini masih menyisakan 11 pemain lainnya.
Pada musim ini, Warta hanya menyiapkan sebanyak 25 pemain saja. Jumlah tersebut, sudah termasuk dengan dua pemain asing. Masing-masing yakni, Stephen Nagbe Mennoch (Liberia) dan Rogriguez Wallace da Silva.
Kabarnya lagi, negosiasi dilanjutkan Senin depan. Semoga saja, pemain yang sudah dinego, bisa cepat-cepat mencapai kesepakatan. Tujuannya, supaya kami tenang dan tidak was-was untuk mencari pemain pengganti, sambung Warta Kusuma.
Mayoritas pemain musim lalu yang masih bertahan, sempat mengatakan pada saya jika kisaran kontraknya tidak jauh dari musim sebelumnya. Begitupun, dengan pemain yang baru bergabung pada musim ini. Artinya, itu harga yang wajar dan bisa dipenuhi manajemen, pungkasnya.
Kekhawatiran Warta jika Persipasi terancam batal mengikuti kompetisi, bukan hanya di latar belakangi lemahnya manajemen dalam mencari pendanaan. Melainkan, karena masih belum mendapatkan kepastian berlaga di Stadion Patriot, Kota Bekasi.
Ketua Umum Persipasi, Kartono Yulianto, mengatakan jika hal tersebut berdampak pada kerugian hingga Rp4 miliar lantaran dua calon sponsor memilih enggan melanjutkan negosiasi kontrak kerjasama.
Sponsor memilih mundur karena ketidakjelasan kandang Persipasi. Tak hanya persiapan pendanaan yang terganggu, kesiapan tim juga turut goncang. Sebelumnya, mereka berminat menjadi sponsor karena mengetahui Persipasi akan berkandang di Stadion Patriot, katanya.
Musim ini, kebutuhan total kami mencapai Rp7,5 miliar. Larangan penggunaan stadion, justru terganjal dengan birokrasi. Ini sangat miris dan ironis, pungkasnya. (esa/dzi)
Tak ayal, hal tersebut membuat Warta ketakutan ditinggal kabur para pemainnya. Karena itu, Warta dan kawan-kawan terus mendesak supaya manajemen segera merampungkan kontrak pemain sepekan sebelum laga perdana digulirkan.
Apalagi, melengkapi draf kontrak pemain dan tim pelatih, menjadi salah satu persyaratan dari PT Liga Indonesia (PT LI) selaku operator Divisi Utama. Jika merujuk pada jadwal PT LI, jadwal kasta kedua bakal dimulai pada 15 April mendatang.
Karena itu, kekhawatiran saya cukup beralasan. Jika manajemen tidak mampu menyelesaikan kontak sepekan sebelum laga bergulir, kami bisa gagal tampil di Divisi Utama, kata Warta Kusuma.
Dikatakannya lagi, manajemen sudah melakukan negosiasi dengan 14 pemain, Kamis (3/4). Sehingga, kini masih menyisakan 11 pemain lainnya.
Pada musim ini, Warta hanya menyiapkan sebanyak 25 pemain saja. Jumlah tersebut, sudah termasuk dengan dua pemain asing. Masing-masing yakni, Stephen Nagbe Mennoch (Liberia) dan Rogriguez Wallace da Silva.
Kabarnya lagi, negosiasi dilanjutkan Senin depan. Semoga saja, pemain yang sudah dinego, bisa cepat-cepat mencapai kesepakatan. Tujuannya, supaya kami tenang dan tidak was-was untuk mencari pemain pengganti, sambung Warta Kusuma.
Mayoritas pemain musim lalu yang masih bertahan, sempat mengatakan pada saya jika kisaran kontraknya tidak jauh dari musim sebelumnya. Begitupun, dengan pemain yang baru bergabung pada musim ini. Artinya, itu harga yang wajar dan bisa dipenuhi manajemen, pungkasnya.
Kekhawatiran Warta jika Persipasi terancam batal mengikuti kompetisi, bukan hanya di latar belakangi lemahnya manajemen dalam mencari pendanaan. Melainkan, karena masih belum mendapatkan kepastian berlaga di Stadion Patriot, Kota Bekasi.
Ketua Umum Persipasi, Kartono Yulianto, mengatakan jika hal tersebut berdampak pada kerugian hingga Rp4 miliar lantaran dua calon sponsor memilih enggan melanjutkan negosiasi kontrak kerjasama.
Sponsor memilih mundur karena ketidakjelasan kandang Persipasi. Tak hanya persiapan pendanaan yang terganggu, kesiapan tim juga turut goncang. Sebelumnya, mereka berminat menjadi sponsor karena mengetahui Persipasi akan berkandang di Stadion Patriot, katanya.
Musim ini, kebutuhan total kami mencapai Rp7,5 miliar. Larangan penggunaan stadion, justru terganjal dengan birokrasi. Ini sangat miris dan ironis, pungkasnya. (esa/dzi)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Persipasi Bekasi Kembali Terancam Ditinggalkan Pemain
Bola Indonesia 2 April 2014, 19:55 -
Villa 2000 Depak Striker Asal Paraguay
Bola Indonesia 2 April 2014, 13:19 -
Persipasi Pertanyakan Sikap Disporbudpar dan Kontraktor
Bola Indonesia 28 Maret 2014, 15:03 -
Psikologis Penggawa Persipasi Terganggu
Bola Indonesia 28 Maret 2014, 10:26 -
Persipasi Ancam Lakukan Aksi Mogok
Bola Indonesia 26 Maret 2014, 23:12
LATEST UPDATE
-
Optimisme Timnas Bahrain Curi Poin di Jakarta
Tim Nasional 22 Maret 2025, 11:46 -
Krisis Bek Melanda Bahrain Jelang Lawan Timnas Indonesia
Tim Nasional 22 Maret 2025, 11:15
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain dengan Harga Lebih Mahal dari Kylian Mbappe di 2025
Editorial 21 Maret 2025, 08:42 -
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39