Perangi Match Fixing, PSSI Kerjasama Dengan Sportradar

Editor Bolanet | 24 Juli 2014 21:21
Perangi Match Fixing, PSSI Kerjasama Dengan Sportradar
CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono (c) Eggi Paksha
- Perang terhadap pengaturan pertandingan terus digeber Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Organisasi olahraga tertua di Indonesia tersebut, tidak hanya ingin sebatas di bibir saja.

Karena itu, akan dibuktikan dengan upaya menjalin kerja sama dengan patner premium terkemuka di dunia, Sportradar. Sekretaris Jendral (Sekjen) PSSI, Joko Driyono, mengatakan jika penandatanganan kerja sama direncanakan antara 11 atau 12 Agustus 2014.

PSSI sebelumnya melakukan satu kali pertemuan pada akhir Mei lalu. Kami akan kedatangan calon patner Sportradar tanggal 11 atau 12 Agustus. Insya Allah, akan langsung tanda tangan, ungkap Joko Driyono.

Dalam laman Sportradar, terdapat penyedia data taruhan. Sportradar mengoperasikan Fraud Detection System (FDS) guna mendeteksi manipulasi dalam pertandingan. FDS sudah digunakan sejak 2004.

Sportradar sudah bekerja sama dengan badan atau federasi sepak bola seperti UEFA dan DFB Jerman. Mereka juga sudah membantu lebih dari 600 perusahaan di lebih dari 80 negara.

Mereka juga punya data base yang luar biasa dan bisa melihat tren pergerakan bisnis di rumah judi legal. Banyak sumber data yang diperolehnya, mulai dari pertandingan yang disiarkan atau tidak, live score dan sebagainya, sambungnya.

Lebih jauh diterangkan Joko Driyono, data yang nantinya diperoleh dari Sportradar akan sangat membantu PSSI. Data yang diterima bisa menjadi rujukan PSSI untuk menyelidi kejahatan dalam pertandingan.

Sebenarnya, Sportradar mempunyai data kita sejak dua tahun lalu. Ketika tanda tangan kontrak, secara otomatis kami bisa mengambil data mana yang diperlukan, imbuhnya.

Ini merupakan langkah konkret. Pengaturan pertandingan dan manipulasi pertandingan mudah dibicarakan, tapi sulit jika ditindaklanjuti karena tidak adanya data. Sportradar bukan hanya menyangkut data, yang lebih penting lagi mereka mengetahui karakter dan gerak-gerik. Ada anomali yang dilihat atau hal-hal yang tidak normal, pungkasnya. (esa/dzi)