Perang Komentar LI dan LPIS Dalam Sepekan Terakhir

Editor Bolanet | 2 Oktober 2012 14:26
Perang Komentar LI dan LPIS Dalam Sepekan Terakhir
- Joint Committee (JC) memutuskan jika Indonesia Super League (ISL) dan Indonesian Premier League (IPL) sebagai kompetisi resmi di bawah kontrol PSSI. Tetapi rupanya hal itu tak lantas menjadikan harmoni di antara operator kedua kompetisi utama Indonesia itu.

Dalam sepekan terakhir, petinggi PT Liga Indonesia (LI) dan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) terlibat perang komentar melalui media. Berikut kami rangkum komentar kedua petinggi kedua kubu ini dalam sepekan terakhir.
 (bola/mac)
1 dari 9 halaman

ISL Siapkan Kick Off 121212

ISL Siapkan Kick Off 121212

Seolah ingin beradu cepat dengan LPIS untuk mengawali kompetisi, PT Liga Indonesia menyiapkan konsep tanggal 121212 untuk menggulirkan kick off Indonesia Super League (ISL) 2012-13.

Sebelumnya sesuai dengan keputusan Joint Committe (JC), liga baru digelar setelah Kongres Luar Biasa rampung yang rencananya baru diadakan di akhir tahun. Namun demi menggunakan konsep 121212 CEO PT LI, Joko Driyono tak mempermasalahkan jika ISL harus bergulir terlebih dulu daripada pelaksanaan KLB.

Kalau overlaping dengan KLB ya kita pikirkan kick off lain. Entah Inter Island Cup, Charity Game atau pun kick off dari real game. Kami sih inginnya ada pertandingan di hari itu, pungkasnya

2 dari 9 halaman

KPSI Restui Semen Padang dan Persijap ke ISL

KPSI Restui Semen Padang dan Persijap ke ISL

Semen Padang dan Persijap Jepara mendapat restu dari Komite Eksekutif (Exco) KPSI untuk kembali berlaga di Indonesia Super League musim depan. Padahal kedua klub itu musim lalu bermain di Indonesian Premier League (IPL), bahkan Semen Padang tercatat sebagai juara IPL musim lalu.

Pihak KSPI menilai, keduanya memiliki sejarah panjang di pentas sepakbola nasional dan telah mendapat persetujuan 100 persen dari seluruh anggota klub ISL.

Sejak 21 September lalu, sebenarnya sudah ada rapat Exco yang membahas dan akhirnya memberikan keputusan positif. Kini, dari 28 klub ISL semuanya mendukung kembalinya Semen Padang dan Persijap. Selanjutnya, keputusan harus mendapat pengesahan dan dilegalisir di level Kongres, papar CEO PT Liga Indonesia (PT LI) Joko Driyono.
 

3 dari 9 halaman

LPIS Sebut SP dan Persijap Belum Pasti ke ISL

LPIS Sebut SP dan Persijap Belum Pasti ke ISL

Kepindahan Semen Padang dan Persijap Jepara ke Indonesia Super League (ISL) ternyata belumlah final. Seperti yang diutarakan oleh CEO PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS), Widjajanto restu kepindahan kedua klub itu bergantung kepada hasil rapat Exco PSSI.

Widja menerangkan bahwa hingga saat ini ia belum menerima surat resmi hengkangnya dua klub itu dari Indonesian Premier League (IPL). Sampai sekarang belum ada konfirmasi resmi. Saya malah sudah bertemu dengan mereka juga, tapi tidak ada surat resmi, ungkapnya kemarin di sela-sela seleksi Persebaya Surabaya di Gelora 10 Nopember Surabaya.

Meski tak menerima surat resminya, Widja tetap santai. Sebab, semuanya itu sudah menjadi agenda Sidang Exco PSSI yang dimulai Senin (01/10).

Sidang ini kan akan membahas kewenangan format, jumlah peserta dan tanggal dari dua liga ini. Terkait klub yang mau ke kanan ke kiri, jumlah peserta ISL 1-18 siapa, IPL 1-16 siapa, ya itu harus disahkan dulu oleh Exco, ujarnya.
 

4 dari 9 halaman

LPIS Tanggapi Santai Kepindahan SP dan Persijap ke ISL

LPIS Tanggapi Santai Kepindahan SP dan Persijap ke ISL

Kabar bakal hengkangnya beberapa klub IPL ke kompetisi ISL tak membuat Widjajanto gusar. CEO PT Liga Prima Indonesia Sportindo (PT. LPIS) ini mengaku tak mempermasalahkan niatan klub-klub tersebut.

Menurut Widja, sapaan karib Widjajanto, dirinya tidak mau ikut dalam polemik ini. Pasalnya, Widja menganggap baik ISL maupun IPL saat ini sama-sama 'anak kandung' PSSI.

Jangan berpolemik. Kita kembalikan saja pada putusan Komite Eksekutif (Exco) PSSI. Pasalnya, mereka yang memutuskan jumlah peserta liga, format liga dan tanggal kick-off, ujar Widja pada Bola.net, Jumat (28/06).

Lebih lanjut, Widja menjelaskan, bahwa meski klub memutuskan pindah, bisa jadi Exco akan menangguhkan keinginan tersebut. Jika Exco menganggap dengan kepindahan ini bakal mengganggu jalannya kompetisi, bukan tak mungkin mereka menolak, Widja menambahkan.

5 dari 9 halaman

ISL Siapkan 20 Klub Untuk Musim Depan

ISL Siapkan 20 Klub Untuk Musim Depan

Dengan bergabungnya Semen Padang dan Persijap Jepara dari Indonesian Premier League (IPL), maka ISL berencana menambah peserta menjadi 20 klub musim depan. Meski begitu, keputusan final tentang jumlah peserta ISL musim depan masih harus menunggu akhir Oktober.

Ini masih kita kaji ulang. Karena itu, masih harus menunggu keputusan pada 30 Oktober 2012, terang CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono.

Dikatakannya lagi, terdapat tiga tim asal Divisi Utama yang kini promosi ke ISL namun terancam tidak bisa berlaga. Pasalnya, klub tersebut dinilai tidak memenuhi standar yang ditetapkan PT LI bagi para peserta ISL.

Misalnya, persoalan infrastruktur seperti stadion dan tempat latihan. Belum lagi, kekuatan finansial yang wajib dipenuhi, imbuhnya.

6 dari 9 halaman

Rencana 20 Klub, LPIS Ingatkan ISL Pada Kongres Bali

Rencana 20 Klub, LPIS Ingatkan ISL Pada Kongres Bali

Bergabungnya Semen Padang dan Persijap Jepara membuat kuota Indonesia Super League (ISL) diperkirakan akan menjadi 20 klub. Hal ini pun menjadi bahan sindiran CEO PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS), Widjajanto.

Meski masih menunggu keputusan sidang Exco PSSI tentang kepastian jumlah klub peserta liga, Widja mencoba kembali mengingatkan ISL.

Selama ini kan teman-teman di ISL selalu mengagungkan Kongres Bali. Nah di sana jelas hanya 18 klub. Kalau sekarang mau 20 klub, ya masyarakat bisa menilai sendiri lah, ucap Widja ditemui Bola.net di Gelora 10 Nopember Surabaya kemarin, Minggu (30/9).

Semen Padang dan Persijap akhirnya hengkang ke ISL karena LPIS dianggap tidak profesional. Bak gayung bersambut, liga yang dioperatori PT Liga Indonesia (PT LI) itu pun bersedia menerima mereka.

7 dari 9 halaman

LI Melarang Marcio Souza Bela Klub ISL

LI Melarang Marcio Souza Bela Klub ISL

Mantan pemain Arema dan Persib Bandung, Marcio Souza dilarang bermain di semua klub Indonesia Super League (ISL). Hal itu sesuai hasil keputusan PT Liga Indonesia dan klub-klub kontestan ISL.

Dari hasil pembahasan bersama antara PT Liga dan klub-klub ISL, diputuskan Marcio Souza tak bisa bermain di semua klub ISL, ujar CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono kepada wartawan di Jakarta, Jumat (28/9).

Joko mengatakan, keputusan tersebut diambil karena Marcio Souza dinilai berperilaku buruk baik di dalam maupun di luar lapangan. Disebutnya berdasarkan catatan, Souza sering tampil buruk dari sisi teknis dan sering menjadi pemicu keributan di tengah lapangan baik antar pemain maupun dengan wasit.

Dia tidak boleh bermain di ISL musim depan dengan baju klub apapun. Ia memiliki trek rekor yang buruk, kerap mencederai semangat sportivitas dan fair play dalam pertandingan, pungkas Jodri.

8 dari 9 halaman

LPIS Belum Ambil Sikap Terkait Marcio Souza

LPIS Belum Ambil Sikap Terkait Marcio Souza

PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) belum ambil sikap terhadap kasus pencekalan Marcio Souza oleh PT Liga Indonesia. CEO PT LPIS, Widjajanto menyerahkan sepenuhnya Exco PSSI.

Ditemui di sela-sela proses seleksi Persebaya Surabaya, Widja mengaku baru mendengar kabar kalau Souza dicekal PT Liga Indonesia selama semusim. Saya justru baru tahu hal ini dari teman-teman sekarang ini, ujarnya saat menyaksikan Marcio Souza melamar seleksi Persebaya di Gelora 10 Nopember, Minggu.

Widja mengaku akan segera mengecek kebenarannya. Tentu harus ada surat resminya. Kita harus tahu alasannya apa. Kalau memang attitude buruk, Persebaya harus benar-benar berhitung, lanjut Widja.

Lalu, langkah apa yang akan ditempuh LPIS apabila ternyata PT LI benar-benar mencekal Marcio? Itu masih belum menjadi wewenang kami saat ini, terangnya. Jadi terkait kasus seperti Marcio ini, kita pulangkan ke Exco, tegas Widja.

9 dari 9 halaman

Semen Padang ke LCA Tunggu Licensing AFC

Semen Padang ke LCA Tunggu Licensing AFC

Status sebagai juara Indonesian Super League musim lalu tak lantas memuluskan jalan Semen Padang menuju Liga Champions Asia. Menurut CEO PT Liga Prima Indonesia Sportindo, Widjajanto semuanya bergantung kepada licensing dari AFC.

ISL dan IPL saat ini memang sudah seperti anak kandung PSSI. Satu indung telur dan tidak ada yang anak tiri. Tapi kalau ke LCA, itu ditentukan AFC melalui licensing dan scoring, terang Widja pada Bola.net.

Ia pun membeberkan bahwa sebenarnya sudah sejak jauh-jauh hari AFC sudah menyiapkan draft regulasi baru terkait kelayakan sebuah klub untuk tampil di level Asia. Jadi saat ini tidak hanya terpancang pada status juara sebuah liga profesional di suatu negara.

Oktober minggu ketiga nanti, Insya Allah AFC akan menjelaskan adjusment baru ini. Skor minimal 600, kata CEO dari PT selaku operator IPL ini. Semen Padang sudah memenuhi aspek licensing itu tidak? Skornya nanti bisa 600 tidak? imbuh Widja.