Penggunaan VAR di Piala Dunia 2018 Menurut Riko Simanjuntak
Haris Suhud | 29 Juni 2018 15:03
Bola.net - - Video Assistant Referee (VAR) untuk pertama kalinya diterapkan di Piala Dunia 2018 ini. Penggunaan teknologi tersebut mengundang perdebatan. Menurut pemain Persija Jakarta, Riko Simanjuntak, penggunaan teknologi untuk membantu wasit dalam mengambil keputusan tersebut memang memiliki nilai positif dan negatif.
Sejumlah keputusan wasit, terutama saat memberikan penalti, diambil setelah melihat tayangan ulang melalui video di pinggir lapangan. Namun, teknologi yang diciptakan untuk meminimalisasi kesalahan wasit dalam mengambil keputusan dan menjaga agar permainan bisa berjalan adil itu ternyata juga memiliki efek lain. Para penggemar sepak bola merasa kehilangan kenikmatan emosional saat akhirnya wasit melihat tayangan video selama hampir satu menit dan bisa mengubah keputusan yang sudah diambil.
Sebagai pemain sepak bola profesional, pemain sayap Persija Jakarta, Riko Simanjuntak, pun melihat teknologi VAR memiliki nilai positif maupun negatif. Bicara sebagai pelaku sepak bola di lapangan, Riko pun mengungkapkan pendapatnya mengenai teknologi yang belum dijalankan di Indonesia.
Ada nilai positif dan negatif dari VAR. Kalau positifnya, tak ada lagi yang merasa dirugikan seharusnya karena memang teknologi itu akan memperlihatkan benar atau tidak keputusan diambil. Namun, negatifnya pun ada. Ibarat tensi pertandingan sudah panas akhirnya pemain harus menunggu keputusan selama beberapa detik akan menjadi kerugian juga bagi kita yang ada di lapangan, ujar Riko Simanjuntak.
Gestur Riko Simanjuntak
Riko Simanjuntak dengan ekspresi sangat kesal sempat memperlihatkan gestur meminta ada tayangan VAR saat Persija Jakarta menjamu Persebaya Surabaya di Stadion PTIK, Selasa (26/6/2018). Hal tersebut dimintanya ketika ada momen kiper Persebaya keluar dari areanya dan melakukan pelanggaran di sekitar garis terluar kotak penalti.
Wasit meniup peluit tanda pelanggaran. Namun, wasit saat itu memberikan Persija sebuah tendangan bebas yang sempat mendapatkan protes dari anak-anak Macan Kemayoran.
Bahkan tampak dari pinggir lapangan bagaimana Riko Simanjuntak terlihat kesal dan melakukan gestur seperti ketika wasit Piala Dunia ingin melihat tayangan video di pinggir lapangan menggunakan teknologi VAR.
Saya seperti itu karena kiper melakukan pelanggaran di daerah penalti. Semua pemain melihat itu dan menurut saya seharusnya itu penalti, ujar Riko Simanjuntak soal gestur VAR yang dilakukannya di lapangan.
Solusi Wasit di Indonesia
Riko pun berharap agar wasit-wasit di Indonesia mendapatkan bantuan teknologi untuk menjalankan tugas-tugasnya demi meminimalisasi kesalahan.
Saya rasa sudah waktunya sepak bola Indonesia juga lebih siap dan punya solusi untuk masalah-masalah seperti ini. Kalau bisa wasit itu diberikan alat-alat komunikasi yang bisa membantunya mengambil keputusan dengan tepat, tegas pemain Persija Jakarta itu.
Hadapi Persib
Persija Jakarta sendiri akan menghadapi Persib Bandung pada hari Sabtu (30/6). Laga tersebut merupakan laga tunda pekan ke-6 Gojek Liga 1 bersama Bukalapak.
Sumber: Bola.com
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Ismed: Persija vs Persib Bukan Big Match
Bola Indonesia 28 Juni 2018, 23:38 -
Persija Ogah Bermain Imbang Lawan Persib
Bola Indonesia 28 Juni 2018, 21:11 -
Addison Ibaratkan Persija vs Persib Layaknya El Clasico
Bola Indonesia 28 Juni 2018, 20:15 -
Ismed Sofyan Tak Mau Persib Curi Poin di Kandang Persija
Bola Indonesia 28 Juni 2018, 19:35 -
Jajal Sepatu Baru, Addison Antusias Jebol Gawang Persib
Bola Indonesia 28 Juni 2018, 18:34
LATEST UPDATE
-
Palu Sudah Diketuk, Juventus Sahkan Pengangkatan Igor Tudor Usai Pecat Motta
Liga Italia 23 Maret 2025, 23:20
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain dengan Harga Lebih Mahal dari Kylian Mbappe di 2025
Editorial 21 Maret 2025, 08:42 -
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39