Mobil Pembina Arema Cronus Jadi Sasaran Pengrusakan Oknum Suporter

Editor Bolanet | 12 Agustus 2015 21:49
Mobil Pembina Arema Cronus Jadi Sasaran Pengrusakan Oknum Suporter
Mobil mewah yang rusak karena konvoi oknum aremania (c) Merdeka
- Identitas pemilik mobil mewah yang menjadi korban pengrusakan peserta konvoi hari ulang tahun Arema ke-28 akhirnya terungkap. Ironisnya, pemilik mobil itu adalah Ketua Dewan Pembina Arema Cronus, Agoes Soerjanto sendiri.

Menurut Ketua Panpel Arema, Abdul Haris, tindakan suporter yang melakukan konvoi dan melakukan kekerasan di jalan ini sudah tidak lagi bisa ditolerir. Sebab, sudah merugikan banyak pihak.

Malah, sekarang korbannya Ketua Pembina Arema Cronus sendiri Pak Agoes. Beliau sudah susah payah membantu pendanaan di Klub Arema, ujar Haris.

Padahal sudah jelas mobil beliau -yang dikendarai putranya- telah berusaha mengalah. Namun, tetap saja menjadi sasaran. Padahal, nopol mobilnya pun juga N. Ini keterlaluan, sambungnya.
 
Sebelumnya, di tengah pesta pora peringatan ulang tahun Arema, terselip kabar mengenaskan. Salah seorang peserta konvoi melakukan perusakan pada mobil SUV Range Rover Evoque warna putih dengan nomor polisi N 138 B. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (11/08) kemarin di sekitar kawasan Jalan Bogor Kota Malang.

Manajemen Arema pada rangkaian HUT Arema ke-28 sendiri memfokuskan seluruh kegiatan di stadion Kanjuruhan Kepanjen. Di sana, mereka menggelar berbagai aktifitas lomba tradisional yang diikuti Aremania, tasyakuran dan bagi-bagi tumpeng dan pembacaan Ikrar Eksis Bersama. Rangkaian ini ditutup laga Arema vs Persib Bandung, yang berkesudahan 1-0 untuk Arema.
 
Sementara, manajemen Arema Cronus juga menerima pernyataan sikap dari Pengurus Daerah GM FKPPI Jatim. Melalui sekretarisnya, Didik Prasetyono, mereka mendorong kepolisian untuk mengusut kasus ini.

Kami terpanggil untuk turut mendorong agar kasus ini terungkap pelakunya. Karena kebetulan, pada bagian mobil korban pemukulan tertera striker GM FKPPI. Kebetulan juga, mobil itu milik ketua kami. Untuk itu, kami turut mendesak jajaran Polresta dan Dandim di Kota Malang untuk mengusut dan menangkapnya, tandas Didik. [initial]
 (den/asa)