Menpora Mestinya Bersikap Wait and See
Editor Bolanet | 6 Februari 2013 10:21
Di sisi lain, Roy Suryo juga harus semakin menyadari bahwa dalam putaran konflik sepak bola nasional ini, pernyataannya bisa multi-tafsir.
Berbagai pernyataan atau komentar Menpora bisa dipersepsikan berbeda. Komentar-komentar Menpora juga bisa dijadikan senjata oleh salah satu pihak. Tentunya, dimanfaatkan untuk kepentingan atau keuntungannya, ungkap pengamat sepakbola Tubagus Adhi.
Dalam pertemuan dengan Djohar Arifin dari PSSI 2011-15, Senin (04/2), Roy Suryo disebut-sebut menyatakan bahwa akan membubarkan kompetisi ISL begitu IPL yang dinaungi kepengurusan Djohar bergulir.
Pernyataan Roy Suryo yang sangat kontroversial tersebut tentu saja langsung menyulut kemarahan dari klub-klub ISL yang sudah memberikan mandatnya kepada La Nyalla Mahmud Mattalitti. Buntutnya, pada Selasa (05/2) malam, perwakilan 18 klub ISL menemui Menpora, menyatakan keberatannya akan pernyataan pembubaran ISL tersebut.
Menurut Tubagus Adhi, wajar saja Roy Suryo mengklarifikasi atau meluruskan pernyataannya. Sebab, kata Adhi, pernyataan Menpora bukan saja bisa dikategorikan abuse of power (penyalahgunaan wewenang) sebagai pejabat negara.
Akan tetapi, dikhawatirkan dapat menimbulkan keresahan dan memungkinkan memperkeruh konflik. Pernyataan Menpora itu bisa meningkatkan eskalasi konflik, makin jauh dari penyelesaian yang diharapkan, jelas Adhi, yang juga wartawan senior tersebut.
Adhi menegaskan, Menpora seharusnya menjalankan peranannya sebagai mediator konflik PSSI. Bukan malah memperkeruh suasana. Karena itu, Adhi mengingatkan kembali agar Menpora seyogyanya tidak mudah terpancing untuk memberikan pernyataan dan menjadi bintang.
Sekarang ini kesannya Menpora sudah ikut-ikutan menjadi selebrita (selebritis) konflik PSSI, jelas Adhi.
Menurut Adhi, mengingat solusi konflik PSSI akan diberikan oleh AFC kepada Komite Olimpiade Indonesia (KOI), maka Menpora sementara ini mestinya bersikap wait and see saja. Dalam konteks ini, Adhi mendukung jika Roy Suryo langsung mengambil langkah-langkah taktis dengan meminta AFC mempercepat proses penyampaian mandatnya kepada KOI.
Kalau meminjam sebuah slogan dari iklan, Menpora harus 'talk less do more'. Lebih banyak berbuat daripada bicara, tegas Adhi yang juga mantan anggota Komite Media PSSI 2007-11. (esa/mac)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Klub ISL Geruduk Kantor Menpora
Bola Indonesia 5 Februari 2013, 22:15 -
Menpora Tak Setuju Bulutangkis Dihapus dari SEA Games
Bulu Tangkis 28 Januari 2013, 20:40 -
PSSI Ingatkan Roy Suryo Terkait Wacana Pembubaran
Bola Indonesia 26 Januari 2013, 13:48 -
PSSI Kalem Tanggapi Isu Akan Dibubarkan 29 Januari
Bola Indonesia 26 Januari 2013, 13:12 -
Roy Suryo Akui Berat Pertahankan Juara Umum SEA Games
Olahraga Lain-Lain 19 Januari 2013, 09:21
LATEST UPDATE
-
Sudah Ketok Palu! Victor Osimhen Jadi Buruan Utama MU di Musim Panas 2025
Liga Inggris 25 Maret 2025, 19:56 -
Xavi Simons ke MU? Kok Kayaknya Sulit Ya!
Liga Inggris 25 Maret 2025, 19:35 -
Timnas Indonesia Menang, Mudik Tenang
Tim Nasional 25 Maret 2025, 19:22 -
Usai Joao Felix, AC Milan Kepincut Pemain Chelsea Ini?
Liga Inggris 25 Maret 2025, 19:20 -
Bukan Guimaraes, Barcelona akan Coba Angkut Gelandang Newcastle Ini
Liga Spanyol 25 Maret 2025, 19:12 -
Tepis Isu Bakal Cabut, Federico Chiesa Dipastikan Bakal Tetap di Liverpool
Liga Inggris 25 Maret 2025, 18:50 -
Kondisi Kian Membaik, Comenback Luke Shaw di MU Sudah di Depan Mata
Liga Inggris 25 Maret 2025, 18:39
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Terbaik Dunia 2015 Versi Yaya Toure
Editorial 25 Maret 2025, 12:29 -
5 Pemain yang Bisa Jadi Penerus Ronaldo di Timnas Portugal
Editorial 25 Maret 2025, 11:53 -
Di Mana Mereka Sekarang? 3 Pemain MU Paling Underrated Era Sir Alex Ferguson
Editorial 24 Maret 2025, 12:37 -
5 Eks Pemain Premier League yang Bisa Diboyong Arsenal
Editorial 24 Maret 2025, 12:10