Menangi Taruhan, Wali Kota Anton Penuhi Janji Bertelanjang Dada

- Arema Cronus memenangi laga final Piala Bhayangkara atas Persib Bandung dengan skor 2-0. Atas kemenangan tersebut, Wali Kota Malang Moch Anton langsung memenuhi janjinya membuka baju untuk merayakan kemenangan.

Anton membuka baju begitu peluit panjang ditiup oleh wasit, tanda pertandingan usai. Berbaur dengan ribuan Aremania, Abahnya Arema itu membuka kaos Arema yang dikenakan. Sejumlah Aremania berusaha mengabadikan momen istimewa tersebut.

Langkah Anton membuka baju, bukan hanya merayakan kemenangan Arema Cronus sebagai juara, tetapi sekaligus kemenangan taruhannya atas Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil.

Anton dan Emil sempat bertemu di ajang Indonesia Creative Cities Conference (ICCC) 2016 di Kota Malang. Mereka bertaruh akan membuka baju jika tim masing-masing menang.

Kalau Arema menang, saya akan buka baju, begitupun kalau Persib menang, Ridwan Kamil akan buka baju, kata Anton saat rapat koordinasi pemberangkatan Aremania di Polresta Malang, Jumat (1/4).

Sementara itu, selama pertandingan Anton memilih duduk di tribun ekonomi daripada menempati tempat duduk VVIP bersama undangan khusus lainnya. Ia mengaku merasa bisa menyatu dan berbaur dengan Aremania.

Di sini (tribun ekonomi) saya rasakan kesatuan jiwa dan getaran-getaran semangat di antara nyanyian Aremania serta teriakan-teriakan pemberi semangat tanding, kata Anton, Minggu (3/5).

Anton turut bersorak-sorai memberikan semangat agar tim kebanggaan 'Arek Malang' itu menjadi yang terbaik. Kemenangan Arema menjadi asa bagi semua warga Malang dan menjadi kado di ulang tahun Kota Malang ke-102.

Laga puncak Piala Bhayangkara digelar di Gelora Bung Karno Minggu (3/4). Pasukan Milomir Seslija itu sukses menekuk Persib Bandung dengan skor 2-0.

Tim Arema Cronus menorehkan gol pertamanya pada menit ke-59 lewat kaki Raphael Maitimo. Arema Cronus kembali mengantongi gol lewat Sunarto, setelah mendapat umpan dari Christian Gonzales di menit ke-84. Skor 2-0 bertahan hingga usai.

Persib sendiri bermain dengan sepuluh pemain setelah Yanto Basna mendapatkan kartu kuning kedua. Kartu merah eks pemain Mitra Kukar itu sempat disambut protes keras hingga pertandingan dihentikan beberapa saat. [initial]

  (dar/pra)

Seperti Timnas Indonesia, Jepang Juga Abaikan Pemain Klub Pemimpin Klasemen J1 League

Waliyuddin Shofa dan Rohmat Nuridaya, 2 Pemain Muda Indonesia yang Berlatih di Akademi Osasuna