Membedah Timnas Indonesia U-19 di Bawah Shin Tae-yong, Fakhri Husaini, dan Indra Sjafri
Asad Arifin | 1 Oktober 2020 14:37
Bola.net - Timnas Indonesia U-19 racikan Shin Tae-yong mulai menunjukan seperti apa identitasnya. Dari rangkaian laga uji coba yang digelar di Kroasia, Garuda Muda tampil makin rapi dari laga ke laga.
Timnas Indonesia U-19, di bawah Shing Tae-yong memang belum sempurna. Dari tujuh laga yang dimainkan, Timnas Indonesia U-19 meraih dua kemenangan, tiga kali kalah, dan sekali imbang. Namun, mengacu pada hasil tersebut sudah ada perubahaan yang terjadi di Timnas U-19.
Shin Tae-yong memang tampil menggebrak dengan mengandalkan skema 4-4-2. Strategi tersebut tentu saja berbeda dengan yang pernah diterapkan dua pelatih terakhir Timnas U-19, Indra Sjafri dan Fakhri Husaini.
Melalui skema andalan tersebut, gaya permainan Timnas U-19 mengalami perubahan drastis. Alur serangan lebih sering berada di lini tengah yang siap menyokong dua penyerang di lini depan.
Jarak antarpemain juga lebih bervariasi yakni bisa berdekatan ketika melakukan operan pendek dan lebih terbuka ketika melakukan operan panjang. Stamina para pemain Timnas Indonesia U-19 jauh meningkat dan selalu andal ketika menerapkan pola man to man marking.
Selain itu, skema 4-4-2 ala Shin Tae-yong juga memungkinkan bek sayap pada kiri dan kanan turut membantu serangan tanpa melupakan peran utamanya. Hal inilah yang membuat gaya permainan Timnas Indonesia U-19 lebih bervariasi.
Sempurnakan Kebiasaan
Secara keseluruhan, gebrakan yang dilakukan Shin Tae-yong sejatinya hanya menyempurnakan kebiasaan gaya permainan dari Timnas Indonesia U-19. Seperti diketahui, pelatih sebelumnya semisal Indra Sjafri dan Fakhri Husaini lebih suka memainkan skema 4-3-3.
Kedua mantan pelatih Timnas U-19 memiliki gaya permainan yang mirip. Indra Sjafri misalnya yang lebih mengandalkan permainan atraktif dengan kolektivitas tim yang solid.
Indra Sjafri semasa di Timnas U-19 juga mengandalkan penguasaan bola yang baik pada setiap pertandingan. Pelatih asal Sumatra Barat memiliki filosofi permainan yang mengandalkan umpan pepepa alias pendek-pendek-panjang.
Gaya permainan tersebut membuat pergerakan pemain lebih dekat. Kemudian ketika lawan lengah, biasanya para pemain melepaskan umpan panjang ke sektor sayap. Biasanya, pemain yang berada di posisi tersebut memiliki kemampuan individu yang lebih berupa kecepatan, kelincahan, atau tembakan akurat.
Adapun ketika bersama Fakhri Husaini, permainan Timnas Indonesia U-19 lebih mengandalkan gaya sepak bola modern. Gaya permainan yang jadi andalan Fakhri tak begitu kompleks, namun tetap membuat para pemainnya disiplin dan menjalankan skema dengan baik.
Fakhri percaya penguasaan bola plus umpan-umpan pendek antarpemain lebih membuka peluang untuk memenangi pertandingan. Situasi itu yang membuatnya suka memainkan skema 4-3-3, serupa dengan Indra Sjafri.
Skema tersebut bisa berhasil jika memiliki sumber daya pemain yang tepat. Contohnya adalah gelandang sayap yang tak kenal lelah berlari dan terus menekan lawan dan dipadukan penyerang bernaluri gol yang tinggi.
Jika melihat Timnas U-19 saat ini, sebenarnya intinya Shin Tae-yong tetap mempertahankan gaya permainan. Namun, perbedaannya adalah pemain lebih punya stamina yang baik sehingga bisa berlari menekan lawan sepanjang laga plus bermain di berbagai posisi.
Tak Kesulitan
Adanya perbedaan gaya permainan Timnas Indonesia U-19 tak menyulitkan para pemain. Muhammad Supriadi yang merupakan mantan anak asuh Fakhri Husaini dan saat ini bermain untuk tim asuhan Shin Tae-yong mengungkapkan perbedaannya.
Menurut Supriadi, skema 4-3-3 ala Fakhri Husaini dan 4-4-2 bersama Shin Tae-yong sama-sama baik. Perbedaannya hanya cara yang dihadapi untuk menekan lawan dan meraih kemenangan.
"Bedanya mungkin hanya cara latihan dan skema pertandingan. Coach Shin Tae-yong pakai formasi 4-4-2. Latihannya juga fisik terus setiap hari," tegas Supriadi.
Apapun gaya permainan yang diusung Timnas Indonesia U-19 sejatinya sudah disesuaikan dengan sumber daya permainan yang ada. Siapapun pelatihnya dan skema andalannya tujuannya tetap satu yakni memberikan hasil yang terbaik untuk Timnas U-19.
Disadur dari Bola.com (Penulis: Zulfirdaus Harahap/Editor: Wiwig Prayugi, 1 Oktober 2020)
Baca Ini Juga:
- Pemain Muda Dari Klub Belanda Ini Berharap Bisa Gabung Timnas Indonesia U-19
- 5 Pemain Spesial Timnas Indonesia U-19 Selama Uji Coba di Kroasia
- Witan Sulaeman Ogah Berpuas Diri Usai Antar Timnas Indonesia U-19 Gasak Dinamo Zagreb
- TC Timnas Indonesia U-19 di Kroasia Berakhir, Lanjut ke Turki
- Fakta-Fakta Menarik Usai Timnas Indonesia U-19 Menang Lawan Dinamo Zagreb
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Pemain Muda Dari Klub Belanda Ini Berharap Bisa Gabung Timnas Indonesia U-19
Tim Nasional 30 September 2020, 18:52 -
5 Pemain Spesial Timnas Indonesia U-19 Selama Uji Coba di Kroasia
Bola Indonesia 30 September 2020, 11:59 -
Witan Sulaeman Ogah Berpuas Diri Usai Antar Timnas Indonesia U-19 Gasak Dinamo Zagreb
Tim Nasional 29 September 2020, 16:25 -
Fakta-Fakta Menarik Usai Timnas Indonesia U-19 Menang Lawan Dinamo Zagreb
Tim Nasional 29 September 2020, 14:58 -
TC Timnas Indonesia U-19 di Kroasia Berakhir, Lanjut ke Turki
Tim Nasional 29 September 2020, 10:28
LATEST UPDATE
-
Patrick Kluivert Tak Punya Pilihan, Timnas Indonesia Harus Kalahkan Bahrain
Tim Nasional 22 Maret 2025, 23:16 -
Media Belanda Ikut Analisis Peluang Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026
Tim Nasional 22 Maret 2025, 23:02 -
Hadapi Bahrain, Rizky Ridho Disebut Cocok Kembali Berduet dengan Jay Idzes
Tim Nasional 22 Maret 2025, 22:55 -
Rekor Pertemuan Timnas Indonesia vs Bahrain: Saatnya Garuda Bangkit!
Tim Nasional 22 Maret 2025, 22:34 -
Belajar dari Kekalahan, Ini Solusi Pertahanan Timnas Indonesia vs Bahrain
Tim Nasional 22 Maret 2025, 22:19 -
3 Pemain Bahrain yang Bisa Jadi Mimpi Buruk Timnas Indonesia
Tim Nasional 22 Maret 2025, 22:06 -
Pujian Setinggi Langit Bos Inggris untuk Myles Lewis-Skelly
Piala Dunia 22 Maret 2025, 21:16 -
Cedera Tidak Parah, Alisson Becker Siap Perkuat Liverpool Setelah Jeda
Liga Inggris 22 Maret 2025, 21:00
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain dengan Harga Lebih Mahal dari Kylian Mbappe di 2025
Editorial 21 Maret 2025, 08:42 -
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39