Manajemen Persik Kediri Hargai Keputusan PSSI Soal Kompetisi

Gia Yuda Pradana | 1 Juli 2020 12:18
Manajemen Persik Kediri Hargai Keputusan PSSI Soal Kompetisi
Pemain-pemain Persik Kediri (c) Bola.com/Gatot Susetyo

Bola.net - Manajemen Persik Kediri menyambut positif keputusan PSSI soal kelanjutan kompetisi Liga 1 musim 2020. Klub berjuluk Macan Putih ini mengaku sangat menghargai keputusan federasi sepak bola Indonesia tersebut.

"Kami berusaha menerima keputusan PSSI," kata Presiden Klub Persik Kediri, Abdul Hakim Bafagih, dalam rilis manajemen Persik.

Advertisement

"PSSI sudah punya pertimbangan yang cukup menurut mereka," sambungnya.

Persik sendiri memastikan bakal mematuhi keputusan PSSI. Namun, ia memastikan bahwa Persik tetap berpendirian bahwa kompetisi tahun ini seharusnya dihentikan dan digantikan oleh turnamen.

"Kompetisi di tengah pandemi sangat berisiko. Apalagi, pandemi Covid-19 di Indonesia belum tampak melandai. Jangankan melandai, titik puncaknya saja belum selesai," tukasnya.

Karenanya, Hakim menyebut, Persik menginginkan pelaksanaan kompetisi pada masa pandemi perlu menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Ia pun mengapresiasi upaya PSSI dalam merumuskan protokol tersebut juga. Hakim juga mengapresiasi informasi bahwa PT Liga Indonesia Baru (LIB) akan menanggung biaya rapid test dan pencegahan Covid-19 selama kompetisi berlangsung.

Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 2 halaman

Sepakati Penyesuaian Gaji

Sepakati Penyesuaian Gaji

Persik Kediri vs Bhayangkara FC di Piala Gubernur Jatim 2020 (c) Bola.com/Aditya Wany

Tak hanya soal status kompetisi Liga 1 musim 2020, Persik juga memastikan bakal mengikuti aturan PSSI soal besaran penyesuaian gaji pemain dan pelatih. Hakim menegaskan bahwa manajemen timnya akan melakukan negosiasi dengan pemain dan pelatih berdasar keputusan PSSI.

"Meski menjadi masalah yang sensitif, tapi semua stakeholder industri sepak bola wajib mengikuti keputusan tersebut," kata Hakim.

Lebih lanjut, Hakim mempertanyakan kejelasan hak komersial yang seharusnya diterima klub. Pasalnya, sejauh ini belum penyesuaian jumlah hak komersial kendati PSSI sudah mengeluarkan keputusan soal kelanjutan kompetisi.

Hakim menyebut, semua klub bakal mengalami kesulitan finansial saat kompetisi berjalan di tengah pandemi. Apalagi pertandingan setiap pekannya tidak dihadiri suporter di stadion.

"Seperti yang pernah kami usulkan, hak komersial klub idealnya adalah sebesar Rp 1,2 sampai Rp 1,5 miliar setiap bulan," tegasnya.

2 dari 2 halaman

Harap Lekas Tuntas

Harap Lekas Tuntas

Para pemain dan wasit Shopee Liga 1 2020 (c) Liputan6.com/Johan Tallo

Lebih lanjut, di tengah pandemi seperti sekarang, Hakim mengatakan bahwa tidak ada pihak yang diuntungkan sama sekali. Sebaliknya, semua pihak, mulai federasi, operator liga, klub, sponsor, dan suporter dirugikan. Hanya saja, semua pihak perlu berusaha menyiasati untuk meminimalisir kerugian-kerugian yang dialami.

Hakim berharap, kasus pandemi Covid-19 bisa melandai dan Indonesia segera pulih. Sehingga,Liga Indonesia mendapatkan jalan terbaik sebagai olahraga, industri sekaligus hiburan bagi masyarakat.

"Kita semua berharap liga berjalan dengan baik," tutupnya.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)